Megathrust Selat Sunda: Bukan Hanya Tsunami, Gempa Bisa Hancurkan Struktur Bangunan


Ilustrasi megathrust selat sunda. Foto Freepik
MerahPutih.com - Ancaman megathrust di Indonesia semakin mendapat sorotan sejak tahun 2024. Baru-baru ini, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengeluarkan hasil penelitian terbaru yang mengungkapkan potensi besar megathrust di Indonesia, terutama di kawasan Selat Sunda dan Pantai Selatan Jawa.
Menurut penelitian tersebut, segmen megathrust di selatan Jawa menyimpan energi tektonik yang sangat besar, dan berpotensi memicu gempa dengan kekuatan magnitudo antara 8,7 hingga 9,1.
Potensi Tsunami Mengancam Wilayah Pesisir Indonesia
BRIN, bersama tim peneliti dari berbagai lembaga, juga melakukan simulasi mengenai dampak dari potensi gempa tersebut, seperti dikutip dalam website BRIN, Minggu (5/1/2025).
Baca juga:
Lirik Lagu 'Menit Tambahan' dari Lomba Sihir, Sampaikan Emosi yang Lebih Mentah
Hasil simulasi menunjukkan bahwa jika terjadi tsunami, ketinggian gelombang diperkirakan akan mencapai 20 meter di pesisir selatan Jawa, 3-15 meter di Selat Sunda, dan sekitar 1,8 meter di pesisir utara Jakarta.
Tsunami ini bisa melanda Jakarta dalam waktu sekitar 2,5 jam setelah gempa, memberikan sedikit waktu untuk evakuasi.
Nuraini Rahma, peneliti dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, menjelaskan bahwa energi yang terkunci di zona subduksi selatan Jawa semakin besar seiring berjalannya waktu.
Jika energi ini dilepaskan sekaligus, dampak dari gempa dan tsunami bisa sangat luas, tidak hanya di selatan Jawa, tetapi juga di wilayah pesisir lainnya.
Dampak Gempa di Kawasan Perkotaan dan Industri
Selain dampak langsung dari gempa dan tsunami, daerah perkotaan seperti Jakarta yang memiliki kepadatan penduduk tinggi dan tanah yang rentan akan amplifikasi goncangan, juga menghadapi risiko kerusakan besar pada struktur bangunan.
Baca juga:
190 Dapur Umum Sokong Makanan untuk Makan Bergizi Gratis Besok
Untuk itu, upaya mitigasi seperti retrofitting bangunan sangat penting, terutama untuk melindungi kawasan padat penduduk dari potensi kerusakan masif.
Kawasan industri seperti Cilegon juga menjadi perhatian. Potensi gempa besar dapat memicu kebakaran akibat kebocoran bahan bakar atau bahan kimia di pabrik-pabrik besar.
Oleh karena itu, penerapan standar keamanan yang ketat di kawasan industri menjadi hal yang sangat krusial.
Sejarah dan Periode Ulang Gempa Megathrust
BRIN juga menyebutkan bahwa gempa megathrust di selatan Jawa memiliki periode ulang sekitar 400-600 tahun.
Gempa besar terakhir yang tercatat terjadi pada tahun 1699, yang berarti energi yang tersimpan di zona subduksi tersebut telah mencapai titik kritis dan berpotensi memicu bencana besar.
“Sejarah gempa besar seperti tsunami Aceh mengingatkan kita bahwa kesiapsiagaan dan mitigasi bencana sangat penting untuk menyelamatkan nyawa,” kata Rahma.
Baca juga:
Daftar 13 Segmen Megathrust yang Mengancam Indonesia
Indonesia terletak di kawasan yang rawan megathrust, dengan beberapa segmen yang dapat memicu gempa besar. Berikut adalah daftar 13 segmen megathrust yang mengancam wilayah Indonesia, beserta potensi magnitudo gempa yang dapat ditimbulkan:
- Megathrust Mentawai-Pagai - Potensi gempa M8,9
- Megathrust Enggano - Potensi gempa M8,4
- Megathrust Selat Sunda - Potensi gempa M8,7
- Megathrust Jawa Barat-Jawa Tengah - Potensi gempa M8,7
- Megathrust Jawa Timur - Potensi gempa M8,7
- Megathrust Sumba - Potensi gempa M8,5
- Megathrust Aceh-Andaman - Potensi gempa M9,2
- Megathrust Nias-Simelue - Potensi gempa M8,7
- Megathrust Batu - Potensi gempa M7,8
- Megathrust Mentawai-Siberut - Potensi gempa M8,9
- Megathrust Sulawesi Utara - Potensi gempa M8,5
- Megathrust Filipina - Potensi gempa M8,2
- Megathrust Papua - Potensi gempa M8,7
Penelitian terbaru BRIN mengungkapkan ancaman besar yang dihadapi Indonesia terkait potensi gempa Megathrust, dengan fokus pada Selat Sunda dan Pantai Selatan Jawa.
Baca juga:
Seluruh Wilayah Jakarta Diprakirakan Diguyur Hujan pada Minggu (5/1) Sore
Penting bagi masyarakat dan pemerintah untuk meningkatkan kesiapsiagaan serta mitigasi bencana, seperti retrofitting bangunan dan penguatan standar keamanan industri, guna meminimalisir dampak yang ditimbulkan dari bencana ini.
Bagikan
ImanK
Berita Terkait
BRIN Ungkap Alasan Air Hujan Jakarta Bisa Mengandung Mikroplastik

Profesor BRIN Perkirakan Ukuran Meteor Cirebon 3-5 Meter, Pastikan Tidak Berbahaya

Pastikan Bukan Fenomena Hujan Meteor, BRIN Imbau Warga Cirebon Tidak Perlu Panik

BRIN Pastikan Meteor yang Lewati Cirebon Jatuh di Laut Jawa

Kronologis Tewasnya Pekerja Lepas BRIN di Lokasi Penelitian Sesar Aktif Demak

Pekerja Lepas Tewas di Lokasi Penelitian Sesar Aktif, Polres Demak Pastikan Bakal Periksa BRIN
Penelitian BRIN Makan Korban Jiwa, Pekerja Tewas Tertimpa Longsor di Lokasi Riset Sesar Aktif Demak

Peneliti BRIN Siti Zuhro Bicara Optimalisasi Desentralisasi dan Otonomi Daerah

BRIN Lakukan Ekspedisi Maritim Pelajari Tsunami Akibat Tumbukan Lempeng Australia–Jawa, Ajak Peneliti China

Tinggalkan Kesibukanmu! Fenomena Langka yang Cuma Terjadi Setahun Sekali Akan Menghiasi Langit Indonesia Malam Ini!
