Diburu Polisi, Ini Sosok Pemerkusi Dua Anggota Banser


Potongan gambar di video dugaan persekusi terhadap anggota Banser. (Foto: twitter.com/nahdlatululama)
MerahPutih.com - Polisi masih memburu pelaku persekusi terhadap dua oknum Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama. Diduga, pelaku berinisial H yang merupakan warga Pondok Pinang.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes (Pol) Bastoni Purnama menyatakan, H merupakan oknum. Pasalnya, dalam video presekusi yang telah viral di media sosial, pria asal Pondok Pinang, Jakarta Selatan itu mengaku sebagai jawara Betawi.
Baca Juga:
Persekusi Banser Masih Didalami, DPO yang Viral di Medsos Hoaks
"Saya pikir itu oknum dari satu kelompok," ucap Bastoni kepada wartawan di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Rabu (11/12).

Bastoni menyebut, pihaknya telah mengetahui wajah serta alamat H.
"Tersangka sudah kita ketahui wajahnya, alamatnya kemudian inisialnya. Sementara kita melakukan mencari tersangka untuk diambil keterangannya," papar Bastoni.
Bastoni menyebut, dua anggota Banser Depok itu mulanya berkendara sepeda motor menuju Depok. Namun, ada satu pemotor yang membuntuti serta memepet kedua korban.
"Kemudian di TKP, anggota Banser tersebut sempat dipepet juga dengan kata-kata yang agak keras sehingga korban merasa terancam dan terintimidasi," kata Bastoni.
Setelah menepi, pelaku yang diketahui berinisial H tersebut melayangkan kata-kata makian kepada kedua korban. Bahkan, aksi presekusi tersebut juga direkam oleh pelaku.
"Kemudian divideokan juga oleh pelaku dan menjadi viral," sambungnya.
Bastoni menambahkan, kedua korban langsung mengadu pada Ketua Banser Jakarta Selatan ihwal insiden tersebut. Dari aduan itu, Muhammad Anwar selaku ketua membuat laporan ke Mapolres Metro Jakarta Selatan.
"Anggota Banser ini melapor kepada Ketua Banser NU Jakarta Selatan, Saudara Muhammad Anwar. Kemudian, Ketua Banser NU menindaklanjuti menghubungi Polres Jakarta Selatan dam kemudian membuat laporan. Kemarin malam dibuatkan laporannya," tutur Bastoni.
Baca Juga:
Pulang Pengajian Gus Muwafiq, Dua Banser NU 'Dikafirkan' dan Dipaksa 'Takbir'
Berdasarkan keterangan saksi, H hanya mengenakan pakaian biasa --tanpa atribut suatu kelompok-- saat melakukan aksi presekusi. Polisi juga belum mengetahui motif di balik aksi presekusi yang menimpa Eko dan Wildan, dua anggota Banser Depok yang menjadi korba itu.
Islam yang benar tidak mudah mengkafirkan. Peristiwa ini terjadi di Pd. Pinang, Jaksel. Eko adalah Kader Banser kota Depok yang membanggakan, tdk emosional & menjawab dengan akhlaq terpuji. Sementara yg memaksa takbir ini, justru mencoreng wajah Islam dengan paksaan dan makian. pic.twitter.com/Mig1Co6LzE
— Nahdlatul Ulama (@nahdlatululama) December 10, 2019
"Kalau pengakuan dari saksi-saksi, pelaku hanya menggunakan pakaian biasa saja. Hanya keterangan pelaku yang bisa rekan-rekan lihat di video yamg beredar pelaku mengaku dari salah satu kelompok," sambungnya.
H kini melarikan diri seusai videonya viral di media sosial.
"Ya ada kemungkinan yang bersangkutan melarikan diri karena videonya viral," kata Bastoni.
Sejauh ini, polisi telah menggali keterangan dari empat orang saksi. Selain itu, polisi mengklaim telah melakukan olah tempat kejadian perkata di lokasi kejadian.
"Sampai saat ini ada empat orang saksi yang sudah diperiksa kemudian juga kami melakukan olah TKP untuk mencari alat bukti yang lain, juga minta saksi ahli terkait dengan ITE maupun ahli bahasa terkait dengan kata yang bersifat ancaman dan mengarah ke persekusi," jelasnya. (Knu)
Baca Juga:
Buntut Pelaporan Gus Muwafiq, Banser Bentrok dengan Ormas Islam di Solo
Bagikan
Berita Terkait
Makna di Balik Kehadiran Banser Hingga Satpam di Defile HUT ke-79 Bhayangkara

Gus Yahya Tegaskan Banser Ototnya Nahdlatul Ulama

Polri Libatkan Banser untuk Pengamanan saat Perayaan Natal
