Lukman Hakim Saifuddin: Alumni Al-Azhar Benteng Moderasi Islam
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
MerahPutih.Com - Para alumni Universitas Al-Azhar dari 22 negara menggelar konferensi internasional di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center, Mataram, NTB. Konferensi Internasional Alumni Al-Azhar secara resmi dibuka Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Kamis, (19/10).
Lukman Hakim Saifuddin memberikan apresiasi kepada para alumni Al-Azhar yang telah menjadi pelopor dan benteng moderasi Islam.
Alumni Universitas Al-Azhar kontribusi dan besar sumbangsihnya dalam membangun kehidupan keagamaan di Indonesia yang senantiasa menjunjung tinggi Islam secara moderat dengan konsep "Rahmatan lilalamin" yaitu memberikan kebaikan untuk manusia dan alam seisinya.
Menag Saifuddin sebagaimana dilansir Antara menyebut kiprah lembaga pendidikan Islam yang telah berusia lebih dari 1000 tahun tersebut, senantiasa menebarkan Islam "Wasathiyah" sehingga kemudian dunia mengenangnya sebagai benteng moderasi Islam.
"Bangsa Indonesia merasa sangat bersyukur karena banyak sekali alumni Al-Azhar yang telah berkiprah dihampir semua aspek kehidupan. Salah satunya adalah Gubernur NTB Dr TGH M Zainul Majdi. Bahkan Presiden RI Gus Dur juga alumni Al-Azhar," katanya.
Dalam pandangan Lukman Hakim Saifuddin Universitas Al-Azhar Kairo memiliki daya tariknya tersendiri, selain karena keikhlasan para ulama-ulamanya dan para guru-gurunya yang mendatangkan keberkahan bagi seluruh pelajar Mahasiswa.
Juga daya tarik Universitas Al-Azhar adalah karena tradisi keilmuannya yang begitu kuat yang bercirikan Islam moderat. Ciri ini berasal dari awal Al-Azhar dari sebuah Masjid yang kemudian berkembang menjadi Universitas yang senantiasa mengusung nilai-nilai tauhid yang penuh dengan spiritualitas Islam yang dipadukan dengan keilmuan.
Ciri utama Al-Azhar bukan hanya menghimpun para pelajar dari seluruh penjuru dunia untuk mendalami keilmuan Islam di Al-Azhar Mesir, tetapi juga tradisi keilmuannya yang menghimpun berbagai mazhap, berbagai aliran pemikiran dan berbagai aliran faham keagamaan yang merupakan kekayaan Islam yang mampu dijaga dan dirawat Al-Azhar.
Kelebihan lainnya, kata menteri adalah memadukan hal-hal yang sifatnya tekstual dengan nalar dan kontekstual. Wahyu Alquran dan Hadist dijaga sedemikian rupa tapi juga kemudian akal diposisikan pada tempatnya secara proporsional. Di sisi lain penggunaan akalpun dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak tercerabut dari teks-teks yang bersumber dari Alquran dan Hadist.
Pada kesempatan itu, menteri agama juga memuji alumni-alumni Al Azhar yang sebagian besar menghimpun dan mempersatukan umat Islam serta senantiasa memelihara keragaman pandangan keagamaan dalam internal umat Islam itu sendiri. Bahkan juga keberagaman pandangan keagamaan di luar Islam.
Inilah yang dalam kontek global sekarang ini semakin memiliki tingkat urgensi dan relevansi yang tinggi. Keberadaan Al-Azhar semakin relevan karena alumni-alumninya semakin dibutuhkan agar peradaban dunia ini tidak semakin menurun kualitasnya.
“Karena kompetisi hidup yang semakin keras, tajam dan besar yang seringkali sebagian kita justru menggunakan agama untuk saling menegasikan antara satu dengan yang lainnya," tegas Lukman Hakim Saifuddin.(*)
Bagikan
Berita Terkait
Menag Tegaskan Pemerintah tak Campuri Penunjukan Zulfa Mustofa sebagai Pj Ketum PBNU
Soal Isu Perebutan Kekuasaan di PBNU, Menag: Pemerintah tak Terlibat dalam Urusan Internal
Menteri Agama Siapkan Puluhan Kampus UIN dan Pesantren di Seluruh Indonesia, Tempat Anak-Anak Palestina yang Putus Sekolah
Menteri Agama Geram Ada Pendakwah Lecehkan Anak-Anak, tak Bisa Menoleransi Tindakan yang Mencederai Nilai Kemanusiaan
Menag Ungkap Pagu Efektif Pendidikan Islam 2025 Disesuaikan Jadi Rp 26,11 Triliun
Menag Nasaruddin Umar: Jangan Ada yang Beri ‘Stempel Negatif’ pada Pesantren
Menag Nasaruddin Puji Indonesia Peringkat 1 Negara yang Kuat Sedekah
Pakar Sebut Kewenangan Atribusi Menag tidak Melawan Hukum
Rampung Diperiksa KPK, Eks Menag Gus Yaqut Bungkam soal Aliran Fee Kuota Haji ke Kemenag
Menag dan Ketua DMI Hadiri Peresmian Masjid Raya Baitul Mukhtar BSD City