Media Sosial Bisa Picu Seseorang Jadi Intoleran dan Radikal
Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono (MP/Kanu)
MerahPutih.Com - Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono mengingatkan bahaya media sosial (medsos) bagi masyarakat salah satunya mempengaruhi seseorang untuk menjadi intoleran lantaran konten-konten negatif.
Hal tersebut disampaikannya dalan diskusi peringatan Hari Toleransi Internasional di Hotel Grand Sahid Jaya, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (15/11).
Baca Juga:
Sosok Irjen Gatot Eddy: Moncer di Satgas Nusantara Berujung Kapolda Metro Jaya
"Media sosial, kita nggak bisa meredam, tidak bisa memfilter, apapun bisa dilakukan dari media. Bagaimana orang itu bisa intoleran belajar dari medsos, bagaimana orang itu menjadi radikal itu belajar dari medsos," ujar Gatot.
Gatot menyebut, sementara dulu orang-orang menyebarkan paham radikal melalui cara pertemuan atau diskusi, kata dia, kini itu bisa disebarkan lewat medsos, seperti jaringan teroris.
"Bisa dibayangkan, saya ambil contoh kasus Abu Zee," kata Gatot.
Ia menyebut, kelompok ini berada di 8 provinsi tersebar, mereka mengatakan paham itu melalui media sosial dalam Telegram.
"Seorang anggota polisi, itu ada 2 orang anggota polwan, juga ikut bagian daripada itu. Bahkan dia siap menjadi seorang pengantin," katanya.
Baca Juga:
Diisukan Jadi Kapolri, Ini Reaksi Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy
Menurut Gatot, Medsos di satu sisi menjadi hal yang positif, tapi pada sisi lain menjadi hal yang negatif. Hal-hal negatif itu, kata dia, perlu diantisipasi dalam membangun toleransi.
"Banyak langkah-langkah yang harus kita lakukan tentunya apakah melalui pendidikan, pemahaman toleransi mungkin dari masa-masa kecilnya," pungkasnya.(Knu)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Imbas Konten Pornografi, X Harus Bayar Denda Rp 80 Juta ke Pemerintah
Polda Jabar Bakal Selidiki YouTuber Resbob Terkait Dugaan Ujaran Kebencian
DPR Usul Buzzer Bisa Langsung Diusut Tanpa Aduan, Revisi UU ITE Kembali Diungkapkan
Indonesia Resmi Atur Anak di Ruang Digital, Sanksi Bagi Platform Tengah Dirumuskan
Menkomdigi Tegaskan Batas Usia Pengguna Medsos Wajib Dipatuhi, PSE Siap Kena Sanksi
Larangan Medsos di Australia, Meta Mulai Keluarkan Anak-Anak dari Instagram dan Facebook
Buntut Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Pramono Kaji Pembatasan Medsos Bagi Siswa
[HOAKS atau FAKTA] : Mark Zuckerberg Sebut, Jika Perang antara AS dan Iran Pecah, Dunia akan Kehilangan Media Sosial Instagram hingga Google
Akun Medsos Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Diperiksa, Polisi Temukan Barang Bukti Penting
Kapolda Metro Ungkap Detik-Detik Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Kejadian saat Salat Jumat