Ma'ruf Amin: Ekonomi Syariah Bebas Riba Layak Gantikan Sistem Ekonomi Kapitalis

Wakil Presiden Ma'ruf Amin. ANTARA/Fransiska Ninditya
Merahputih.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, sistem ekonomi syariah layak menggantikan sistem ekonomi kapitalis yang bertumpu pada bunga sehingga menyebabkan munculnya ketidakadilan dan kesenjangan ekonomi semakin meluas.
"Sistem ekonomi syariah yang bebas dari riba atau bunga dinilai layak untuk menjadi sistem ekonomi alternatif menggantikan sistem ekonomi kapitalis," kata dia, saat menyampaikan orasi ilmiah secara virtual di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Selasa (23/6).
Baca Juga:
Sistem ekonomi kapitalis telah menjadi sistem ekonomi global yang diterapkan di banyak negara. Setelah diketahui ada dampak ketidakadilan dalam sistem tersebut, lanjut dia, para ahli ekonomi kemudian mencari sistem alternatif untuk mengoreksi sistem kapitalis itu.
"Setelah terbukti dampak negatif yang ditimbulkan dari sistem ekonomi kapitalis itu, para ahli ekonomi melakukan upaya-upaya untuk merumuskan sistem ekonomi alternatif yang bisa mengoreksi dampak buruk sistem ekonomi kapitalis itu," jelas dia.
Sistem ekonomi kapitalis semakin menunjukkan dampak negatif dengan munculnya ketidakadilan ekonomi, sehingga kesenjangan ekonomi di kalangan masyarakat semakin terlihat jelas.

"Sistem ekonomi kapitalis, yang bertumpu pada sistem bunga, dinilai sama dengan sistem ekonomi ribawi yang berkembang pada zaman Jahiliyah, yang kemudian ketika Islam datang dikoreksi secara mendasar," kata dia.
Oleh karena itu, dalam perkembangannya, ekonomi syariah hadir sebagai alternatif bagi masyarakat yang menginginkan adanya prinsip-prinsip agama Islam dalam kegiatan perekonomian.
"Umat Islam semakin sadar bahwa sistem ekonomi kapitalis, yang selama ini menjadi sistem ekonomi global, cenderung membawa ketidakadilan. Hal ini medorong kesadaran umat Islam untuk menerapkan ajaran agamanya terutama dalam bidang ekonomi," ujarnya.
Baca Juga:
Pengamat Intelijen: Perempuan Indonesia Rentan Menjadi Target Radikalisasi
Orasi ilmiah tersebut, sebagaimana dikutip Antara, dia sampaikan usai mendapat gelar doktor honoris causa di bidang ilmu manajemen, keminatan manajemen syariah, dari UMI Makassar.
UMI Makassar menilai dia sebagai salah satu aktor pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia, dengan merekomendasikan adanya sistem keuangan syariah di berbagai lembaga keuangan dalam negeri. (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Ma’ruf Amin Sebut Indonesia Tidak Baik-Baik Saja, Perlu Kerja Keras dan Bersatu

Sidang Perdana Wanprestasi Jokowi soal Mobil Esemka Digelar 24 April 2025

Ma'ruf Amin akan Langsung Pisah Sambut dengan Gibran Usai Hadiri Pelantikan

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Banyak Merangkul

Di Forum KTT, Indonesia Dukung Timor Leste jadi Anggota Penuh ASEAN

HUT ke-79 RI, Ma'ruf Amin Minta Seluruh Pihak Manfaatkan Setiap Peluang untuk Kemajuan Bangsa

Wapres Ma'ruf Kenakan Baju Palembang, Istrinya Pakai Adat Betawi

Cak Imin Undang Wapres Sekaligus Pendiri PKB ke Muktamar

Wapres Bersedia Jadi Juru Damai Konflik PKB dan PBNU

Prabowo, Jokowi, dan Ma'ruf Amin Tampil Akrab di Upacara Praspa TNI-Polri
