Luhut Janji Stabilkan Ekonomi dan Keamanan
Luhut Panjaitan saat di Open House di kediaman Akbar Tanjung, Jakarta, Jumat malam (17/7). (Foto: MerahPutih/Venansius Fortunatus)
MerahPutih Nasional - Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan berjanji menstabilkan ekonomi dan keamanan.
"Karena itu kunci dari zaman Pak Harto," kata Luhut, di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (13/8).
Caranya, kata dia, dengan menstabilkan harga pangan. Menurutnya, harga pangan di Indonesia saat ini terlalu mahal se-ASEAN. "Beras, daging, apa saja karena ada sesuatu yang salah," sebut dia.
Luhut mengaku sudah berbicara dengan Kapolri Badrodin Haiti dan Kejaksaan Agung (Kejagun) untuk bekerja sama. Dia berencana akan mendata kebutuhan pangan di Indonesia. "Dan berkait berapa sapi yang kita punya, sehingga seberapa besar kita harus impor," lanjutnya.
Sementara, TNI dan Polri diminta turut mengawasi supaya benar-benar dapat yang sesungguhnya. Termasuk mendata ancaman yang bakal terjadi. "Masalah kemungkinan ancaman terorisme," tandasnya. (mad)
Baca Juga:
Luhut Pandjaitan Enggan Urus Kisruh Hakim Sarpin vs KY
Kenapa Harga Daging Sapi Indonesia Tertinggi Sedunia?
Harga Daging Sapi Mahal, Pedagang Bakso Pilih Pulang Kampung
Bagikan
Fredy Wansyah
Berita Terkait
Astaga! Isi Rumah Siswa Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Bikin Merinding, Ada Serbuk yang Diduga Jadi 'Kunci' Balas Dendam Perundungan
Operasi Luka Kepala Sukses, Terduga Pelaku Peledakan SMA 72 Mulai Sadar dan Dapat Penjagaan Ekstra Ketat
Ledakan Terjadi SMAN 72 Jakarta Belum Terindikasi Aksi Terorisme
Menko Yusril Sebut Pengadilan Militer AS Akan Adili Hambali Bulan Depan
BNPT Cari 8 Korban Bom Kepunton Solo, Biar Segera Dapat Kompensasi Negara
Budi Gunawan Kena Reshuffle, Prabowo Tunjuk Menhan Sjafrie Jadi Menkopolkam Ad Interim
Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Luhut Puji Kekompakan SBY, Jokowi Hingga Prabowo di Tengah Ketidakhadiran Megawati
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris