Maknyus, Belalang Goreng Rasa Udang dari Gunungkidul


Belalang Goreng Foto: @trilestanto
MerahPutih Kuliner - Belalang lebih dikenal sebagai binatang hama. Lantaran itulah, binatang sejenis serangga ini sering dibasmi. Belalang dibuang begitu saja karena dianggap mengganggu tanaman petani.
Berbeda halnya belalang di Gunungkidul. Belalang justru dicari-cari masyarakat untuk dijadikan santapan. Ya, Gunungkidul punya kuliner eksotis, belalang goreng atau masyarakat Gunungkidul menyebutnya "Walang Goreng".
Belalang goreng ini merupakan jenis belalang kayu. Hidupnya di balik-balik kayu jati dan semak belukar rerimbunan pohon. Panganan khas ini telah ada sejak zaman dahulu, seiring dengan panganan khas lainnya di Gunungkidul, seperti tiwul.
Rasanya maknyus. Tak ubahnya memakan udang goreng. Nikmat dan sensasinya sama. Krenyes-krenyes di lidah. Wajar bila ada penelitian bahwa protein belalang sama seperti protein udang.
Bila Anda tertarik mencicipinya, Anda bisa membeli di jalanan sepanjang Jalan Wonosari. Bila Anda menyusuri jalanan menuju pantai selatan Gunungkidul, panganan ini mudah ditemui di pinggir jalan. Harganya Rp20.000 per toples.
"Musim hujan murah, Rp20.000 per toples. Tapi pas kemarau mahal, Rp35.000 per toples. Cari belalangnya susah pas kemarau," ujar Marto, 32, pedagang belalang di Jalan Wonosari, Gunungkidul, DI Yogyakarta, kepada merahputih.com, belum lama ini.
Belalang goreng ada dua rasa. Rasa biasa dan manis pedas.
"Wisatawan yang beli senangnya rasa manis pedas," imbuhnya.
Selain di pinggir jalan, Anda juga bisa mencicipi belalang di cafe-cafe atau warung-warung yang berada di kawasan wisata pantai Gunungkidul. Bahkan, belalang bisa ditumis. Bagaimana, tertarik mencicipi belalang ala Gunungkidul? (fre)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari

Heboh Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Nama Tersangka Penyerebot Sudah di Kantong Polisi

Melonjak Signifikan, 47.471 Penumpang Wisatawan WNA Manfaatkan KA di Daop 6 Yogyakarta

Hamzah Sulaiman Berpulang, Seniman dan Pengusaha di Balik House of Raminten
