Marak Hoaks di Indonesia Cuma Berawal dari Ulah 10 Persen Warganet

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Sabtu, 05 Mei 2018
Marak Hoaks di Indonesia Cuma Berawal dari Ulah 10 Persen Warganet

Ilustrasi penyebaran berita hoaks. Foto: NU online

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Mudahnya hoaks tersebar di media sosial tidak lepas dari rendahnya minat baca dan tingkat literasi masyarakat Indonesia. Ilustrasi penyebaran hoaks itu dapat dilihat dari bagaimana konten dibuat di dunia maya dan penyebarannya di Indonesia.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, R Niken Widiastuti menjelaskan hanya ada 10 persen pengguna internet yang membuat konten, sisanya atau 90 persen menyebarkan konten.

Namun, lanjut dia, sebanyak 90 persen warganet tersebut belum seluruhnya memiliki literasi yang memadai sehingga rawan terpapar hoaks di jagat maya. “Makanya kita perlu membuat yang 10 persen itu berisi hal-hal positif,” kata dia, dalam acara Trusted Media Summit 2018 di Jakarta, Sabtu (5/5).

hoaks
Ilustrasi (Foto: Ist)

Dari 10 orang pengguna internet, 4 orang termasuk aktif menggunakan media sosial. Rata-rata mereka menggunakan internet selama 8 hingga 11 jam per hari. Diperkirakan mereka hanya mampu bertahan tanpa ponsel selama 7 menit.

“Orang Indonesia cerewet di media sosial, tapi, minat baca rendah. Akhirnya banyak informasi yang tidak diverifikasi langsung disebar,” kata pejabat eselon 1 Kemenkominfo itu, dilansir Antara.

Konsumsi internet dan media sosial, dalam paparan tersebut, tidak diimbangi dengan minat baca yang tinggi. Indonesia berada di peringkat 60 dari 61 negara tentang minat baca, menurut data UNESCO tahun lalu.

Dalam setahun, rata-rata orang Indonesia membaca 27 halaman buku, sementara minat membaca koran rata-rata 12 hingga 15 menit per hari.

Hoax. Foto: Pixabay
Hoax. Foto: Pixabay

Wajib Melek Literasi Digital

Sementara itu, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel Abrijani Pangerapan menekankan literasi atau melek digital akan dapat membantu masyarakat agar tidak mudah percaya dengan hoaks yang menyebar lewat dunia maya.

Literasi digital, menurut Semuel, harus diimbangi dengan kemampuan berpikir kritis. "Begitu literasi digital ditingkatkan, masyarakan bisa menangkal hoax dengan sendirinya," kata dia.

Kemenkominfo menilai dua masalah utama di jagat maya adalah berita palsu, sering disebut fake news dan ujaran kebencian.Kementerian menggandeng masyarakat dan komunitas dalam siberkreasi demi menanggulangi dampak konten negatif yang menyebar di dunia maya. Gerakan ini mengajak masyarakat untuk menyebarkan konten positif agar viral dan dilihat lebih banyak warganet. (*)

#Media Hoax #Berita Hoax #Literasi
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS ATAU FAKTA]: Dedi Mulyadi Disambut Ribuan Orang saat Kunjungi Korban Banjir Aceh dan Padang
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, disambut ribuan orang saat mengunjungi korban banjir di Aceh dan Padang.
Soffi Amira - Kamis, 11 Desember 2025
[HOAKS ATAU FAKTA]: Dedi Mulyadi Disambut Ribuan Orang saat Kunjungi Korban Banjir Aceh dan Padang
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: KTP Warga Aceh Disebut 'Kebal Pinjol' berkat Kebijakan Pemprov
KTP warga Aceh disebut kebal pinjol atas kebijakan Pemprov Aceh. Lalu, apakah informasi tersebut benar?
Soffi Amira - Jumat, 28 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: KTP Warga Aceh Disebut 'Kebal Pinjol' berkat Kebijakan Pemprov
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Indonesia Tenggelamkan 31 Kapal Asal China di Natuna, Masuk secara Ilegal
Indonesia dikabarkan menenggelamkan 31 kapal asal China. Kapal itu masuk ke perairan Indonesia secara ilegal.
Soffi Amira - Rabu, 26 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Indonesia Tenggelamkan 31 Kapal Asal China di Natuna, Masuk secara Ilegal
Indonesia
Penyebab KRL Tanah Abang-Serpong Alami Gangguan Hari ini, Dipicu Hoax soal Rel yang Patah
KRL relasi Tanah Abang-Serpong sempat mengalami gangguan pada Selasa (25/11) pagi. Hal itu dipicu adanya hoax soal rel kereta yang patah.
Soffi Amira - Selasa, 25 November 2025
Penyebab KRL Tanah Abang-Serpong Alami Gangguan Hari ini, Dipicu Hoax soal Rel yang Patah
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Larang Jokowi Bepergian ke Luar Negeri terkait Kasus Ijazah Palsu
Presiden RI, Prabowo Subianto, kabarnya melarang Jokowi untuk bepergian ke luar negeri. Hal itu terkait kasus ijazah palsu yang menimpanya.
Soffi Amira - Rabu, 19 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Larang Jokowi Bepergian ke Luar Negeri terkait Kasus Ijazah Palsu
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Gibran Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Dianggap Lebih Berjasa dari Soekarno dan Soeharto
Wapres RI, Gibran Rakabuming Raka, diusulkan menjadi pahlawan nasional. Jasanya dianggap lebih besar dibanding Soekarno dan Soeharto.
Soffi Amira - Sabtu, 15 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Gibran Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Dianggap Lebih Berjasa dari Soekarno dan Soeharto
Fun
Jakarta International Literary Festival 2025 Resmi Dibuka, Angkat Tema 'Homeland in Our Bodies'
Jakarta International Literary Festival 2025 dibuka dengan tema 'Homeland in Our Bodies', menyoroti identitas, lingkungan, dan kemanusiaan.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 14 November 2025
Jakarta International Literary Festival 2025 Resmi Dibuka, Angkat Tema 'Homeland in Our Bodies'
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Angkat Titiek Soeharto Jadi Ketua DPR RI untuk Basmi Koruptor dan Mafia
Presiden RI, Prabowo Subianto, dikabarkan mau menjadikan Titik Soeharto sebagai Ketua DPR RI untuk membasmi koruptor dan mafia.
Soffi Amira - Selasa, 11 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Angkat Titiek Soeharto Jadi Ketua DPR RI untuk Basmi Koruptor dan Mafia
Indonesia
Game Online Bakal Dibatasi, DPR Desak Literasi Digital Bagi Pelajar Diperkuat
Wacana Presiden Prabowo Subianto untuk membatasi game online, menyusul kasus ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 11 November 2025
Game Online Bakal Dibatasi, DPR Desak Literasi Digital Bagi Pelajar Diperkuat
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Luhut Minta Prabowo Ganti Menkeu Purbaya, Dianggap tak Paham Pengelolaan Anggaran Negara
Ketua DEN, Luhut Binsar Pandjaitan, meminta Presiden RI, Prabowo Subianto, untuk mengganti Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa.
Soffi Amira - Sabtu, 08 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Luhut Minta Prabowo Ganti Menkeu Purbaya, Dianggap tak Paham Pengelolaan Anggaran Negara
Bagikan