Mantan Peserta Aksi 212 Kesal Dicatut untuk Kepentingan PA 212


Ketua Serikat Mahasiswa MusliminIndonesia (SEMMI) Wahyu Bintang Saputra (kanan) (MP/Kanu)
MerahPutih.Com - Sejumlah mantan peserta Aksi 212 menyesalkan klaim sepihak yang dilakukan sejumlah orang mengatasnamakan kelompok tersebut. Pasalnya, mereka merasa dicatut untuk melakukan kegiatan tertentu.
Aktivis Pemuda Serikat Islam yang juga pernah ikut aksi 212 pada 2016 silam, Bintang Wahyu Saputra tidak mengira akan ada yang namanya Persaudaraan Alumni 212.
Baca Juga:
Wakapolda Metro Jaya Minta Petugas yang Berjaga Bantu Peserta Reuni 212
"Saya pun heran, kenapa setiap umat muslim yang ikut aksi 212, dianggap semuanya alumni. Bahkan sampai ada ketua PA 212 segala. Padahal, setahu saya, tidak pernah kami mengikuti pemilihan ketua PA 212 atau apalah namanya," ujar Bintang kepada merahputih.com di Jakarta, Minggu (1/12).

Menurut Bintang, jika memang peserta aksi pada 2 Desember 2016 yang lalu ada alumninya, seharusnya yang mengikuti pemilihan untuk memilih ketua PA 212 harus seluruh orang yang ikut aksi demonstrasi pada tanggal 2 Desember 2016.
"Harus dihadirkan dong seluruh peserta, yang menurut hitungan saya sekitar 7 juta orang dan sejumlah organisasi atau elemen masyarakat yang mengikuti. Atau minimal yang menghadiri saat pembentukan PA 212, lebih dari separuh jumlah peserta aksi pada 2 Desember 2019. Nah, baru itu bisa dinamakan ada legitimasinya," lanjut Ketua Umum Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin (PB SEMMI) ini.
Bintang meminta organisasi PA 212 dan rencana reuni 212 agar menjaga ukuhuwa Islamiyyah dan wathoniyah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Silakan saja bagi yang mengatasnamakan ormas PA 212, karena dinegara kita semua memiliki kebebasan dalam berserikat dan yang ingin membentuk acara reuni 212 selama tujuannya baik bagi umat, bangsa dan negara, " tutur dia.
Baca Juga:
Gelar Apel Reuni 212, Polisi Pastikan Tidak Dilengkapi Senjata Tajam
Bintang memastikan, pemuda Serikat Islam tidak akan mengikuti reuni 212.
"Saya memang ikut aksi demonstrasi pada tanggal 2 Desember 2016 lalu, tapi itu murni karena panggilan jiwa saya sebagai umat muslim," pungkasnya.(Knu)
Baca Juga:
PP Muhammadiyah Harap Pemerintah Tidak Berlebihan Atur Majelis Taklim
Bagikan
Berita Terkait
Tak Pandang Bulu, Pramono Tegaskan Monas Terbuka untuk Semua Acara Keagamaan

Asik Nih, Warga Bisa Rayakan HUT RI di Istana dan Monas Dalam Kondisi Cuaca Cerah

Polisi Arahkan Warga Ikut Perayaan HUT RI Masuk ke Kawasan Monumen Nasional Lewat Gerbang Selatan dan IRTI

Perayaan HUT ke-80 RI di Monas dan Istana Merdeka: Ini Jadwal Lengkapnya

Kemegahan Panggung Pesta Rakyat Peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI di Monas

Mengintip Pembuatan Dekorasi Mobil Karnaval Peringatan HUT ke-80 RI di Monas

Upacara dan Pesta Rakyat 17 Agustus di Monas, Rekayasa Lalu Lintas Bakal Diberlakukan

Ada Aksi Bela Palestina di Monas, 11 Kereta Bakal Berhenti di Stasiun Jatinegara

Sambut SBY dan Pelukis Jerman, Pramono: Kolaborasi Melukis Ikon Jakarta

SBY Datang ke Balai Kota DKI Melihat Seniman Jerman Lukis Monas
