BMW Bisa Ubah Polisi Tidur jadi Penghantar Energi untuk Mobil Listriknya
Teknologi baru yang akan menambah pengalaman berkendara dengan mobil listrik. (Foto: Unsplash/Henry & Co.)
PRODUSEN mobil Jerman BMW mengajukan paten untuk jenis suspensi baru yang memungkinkan mobil mengumpulkan energi listrik yang dihasilkan dari polisi tidur. Paten baru BMW itu mungkin akan menguntungkan bila digunakan di negara dengan infrastruktur jalan nan tak memadai.
Di negara dengan infrastruktur jalan yang kurang baik, terdapat cukup banyak jalanan berlubang atau tambalan yang membuat suspensi mobil banyak bergerak. Menggunakan teknologi terbaru BMW, mobil jadi bisa menghasilkan banyak energi listrik tambahan untuk meningkatkan jarak tempuh.
Laman CarBuzz melaporkan sebuah dokumen dari kantor paten nasional Jerman, yang mengungkapkan desain suspensi teranyar dari BMW tersebut. Bila dikembangkan dan diproduksi, mobil listrik bisa saja mendapatkan energi tambahan dari guncangan akibat lobang, jalanan tidak rata, hingga polisi tidur di jalanan.
Baca juga:
Mengintip Spesifikasi BMW M3 Touring Terbaru
Paten tersebut memungkinkan mobil memiliki cara baru dalam membuat baterai kendaraan dapat bertahan lebih lama dan mengisi daya tanpa harus dicolok ke SPKL (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik). Bahkan, bisa saja mengisi daya kendaraan listrik dilakukan melalui jalanan yang tak rata, bergelombang, atau banyak polisi tidurnya.
Menurut dokumen paten tersebut, biasanya energi dari suspensi mobil yang bergerak naik turun saat ban kontak dengan polisi tidur, secara efektif terbuang sebagai energi panas. Namun, fitur baru tersebut nantinya akan melibatkan generator kecil yang berfungsi menangkap energi panas tersebut.
Saat ban bergerak ke atas sebagai respon terhadap benturan dengan jalan tak rata atau polisi tidur, generator akan diaktifkan dan mengambil energi panas untuk mengisi ulang baterai listrik pada mobil. Fitur tersebut, menurut Carbuzz, akan disematkan pada i7, mobil listrik mewah BMW yang bakal segera debut.
Baca juga:
BMW i7 xDriver60 akan Dipasarkan di Akhir Tahun
Sayangnya, seorang juru bicara BMW menolak untuk memberikan komentar lebih detail mengenai sistem suspensi khusus tersebut dan rencana produksinya. Memang perlu dicatat bahwa saat perusahaan mengajukan paten, belum tentu itu akan menjadi kenyataan atau betul-betul diproduksi.
Namun, gagasan yang diciptakan BMW tersebut sejatinya bukan hal yang baru. Pasalnya, kompetitor sekompatriotnya, Audi, juga sudah pernah mengajukan paten terhadap sistem eROT, atau peredam putar elektromekanis. Secara sederhana, sistem tersebut sama dengan yang baru saja digagas oleh BMW.
Sistem eROT tidak pernah diproduksi dan tidak jelas pula apakah itu sekarang masih dikembangkan atau sudah ditinggalkan. Selain itu, perusahaan Gig Performance yang berbasis di Utah juga mengungkapkan bahwa mereka tengah mengerjakan teknologi serupa untuk truk listrik berat dan mobil listrik penumpang. (waf)
Baca juga:
BMW Rilis i7, Sedan Mewah Listrik Pertama di Dunia
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
VinFast Resmikan Pabrik Kendaraan Listrik di Subang, Tegaskan Komitmen Lokalisasi di Indonesia
Riding Bareng hingga Sharing Session, 'Sowan Nyaman' Rangkul Komunitas Motor Matic
Menilik Deretan Mobil Baru Mejeng di Ajang Otomotif Gaikindo Jakarta Auto Week 2025
Berakhir Besok, ini Daftar Mobil Listrik dan Motor yang Bisa Dijajal di GJAW 2025
Mengusung Filosofi Travel+, JETOUR T2 Siap Jadi Partner Adventure di Indonesia
Jajal Kendaraan Listrik Tanpa Keluar Gedung, GJAW 2025 Tawarkan EV Test Drive Indoor
5 Mobil SUV yang Meluncur di GJAW 2025, Ada Suzuki Grand Vitara hingga BJ30 Hybrid FWD
3 Mobil Hybrid Suzuki yang Rilis selama 2025, Siap Jadi Primadona Baru!
Tak Hanya Pameran Mobil, GJAW 2025 Tawarkan Pengalaman Rekreatif Keluarga
Chery X Debut Global di GJAW 2025, Andalkan Fleksibilitas Konfigurasi Fitur