Mangrove dan Terumbu Karang di Pulau Biawak Dirusak, KLH Dalami Dampak dan Langkah Perbaikan


Tim KLH melakukan pemeriksaan di lokasi perusakan terumbu karang di Pulau Biawak, bagian dari gugusan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta, Kamis (23/1/2025) ANTARA/Prisca Triferna
MerahPutih.com - Publik diramaikan oleh perusakan mangrove dan terumbu karang di Pulau Biawak, bagian dari gugusan Pulau Pari di Kepulauan Seribu, Jakarta.
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) tengah mendalami dampak lingkungan dari perusakan tersebut.
"Kita juga bersama-sama dengan para ahli untuk meneliti dampak-dampak kerusakan yang terjadi di reklamasi Pulau Biawak di Kepulauan Pari ini, Kepulauan Seribu. Tentu kami akan mendalami ini, kami akan melakukan langkah-langkah tegas," kata Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLH Rasio Ridho Sani.
Langkah tersebut diambil setelah KLH mendapatkan laporan dari warga terkait perusakan 40 ribu pohon mangrove berusia 3 tahun yang ditanam oleh warga di Pulau Pari untuk mencegah abrasi dan rob di lahan seluas 1,37 hektare.
Baca juga:
Ribuan Pelampung Dikirim ke Pulau Seribu Hadapi Potensi Bencana Cuaca Ekstrem
Tidak hanya membabat mangrove yang baru tumbuh dan merupakan hasil swadaya warga tersebut, PT CPS juga melakukan pengerukan laut di wilayah seluas 62 meter persegi yang menghancurkan ekosistem terumbu karang dan padang lamun yang dijaga di wilayah tersebut.
"Sekali lagi, tindakan yang kami lakukan ini berdasarkan laporan masyarakat. Kami harus merespon laporan-laporan masyarakat yang terjadi karena negara harus hadir dalam hal untuk melindungi lingkungan dari pencemaran maupun kerusakan," jelasnya.
Proses pemulihan lingkungan masih akan menunggu proses penyidikan yang dilakukan oleh Deputi Gakkum KLH, untuk memastikan dampak lingkungan yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut. Selain juga mendalami lokasi lain di sekitar gugusan Pulau Pari yang mengalami kondisi serupa.
Deputi Gakkum KLH Rizal Irawan mengatakan Menteri Lingkungan Hiudp (LH) Hanif Faisol Nurofiq sudah memberikan arahan terkait pemulihan lingkungan di kawasan tersebut.
"Pak Menteri tadi sudah bertanya kira-kira kalau untuk pemulihan perlu berapa ribu pohon. Itu tanda bahwa ada perintah kepada kami untuk menghitung kira-kira berapa kebutuhan mangrove yang harus ditanam," ungkapnya. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Lestarikan Keanekaragaman Hayati, Ancol Lepaskan Penyu Sisik di Pulau Bidadari

Warga Pesisir Jakarta dan Pulau Seribu Diimbai Waspada Banjir Rob Hingga Akhir Juli

Pramono Akui Banyak Wisatawan Mancanegara Kunjungi Pulau Onrust, tetapi Belum Dipersiapkan secara Optimal

Warga Kepulauan Seribu Ngeluh ke Pramono, Kesulitan Air Bersih untuk Mandi

Menilik Eksotisme Destinasi Wisata Alam dan Laut Kepulauan Seribu Jakarta

Anggota Dewan Fraksi PSI DKI Tegas Tolak Wisata Kucing di Kepulauan Seribu, Soroti Fungsi Wilayah Konservasi dan Kawasan Strategis Provinsi

Pemprov DKI dan OJK Kolaborasi Wujudkan Kepulauan Seribu Jadi Digital Island

Berisiko Ganggu Ekosistem di Kepulauan Seribu, PSI Minta Pramono Batalkan Rencana Buat Pulau Kucing

Wagub Rano Lebas 13 Kapal Laut Angkut Pemudik ke Kepulauan Seribu

Warga Kepulauan Seribu Ikut Mudik Gratis, 716 Orang Sudah Daftar
