Mahkamah Konstitusi Korsel akan Gelar Sidang Terakhir Pemakzulan Yoon Suk-yeol Selasa Depan

Dwi AstariniDwi Astarini - Jumat, 21 Februari 2025
Mahkamah Konstitusi Korsel akan Gelar Sidang Terakhir Pemakzulan Yoon Suk-yeol Selasa Depan

Untuk pertama kalinya, seorang presiden yang masih menjabat di 'Negeri Ginseng' tersebut ditangkap. (Foto: Youtube/KBS)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM - MAHKAMAH Konstitusi Korea Selatan dijadwalkan akan mengeluarkan putusan atas persidangan pemakzulan Presiden Yoon Suk-yeol pada pertengahan Maret. Sebelumnya, setelah sidang putusan akhir akan diadakan Selasa depan. Keputusan pengadilan itu akan diambil setelah sekitar dua minggu proses pertimbangan, pemungutan suara, dan penyusunan putusan.

Ketua sementara Mahkamah Agung Moon Hyung-bae menyatakan, setelah sidang ke-10 pada Kamis (20/2), sidang berikutnya akan diadakan pada pukul 14.00 WIB pada Selasa (25/2). "Pengadilan akan mendengarkan argumen penutupan dari pengacara kedua belah pihak, bersama dengan pernyataan terakhir dari kedua pihak," kata hakim tersebut setelah sidang ke-10 yang selesai pada malam itu, dikutip The Korea Times.

Pada sidang terakhir Selasa depan, setiap pihak akan diberi waktu dua jam untuk menyampaikan argumen penutupan. Namun, tidak ada batas waktu untuk pernyataan akhir dari presiden dan komite penuntutan pemakzulan dari Majelis Nasional.

Setelah sidang terakhir selasai, pengadilan diperkirakan akan mengeluarkan putusan dalam waktu sekitar dua minggu, berdasarkan preseden dari kasus pemakzulan sebelumnya. Dalam persidangan mantan Presiden Roh Moo-hyun, pengadilan memutuskan 14 hari setelah argumen terakhir. Sementara itu, dalam kasus mantan Presiden Park Geun-hye, keputusan diambil dalam waktu 11 hari.

Pada sidang ke-10, para saksi kunci memberikan kesaksian, termasuk mantan Presiden Sementara dan Perdana Menteri Han Duck-soo, mantan Wakil Direktur Layanan Intelijen Nasional (NIS) Hong Jang-won, dan Komisaris Jenderal Badan Kepolisian Nasional (NPA) Cho Ji-ho. Tim hukum Suk-yeol sebelumnya telah meminta perubahan jadwal karena bentrok dengan persidangan pidana, tapi permintaan tersebut ditolak pengadilan.

Baca juga:

Yoon Suk Yeol Hadir di Sidang Pemakzulannya, Minta Hakim Menilainya dengan Adil



Selama pemeriksaan saksi terakhir, beberapa kesaksian yang tidak menguntungkan bagi Suk-yeol disampaikan. Duck-soo menyatakan ia tidak menerima perintah apa pun dari presiden segera setelah deklarasi hukum militer. Itu bertentangan dengan klaim Suk-yeol bahwa itu hanya ‘tindakan peringatan’ yang direncanakan tidak lebih daripada setengah hari.

Duck-soo juga bersaksi bahwa selama rapat kabinet yang diadakan sebelum deklarasi hukum militer, semua anggota kabinet khawatir dan berusaha membujuknya. Ia lebih lanjut menyatakan rapat tersebut memiliki banyak kekurangan prosedural dan substansial dan menunjukkan bahwa rapat itu berbeda dari rapat kabinet pada umumnya.

Saat mantan Wakil Direktur NIS Jang-won memberikan kesaksian, terjadi perselisihan mengenai keaslian memo yang mencantumkan politisi dan tokoh lain yang akan dijadikan target penangkapan. Jang-woo sebelumnya mengklaim ia menerima perintah dari Suk-yeol untuk menahan tokoh-tokoh kunci. Komisaris Jenderal NPA juga memberikan kesaksian. Meski begitu, ia menolak menjawab sebagian besar pertanyaan dengan alasan persidangan pidana Suk-yeol masih berlangsung.

Pada hari yang sama, persidangan pidana terhadap Suk-yeol atas tuduhan pemberontakan secara resmi dimulai. Sidang praperadilan pertama yang berlangsung hanya 13 menit di Pengadilan Distrik Pusat Seoul. Sidang praperadilan itu berfungsi sebagai langkah prosedural untuk menetapkan kerangka waktu bagi proses persidangan yang akan datang.

Sidang dimulai pukul 10.00. Ketika pengadilan bertanya kepada tim hukum Suk-yeol apakah mereka mengakui tuduhan tersebut, mereka tidak secara eksplisit menjelaskan posisi mereka. Sebagai gantinya, mereka menyatakan mereka belum dapat meninjau rekaman kasus tersebut.

Pengacara Seok Dong-hyeon, salah satu pengacara utama Suk-yeol, kemudian menjelaskan pernyataan tim pembela di pengadilan. "Pernyataan kami tentang ketidakmampuan untuk mengonfirmasi posisi kami karena kurangnya tinjauan menunjukkan presiden berniat memberikan tanggapan secara komprehensif setelah memeriksa secara menyeluruh rincian dakwaan dan catatan bukti yang luas," kata Dong-hyeon kepada wartawan.

