Megawati akan Langsung Berkomunikasi dengan Prabowo Terkait Pertemuan Keduanya

Megawati memimpin peringatan HUT ke-52 PDIP. (Dok. PDIP)
Merahputih.com - Rencana pertemuan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dengan Presiden RI Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum Gerindra tidak akan dibahas lewat perantara. Keduanya tokoh tersebut akan membahas langsung rencana pertemuan itu.
Terlebih, baik Megawati maupun Prabowo memiliki komunikasi yang baik dan kedekatan secara ideologis yang kuat.
"Tetapi nanti Ibu Megawati Soekarnoputri dan Bapak Presiden Prabowo yang akan langsung berkomunikasi berkaitan dengan hal tersebut," ujar Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto dalam keterangannya, Minggu (19/1).
Politisi asal Yogyakarta ini juga membeberkan arahan dari Ketua Umum Megawati agar hal-hal berkaitan dengan pertemuan yang penting dan strategis langsung ditentukan oleh Megawati dalam koordinasi komunikasi dengan Presiden Prabowo.
Hasto juga ditanya wartawan perihal apakah pertemuan Megawati dengan Prabowo menjadi pintu masuk dan tanda PDIP bergabung dalam pemerintahan.
Baca juga:
Megawati Direncanakan Bertemu Prabowo, PDIP: Bukan untuk Nego Kasus
Dia pun mengulas pidato politik Megawati saat peringatan HUT Ke-52 PDIP pada 10 Januari 2025, di mana Megawati mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas pelurusan sejarah yang dilakukan oleh Presiden Prabowo terhadap Proklamator dan Bapak Bangsa, Bung Karno.
Megawati menyebut kejadian itu sebagai momentum rekonsiliasi nasional sebagai suatu bangsa, untuk saling bekerja sama di dalam posisi politik masing-masing.
"Termasuk posisi politik dari PDI Perjuangan sebagai penyeimbang melakukan check and balances untuk membangun demokrasi yang sehat yang bersendikan kedaulatan rakyat itu sendiri," jelas Hasto.
Kemudian, saat ditanya wartawan terkait potensi PDIP tidak menjadi oposisi lagi, dia pun menjawab bahwa dalam sistem politik dan pemerintahan Indonesia tidak dikenal istilahnya oposisi.
Dalam praktiknya, PDIP memberikan masukan-masukan yang konstruktif untuk hal-hal terkait dengan pemberdayaan petani, meningkatkan kesejahteraan, mengatasi gizi buruk.
Lalu, bagaimana membangun industrialisasi yang berbasis sumber daya nasional, sekalian mengembangkan riset serta inovasi nasional.
"Termasuk membangun kepemimpinan anak-anak muda, ini harus kita lakukan sebagai anak bangsa," tambahnya.
Baca juga:
Partai Demokrat Dukung Pertemuan Prabowo-Megawati: Demi Kepentingan Bangsa
Di sisi lain, PDIP mencatat bahwa di awal pemerintahan Presiden Prabowo ada berbagai hal sebagai akibat beban masa lalu yang berkaitan dengan bagaimana untuk mengatasi kemiskinan, bagaimana keterbatasan fiskal untuk mendorong pertumbuhan, bagaimana persoalan geopolitik global, persoalan global warning yang juga ikut mempengaruhi situasional perekonomian kita.
"Apa yang terjadi di Timur Tengah, misalnya, tidak terlepas dari kondisi dalam negeri kita, dampaknya, perekonomiannya, karena ini juga menimbulkan suatu ekspektasi pertumbuhan ekonomi dunia yang menurun akibat pertarungan geopolitik global. Hal ini harus disikapi secara bersama-sama dari seluruh anak bangsa," pungkas Hasto.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Legislator Gerindra Malam Ini Kumpul di Kertanegara, Akses Jalan Depan Rumah Prabowo Ditutup untuk Umum

Profil Mukhtarudin yang Dilantik Jadi Menteri P2MI, Gantikan Posisi Abdul Kadir Karding

Profil Budi Gunawan yang Tersingkir dari Kabinet Merah Putih, Siapa Penggantinya?

Profil Irfan Yusuf, Cucu Hasyim Asy'ari yang Dilantik Jadi Menteri Haji dan Umrah

Profil Lengkap Ferry Juliantono, Dilantik Jadi Menteri Koperasi Gantikan Budi Arie

Prabowo Ganti Sri Mulyani Hingga Budi Gunawan, Evaluasi Kinerja Jadi Pertimbangan Utama

Prabowo Juga Lantik Menteri dan Wakil Menteri Haji Sore Ini

Sri Mulyani hingga Budi Gunawan Diisukan Kena Reshuffle, Prabowo Mulai Rombak Kabinet Merah Putih

Prabowo Buka Suara soal 17+8 Tuntutan Rakyat, Dukung Tim Investigasi Independen dan Tolak Tarik TNI dari Pengamanan Sipil

Ketahuan Main Domino Bareng Azis Wellang, Prabowo Diminta Pecat Raja Juli dan Abdul Kadir
