Teknologi

Mahasiswa ITB Ubah Sampah Plastik Menjadi Listrik

P Suryo RP Suryo R - Kamis, 15 Desember 2022
Mahasiswa ITB Ubah Sampah Plastik Menjadi Listrik

Pengadaan energi listrik dari sampah atau Waste to Energy (WTE). (Unsplash/Merakist)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

TEROBOSAN di bidangpengelolaan sampah dilakukan mahasiswa ITB. Mereka menyusun paper tentang pemrosesan sampah plastik menjadi energi listrik.

Paper tersebut disusun tiga mahasiswa TPB ITB dari SITH-R yang tergabung dalam Tim Piwpiw di bawah bimbingan Fifi Fitriyah Masduki dan Wardono Niloperbowo. Karya mereka ini berhasil menyabet dua gelar juara sekaligus dalam kompetisi paper tentang pengadaan energi listrik dari sampah atau Waste to Energy (WTE).

Baca Juga:

Fitur Video Call Hadir untuk Pengguna Aplikasi Pembiayaan Mobil

plastik
Tiga mahasiswa ITB Earron Keane Woen, Christopher Abigail Surya, dan Catherine Nathania Christianto. (Humas ITB)



Mereka adalah Earron Keane Woen (19822170), Christopher Abigail Surya (19822176), dan Catherine Nathania Christianto (19822034). Dalam kompetisi pertama mereka yaitu HVL National Competition, ketiganya mengangkat judul Manfaat Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Energi Listrik.

Pada kompetisi kedua, International Competition UI Youth Environmental Action, masih dengan ide sistem yang sama Mereka fokus menganalisis manfaat dan peluang ekonomi sistem WTE dalam paper berjudul Innovative Approach to Safeguarding the Environment: Implementing the Transformation of Plastic Wastes to Electrical Energy in the Green Industry.

Berangkat dari keresahan permasalahan sampah plastik di Indonesia sekaligus keterbatasan suplai listrik di beberapa daerah. Tim Piwpiw berusaha mengkorelasikan kedua masalah ini dengan sistem WTE yang mampu menangani keduanya.

Sistem WTE yang mereka usulkan memanfaatkan pembakaran sampah plastik dengan sistem tertutup sehingga minim polusi. Panas hasil pembakaran kemudian akan digunakan untuk memanaskan air sehingga uap air yang terbentuk dapat menggerakkan turbin generator pembangkit listrik. Sisa asap pembakaran juga dapat dikondensasikan ulang untuk diubah menjadi biofuel dan produk sampingan lainnya.

“Menurut kami, sistem WTE ini sangat cocok diterapkan di Indonesia. Karena berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2019 Indonesia sendiri sudah menjadi penghasil sampah plastik kedua terbesar setelah China. Oleh karena itu sistem WTE ini tidak akan kehabisan raw materials, melainkan akan mengurangi sampah berbahaya yang sulit terurai, membantu mengatasi pemanasan global, dan menaikkan ekonomi negara,” kata Christopher, dikutip Rabu (14/12).

Baca Juga:

Brembo Kembangkan Rem Ramah Lingkungan

plastik
Ketiganya menganalisis potensi besaran energi listrik yang mampu dihasilkan dari sistem WTE. (Unsplash/Brian Yurasits)



Peluang ekonomi sistem WTE versi Tim Piwpiw juga ditelaah lebih lanjut dalam paper ke-2 mereka. Dalam paper ini, Ketiganya menganalisis potensi besaran energi listrik yang mampu dihasilkan dari sistem WTE. Hasilnya kemudian digunakan untuk mengkalkulasikan pengurangan subsidi pemerintah untuk penyediaan listrik bagi masyarakat. Dalam hal ini mereka juga mengusulkan kerja sama sektor privat yang menggunakan WTE dengan PLN agar penyediaan listrik lebih efektif dan efisien. Selain itu, produk sampingan sistem WTE juga dinilai sebagai potensi ekonomi yang menjanjikan dalam perspektif pasar nasional.

Menurut Tim Piwpiw sistem ini sudah layak untuk diterapkan di Indonesia karena hingga saat ini bahan bakunya sangat melimpah dan sistem yang dipakai tidak terlalu kompleks. Beberapa negara yang telah berhasil mengadopsi sistem ini lebih dulu antara lain Singapura, Swedia, dan Nigeria. Keberhasilan ini tentu menjadi patokan dan semangat bagi Indonesia untuk turut serta sebagai salah satu pemain dalam penyediaan listrik menggunakan sistem WTE.

“Untuk kelayakan sebenarnya layak karena teknologi yang dibutuhkan juga sudah ada yaitu PLTSa. Hanya saja perlu dimodifikasi menjadi sistem tertutup dan ditambah mesin pyrolysis. Uap turbin generator juga menghasilkan produk-produk berguna dengan net zero carbon emission,” Earron menambahkan.

Meskipun demikian, sistem WTE masih menyimpan beberapa tantangan besar untuk menuju implementasinya di Indonesia. Tantangan struktural yang menyangkut kesadaran dan perubahan pola pikir masyarakat membutuhkan waktu yang tidak singkat. Belum lagi masalah modal yang seringkali dimiliki swasta sehingga butuh kreativitas dan ketekunan untuk meyakinkan mereka agar mau berinvestasi.

