Meet the Makers "Craft as Art", Pestanya Para Penjaga Kekayaan Kriya Nusantara

Rina GarminaRina Garmina - Sabtu, 07 Oktober 2017
Meet the Makers

Artisan instrumen musik tradisional, Ellias Yesaya, turut memeriahkan acara Meet the Makers "Craft as Art". (Foto: Istimewa)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KRIYA Indonesia sudah sepatutnya dilestarikan. Kriya bukanlah sekadar benda. Terdapat filosofi kuat dan sarat makna dibalik kehadirannya. Bahkan, pembuatannya terkadang melalui prosesi khusus demi menjaga kearifan lokal serta keselarasan dengan alam.

Beruntunglah penduduk Indonesia. Di tengah modernitas zaman, tetap ada segelintir kalangan yang semangat menjaga kriya Indonesia agar tidak lenyap begitu saja. Banyak cara yang mereka lakukan. Salah satunya lewat pameran Meet the Makers "Craft as Art" yang tengah digelar di Jakarta.

Mengusung tema "Mengakar", pameran Meet the Makers "Craft as Art" ke-12 ini ingin memperlihatkan bahwa setiap kerajinan Indonesia mengakar pada nilai seni, sejarah, kebudayaan dan fungsi yang tinggi.

"Mengakar dimaknai pula sebagai masuknya pengetahuan, keterampilan, dan makna berkelanjutan pada generasi muda sebagai penerus seni, sejarah dan kebudayaan Indonesia," ujar Steering Committee Meet the Maker "Craft as Art", Bregas Harrimardoyo, dalam siaran pers tertulis yang diterima Merahputih.com.

Pengambilan tema tentu ada alasan yang melatarbelakanginya. Generasi muda saat ini terkadang hanya melihat kriya seperti kain sebagai bagian dari busana yang dikenakan saat upacara adat atau pesta perkawinan. Mereka tidak lagi mengenal wastra dalam makna sebenarnya. Bahkan, mungkin, tak banyak orang yang mengenal istilah wastra.

Berasal dari Sanskerta, wastra berarti sehelai kain yang dibuat secara tradisional. Pada wastra terdapat motif yang sarat makna. Wajar bila sebagian besar masyarakat tak lagi mengenal makna sebenarnya wastra. Indonesia memang belum mendokumentasikan beragam kriya Nusantara secara lengkap sebagai kebudayaan nasional.

Lewat tema "Mengakar" inilah 14 artisan dari berbagai daerah mengajak pengunjung mengenali makna di bali kriya Nusantara. Keempat belas artisan itu adalah Pekunden Pottery, Gerai Nusantara-AMAN, Kanawida, Batik Rifaiyah, Brahma Tirta Sari, Marenggo Natural Dyes, Wiru, LAWE, Omah Batik Sekar Turi, Borneo Chic, Cinta Bumi, Tafean Pah, Tenun Molo - Bife, dan Savu.

Karya seni para artisan tersebut memiliki cerita tersendiri yang layak diulik karena telah melalui proses panjang dan rumit. Dibutuhkan pula keterampilan khusus dan ketekunan untuk menciptakan sebuah karya seni bernilai tinggi. Uniknya, mereka tak sekadar mencipta dan memprosesnya menjadi karya seni modern bernilai tinggi, tapi juga ramah lingkungan dan berkelanjutan sehingga memberikan manfaat ekonomis bagi masyarakat sekitar.

Acara ini didukung pula oleh Red Lotus, komunitas aktif tempat berkumpulnya para artisan, pengrajin, dan desainer yang didedikasikan untuk menciptakan kerajinan sebagagi benda seni buatan tangan yang memadukan estetika dan fungsi. Organisasi yang secara khusus terlibat secara integral mengelola Meet the Makers adalah Brahma Tirta Sari, Pekunden Keramik, dan Borneo Chic.

Sabtu (7/10), merupakan hari terakhir penyelenggaraan pameran yang digelar di Nusa Gastronomy, Jalan Kemang Raya 81, Jakarta ini. Bila gemar berburu kain tenun, tas anyaman, batik, syal, selendang, busana dan interior rumah, Meet the Makers "Craft as Art" merupakan pilihan tepat.