Pengacara tersebut lebih lanjut menekankan bahwa presiden tidak dapat menerima penerapan tuduhan pemberontakan terhadap dirinya dalam bentuk apa pun. "Posisi ini telah ditegaskan kembali beberapa kali sejak tahap awal penyelidikan, termasuk selama pemeriksaan surat perintah penangkapan dan sidang praperadilan hari ini," tambah Dong-hyeon.

Pengadilan telah menjadwalkan sidang praperadilan lainnya untuk kasus pidana terhadap Suk-yeol pada Senin (24/2) pukul 10.00 . Setelah itu, persidangan akan beralih ke fase sidang utama.(dwi)

Baca juga:

Sidang Pemakzulan Dimulai, Yoon Suk-yeol Jadi Presiden Pertama Korea Selatan yang Sedang Menjabat Duduk di Kursi Terdakwa Pengadilan Kriminal

#Yoon Suk Yeol #Korea Selatan #Pemakzulan
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Penyelundupan hingga Narkotika Bikin Prabowo ‘Ngeri’, Dianggap Jadi Bahaya Nyata bagi Masa Depan Perekonomian
Penyelundupan, penipuan, pencucian uang, perdagangan manusia, dan narkotika merupakan bahaya nyata bagi masa depan perekonomian kita.
Dwi Astarini - Jumat, 31 Oktober 2025
Penyelundupan hingga Narkotika Bikin Prabowo ‘Ngeri’, Dianggap Jadi Bahaya Nyata bagi Masa Depan Perekonomian
Dunia
KTT APEC Bakal Hasilkan Deklarasi Gyeongju Dan Kesepakatan Kecerdasan Artifisial
Pemimpin APEC akan membahas upaya menjadikan kawasan Asia-Pasifik lebih terbuka, dinamis, dan tangguh dalam diskusi itu.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 31 Oktober 2025
KTT APEC Bakal Hasilkan Deklarasi Gyeongju Dan Kesepakatan Kecerdasan Artifisial
Indonesia
Ketegangan Global di Depan Mata, Prabowo Peringatkan semua Pemimpin APEC tak Saling Curiga dan Bangkit dari Ketakutan
Prabowo mengatakan APEC sejak awal didirikan dengan semangat pertumbuhan ekonomi inklusif dan kerja sama multilateral.
Dwi Astarini - Jumat, 31 Oktober 2025
Ketegangan Global di Depan Mata, Prabowo Peringatkan semua Pemimpin APEC tak Saling Curiga dan Bangkit dari Ketakutan
Indonesia
Tersentuh Sikap Hangat Prabowo, Pekerja Migran di Korea: Beliau Seperti Sosok Ayah bagi Kami
Pekerja migran Indonesia di Korea Selatan mengaku tersentuh dengan perhatian Presiden Prabowo Subianto yang dinilai hangat dan penuh kepedulian saat kunjungan di sela KTT APEC 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 31 Oktober 2025
Tersentuh Sikap Hangat Prabowo, Pekerja Migran di Korea: Beliau Seperti Sosok Ayah bagi Kami
Indonesia
Presiden Prabowo Telah Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda dan Isu KTT APEC 2025
KTT APEC tahun ini, yang dipimpin oleh Korea Selatan, mengangkat tema “Building a Sustainable Tomorrow: Connect, Innovate, Prosper”.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 31 Oktober 2025
Presiden Prabowo Telah Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda dan Isu KTT APEC 2025
Dunia
Presiden Prabowo Berada di Korea Selatan Selama 3 Hari, Hadiri KTT APEC
Usai menghadiri KTT APEC, Prabowo direncanakan langsung kembali ke Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 30 Oktober 2025
Presiden Prabowo Berada di Korea Selatan Selama 3 Hari, Hadiri KTT APEC
Dunia
Sambil Menyelam Minum Air, Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt Malah Belanja Skincare saat Dampingi Kunjungan Donald Trump di Korea Selatan
Juru bicara berusia 28 tahun itu bahkan memamerkan sedikit penemuan pribadinya di unggahan Instagram Story.
Dwi Astarini - Kamis, 30 Oktober 2025
Sambil Menyelam Minum Air, Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt Malah Belanja Skincare saat Dampingi Kunjungan Donald Trump di Korea Selatan
Kuliner
Jamuan ala ‘Bon Appetit, Your Majesty’ di KTT APEC, Menu Khas Korea dengan Sentuhan Modern dan Kemewahan
Hidangan fusion Korea yang disajikan dibuat dari bahan-bahan terbaik dari seluruh Korea
Dwi Astarini - Kamis, 30 Oktober 2025
Jamuan ala ‘Bon Appetit, Your Majesty’ di KTT APEC, Menu Khas Korea dengan Sentuhan Modern dan Kemewahan
Dunia
Unjuk Kekuatan Nuklir, Korut Uji Rudal Jelang Kedatangan Presiden Trump ke Korsel
Korea Utara (Korut) melakukan uji coba rudal jelajah strategis ke permukaan Laut Kuning hanya sehari sebelum Presiden AS Donald Trump tiba di Korea Selatan (Korsel) untuk menghadiri KTT APEC.
Wisnu Cipto - Rabu, 29 Oktober 2025
Unjuk Kekuatan Nuklir, Korut Uji Rudal Jelang Kedatangan Presiden Trump ke Korsel
Lifestyle
Kisah Smile of Silla, Ubin Kuno yang Jadi Wajah Resmi APEC 2025
Dianggap mencerminkan semangat panjang Silla yang abadi sehingga dipilih sebagai lambang resmi APEC 2025.
Dwi Astarini - Rabu, 29 Oktober 2025
 Kisah Smile of Silla, Ubin Kuno yang Jadi Wajah Resmi APEC 2025
Bagikan