“Kalau sistem WTE ini tantangannya berupa modal yang dibutuhkan serta kerja sama pemerintah, masyarakat, dan swasta. Selain itu, yang perlu diperbaiki mulai sekarang adalah perilaku masyarakat soal kedisiplinan mereka dalam memilah sampah. Karena masing-masing jenis sampah menghasilkan produk sampingan yang berbeda ketika dibakar,” ujar Catherine dan Earron saling melengkapi. (Imanha/Jawa Barat)

Baca Juga:

BMW Bisa Ubah Polisi Tidur jadi Penghantar Energi untuk Mobil Listriknya

#Teknologi #Sampah #Sampah Plastik
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Olahraga
OPPO Find X9 Ultra Kemungkinan Bawa Baterai 7.500 mAh, Bisa Kalahkan Pesaingnya
OPPO Find X9 Ultra akan membawa baterai 7.500 mAh. HP ini bisa mengalahkan para pesaingnya di seri Ultra.
Soffi Amira - Selasa, 16 Desember 2025
OPPO Find X9 Ultra Kemungkinan Bawa Baterai 7.500 mAh, Bisa Kalahkan Pesaingnya
Fun
Performa OPPO Find X9 Ultra Diklaim Luar Biasa, Dibekali Kamera Utama 200MP
OPPO Find X9 Ultra kemungkinan akan segera rilis. HP tersebut diklaim memiliki performa luar biasa.
Soffi Amira - Selasa, 16 Desember 2025
Performa OPPO Find X9 Ultra Diklaim Luar Biasa, Dibekali Kamera Utama 200MP
Lifestyle
OPPO Jadikan Flagship Store Gandaria City sebagai Ruang Nongkrong Teknologi Berkonsep 'Third Living Space'
Flagship store ini diposisikan sebagai ruang ketiga bagi masyarakat urban untuk mendekatkan diri dengan teknologi dalam suasana yang lebih santai.
Dwi Astarini - Senin, 15 Desember 2025
OPPO Jadikan Flagship Store Gandaria City sebagai Ruang Nongkrong Teknologi Berkonsep 'Third Living Space'
Fun
Sony A7 V Meluncur dengan Sensor 33 MP dan AI Canggih, Intip Keunggulannya
Sony A7 V hadir dengan sensor 33 MP, prosesor BIONZ XR2 berbasis AI, video 7K oversampled, dan autofocus canggih. Rilis Desember 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 13 Desember 2025
Sony A7 V Meluncur dengan Sensor 33 MP dan AI Canggih, Intip Keunggulannya
Fun
Xiaomi 17 Ultra Bisa Rilis Lebih Cepat, Sudah Bisa Pre-order dari 15 Desember
Xiaomi 17 Ultra bisa dirilis lebih cepat dari perkiraan. Beberapa toko offline bahkan sudah membuka pre-order HP flagship fotografi ini.
Soffi Amira - Jumat, 12 Desember 2025
Xiaomi 17 Ultra Bisa Rilis Lebih Cepat, Sudah Bisa Pre-order dari 15 Desember
Fun
Spesifikasi Lengkap OPPO Reno 15c Bocor, Dijadwalkan Rilis 19 Desember 2025
Spesifikasi OPPO Reno 15c kini kembali terungkap. HP ini dikabarkan bakal rilis 19 Desember 2025.
Soffi Amira - Kamis, 11 Desember 2025
Spesifikasi Lengkap OPPO Reno 15c Bocor, Dijadwalkan Rilis 19 Desember 2025
Indonesia
Pemprov DKI Ajak Warga Dukung Pengoperasian RDF Rorotan untuk Kurangi Beban TPST Bantargebang
Dinas LH DKI mengajak warga mendukung RDF Rorotan untuk mengurangi beban TPST Bantargebang dan memperbaiki sistem pengelolaan sampah Jakarta.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 10 Desember 2025
Pemprov DKI Ajak Warga Dukung Pengoperasian RDF Rorotan untuk Kurangi Beban TPST Bantargebang
Fun
Sudah Raih Sertifikasi, Xiaomi 17 Siap Debut Global dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
Xiaomi 17 kini sudah meraih sertifikasi. HP ini siap meluncur global bulan ini lewat chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5.
Soffi Amira - Rabu, 10 Desember 2025
Sudah Raih Sertifikasi, Xiaomi 17 Siap Debut Global dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
Fun
iPhone 18 Bakal Uji Coba Face ID di Bawah Layar, Apple Siap Masuki Era Baru
iPhone 18 akan menguji coba Face ID di bawah layar. Artinya, Apple siap memasuki era baru lewat teknologi tersebut.
Soffi Amira - Selasa, 09 Desember 2025
iPhone 18 Bakal Uji Coba Face ID di Bawah Layar, Apple Siap Masuki Era Baru
Fun
Samsung Galaxy Z TriFold Sudah Mengaspal di China, Harganya Mulai dari Rp 47,1 Juta
Samsung Galaxy Z TriFold kini sudah bisa dipesan di China. Harganya dibanderol mulai dari Rp 47,1 juta.
Soffi Amira - Selasa, 09 Desember 2025
Samsung Galaxy Z TriFold Sudah Mengaspal di China, Harganya Mulai dari Rp 47,1 Juta
Bagikan