Apalagi di sana ada sebagian artisan dari daerah yang biasanya sulit dijumpai konsumen di Jakarta. Happy hunting! (*)

Selain Meet the Makers "Craft as Art", di akhir pekan ini Anda juga dapat mengunjungi Festival Ragam Nusantara. Simak beritanya pada artikel Festival Ragam Nusantara di Kota Tua, Wadah Diskusi Budaya Indonesia.

#Pameran Seni #Tradisi #Kain Tenun #Meet The Makers "Craft As Art"
Bagikan
Ditulis Oleh

Rina Garmina

Cooking Mama :)

Berita Terkait

Tradisi
Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda
Sebanyak 14 warisan budaya Solo berbagai kategori berbeda dari makanan hingga olahraga tradisional ditetapkan WBTb.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda
Lifestyle
Resmi Ditutup, ini 5 Galeri di Art Jakarta 2025 yang Menarik Perhatian Pengunjung
Galeri di Art Jakarta 2025 ini menarik perhatian pengunjung. Pameran seni itu sudah resmi ditutup pada Minggu (5/10) kemarin.
Soffi Amira - Senin, 06 Oktober 2025
Resmi Ditutup, ini 5 Galeri di Art Jakarta 2025 yang Menarik Perhatian Pengunjung
Fun
Antara Alam dan Modernitas: Konsep Unik VIP Lounge Art Jakarta 2025
Area ini seakan menjadi oasis yang mengajak tamu berhenti sejenak, meresapi keindahan seni dan desain yang berpadu harmonis.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 04 Oktober 2025
Antara Alam dan Modernitas: Konsep Unik VIP Lounge Art Jakarta 2025
Fun
JICAF 2025: Pameran Ilustrasi Terbesar di Indonesia Hadirkan Pengalaman Seni 'New Heights'
JICAF 2025 berlangsung 18 September - 5 Oktober 2025 di The Space, Senayan City, Jakarta.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 23 September 2025
JICAF 2025: Pameran Ilustrasi Terbesar di Indonesia Hadirkan Pengalaman Seni 'New Heights'
Fun
Dari Bali hingga Korea, Art Jakarta 2025 Hadirkan Arus Baru Seni Kontemporer
Art Jakarta 2025 menghadirkan 75 galeri ternama dari 16 negara, baik dari kawasan Asia maupun luar Asia.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
Dari Bali hingga Korea, Art Jakarta 2025 Hadirkan Arus Baru Seni Kontemporer
Fun
Ruang Seni Portabel Pertama Hadir di Sudirman, Buka dengan Pameran ‘Dentuman Alam’
LQID Creative Space hadir sebagai ruang seni publik portabel pertama di Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 21 Agustus 2025
Ruang Seni Portabel Pertama Hadir di Sudirman, Buka dengan Pameran ‘Dentuman Alam’
Tradisi
Tradisi Yaa Qowiyyu Klaten, Ribuan Warga Berebut Gunungan Apem
Tradisi sebaran apem Yaa Qowiyyu merupakan peninggalan leluhur yang perlu dilestarikan.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 09 Agustus 2025
Tradisi Yaa Qowiyyu Klaten, Ribuan Warga Berebut Gunungan Apem
Fun
ArtMoments Jakarta 2025 Tampilkan 600 Seniman dan 57 Galeri, Angkat Tema 'Restoration'
ArtMoments Jakarta 2025 menampilkan 57 galeri serta lebih dari 600 seniman, baik dari Indonesia maupun mancanegara.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 08 Agustus 2025
ArtMoments Jakarta 2025 Tampilkan 600 Seniman dan 57 Galeri, Angkat Tema 'Restoration'
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Fun
ARTSUBS 2025 Hadirkan Ragam Material dan Teknologi dalam Ruang Seni yang Lentur
ARTSUBS 2025 resmi dibuka mulai 2 Agustus hingga 7 September 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 01 Agustus 2025
ARTSUBS 2025 Hadirkan Ragam Material dan Teknologi dalam Ruang Seni yang Lentur
Bagikan