Luhut Bicara Ekonomi dan Digitalisasi

Dwi AstariniDwi Astarini - Selasa, 09 Juli 2024
Luhut Bicara Ekonomi dan Digitalisasi

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Instagram/luhut.pandjaitan)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM - MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan pentingnya efisiensi berbasis teknologi dalam menghadapi tantangan ekonomi saat ini. Luhut menekankan bahwa Indonesia tidak boleh bergantung pada harga komoditas semata dan harus meningkatkan efisiensi melalui digitalisasi.

"Kita tidak boleh bergantung pada harga komoditas. Efisiensi itu menjadi penting berbasis elektronik. Saya optimistis itu angka bisa naik banyak. Kita berharap 17 Agustus ini orang tidak berhak mendapatkan subsidi bisa kita kurangi," ujar Luhut dalam unggahan akun media sosial pribadinya, @luhut.panjaitan, Selasa (9/7).

Pemerintah saat ini melakukan digitalisasi secara bertahap di berbagai sektor, termasuk batu bara, nikel, timah, dan kelapa sawit. Luhut menyoroti banyaknya perusahaan kelapa sawit yang belum memiliki NPWP. Hal itu menyebabkan pajak penghasilan badan tidak bisa ditagih.

"Ini sekarang yang mau kami bereskan. Makanya GovTech itu menjadi isu pemerintah. Saya pikir kita enggak boleh bergantung pada harga komoditas saja. Efisiensi itu menjadi sangat penting. Berbasis elektronik tadi, GovTech itu dan Simbara yang saya jelaskan tadi. Saya optimistis itu angka akan bisa naik banyak,” jelasnya.

Baca juga:

Menko Luhut Umumkan Pembentukan Satgas Family Office

Selain itu, Luhut juga menyinggung rencana pemerintah untuk mendorong penggunaan bioetanol guna menggantikan bensin. Langkah itu bertujuan mengurangi polusi udara yang disebabkan sulfur yang saat ini mencapai 500 PPM. "Kita mau sulfurnya 50 ppm lah. Nah, ini sekarang lagi diproses, dikerjakan Pertamina. Nah, kalau ini semua berjalan dengan baik, dari situ saya kira kita bisa menghemat lagi," tambah Luhut.

Luhut juga menggarisbawahi pentingnya penyaluran subsidi yang tepat sasaran. Menurutnya, Pertamina sedang menyiapkan mekanisme untuk mengurangi subsidi bagi yang tidak berhak, yang diharapkan bisa dimulai pada 17 Agustus.

"Nah, kalau itu terjadi, tingkat sulfur itu dikurangi, itu akan mengurangi orang yang sakit ISPA. Itu juga bisa menghemat anggaran kesehatan sampai dengan Rp 38 triliun ekstra pembayaran BPJS. Jadi sebenarnya banyak sekali inefisiensi di negeri ini yang bertahap sedang dibereskan," tutupnya.(Pon)

Baca juga:

Jokowi Tunjuk Luhut Mengkaji Kebijakan Family Office

#Luhut Panjaitan #Ekonomi
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Berita Foto
Realisasi Investasi Indonesia Triwulan III Tahun 2025 Tembus Rp491,4 Triliun
Suasana pembangunan gedung perkantoran di Kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (23/10/2025).
Didik Setiawan - Kamis, 23 Oktober 2025
Realisasi Investasi Indonesia Triwulan III Tahun 2025 Tembus Rp491,4 Triliun
Indonesia
8 Nota Kesepahaman Kerja Sama Indonesia dan Brazil, Dari Energi sampai Peternakan
Pemerintah Indonesia dan Brazil serta badan usaha dari kedua negara menandatangani delapan nota kesepahaman (MoU) kerja sama.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 23 Oktober 2025
8 Nota Kesepahaman Kerja Sama Indonesia  dan Brazil, Dari Energi sampai Peternakan
Indonesia
BI Tahan Suku Bunga Acuan, Perang Tarif AS Bikin Ekonomi Dunia Melemah
Berbagai indikator menunjukkan kebijakan tarif AS memperlemah kinerja perdagangan global, tercermin dari melambatnya ekspor dan impor di sebagian besar negara.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 22 Oktober 2025
BI Tahan Suku Bunga Acuan, Perang Tarif AS Bikin Ekonomi Dunia Melemah
Indonesia
Diskon Tiket Pesawat Saat Natal dan Tahun Baru Capai 14 Persen, Tapi Hanya Untuk Kelas Ekonomi
Kementerian Keuangan turut memberikan dukungan dengan menanggung sebagian pajak pertambahan nilai (PPN) untuk pembelian tiket pesawat sebesar kurang lebih 6 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 22 Oktober 2025
Diskon Tiket Pesawat Saat Natal dan Tahun Baru Capai 14 Persen, Tapi Hanya Untuk Kelas Ekonomi
Dunia
3 Ekonom Terima Hadiah Nobel atas Riset Mengenai Creative Destruction
Joel Mokyr, Philippe Aghion, dan Peter Howitt meraih Hadiah Nobel Memorial bidang ekonomi atas penelitian mereka mengenai dampak inovasi terhadap pertumbuhan ekonomi.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
3 Ekonom Terima Hadiah Nobel atas Riset Mengenai Creative Destruction
Indonesia
Komentar Menkeu Purbaya Kinerja `1 Tahun Ekonomi Pemerintah Prabowo, Ada Perbaikan Konsumsi Warga
Purbaya meyakini bahwa arah perekonomian sudah lebih baik. Saat momentum pertumbuhan terjadi, maka pemerintah akan terus menjaga untuk tahun-tahun berikutnya.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 14 Oktober 2025
Komentar Menkeu Purbaya Kinerja `1 Tahun Ekonomi Pemerintah Prabowo, Ada Perbaikan Konsumsi Warga
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Luhut Yakin Ekonomi Indonesia Melebihi AS jika Jokowi Jadi Presiden Lagi
Ketua DEN, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, bahwa ekonomi Indonesia bisa melebihi AS jika Jokowi jadi presiden lagi. Apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Jumat, 10 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Luhut Yakin Ekonomi Indonesia Melebihi AS jika Jokowi Jadi Presiden Lagi
Indonesia
Jadi Idola Baru, Menkeu Purbaya Kaget saat Ditanya Rencana Jadi Cawapres
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, kaget saat ditanya wartawan soal rencana menjadi cawapres di Pilpres 2029.
Soffi Amira - Jumat, 10 Oktober 2025
Jadi Idola Baru, Menkeu Purbaya Kaget saat Ditanya Rencana Jadi Cawapres
Indonesia
Demokrat ‘Pelototi’ Paket Stimulus Kuartal IV 2025: Ingin Tepat Sasaran dan Berkelanjutan
Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat menegaskan pentingnya pengawasan dan kolaborasi antara pemerintah dan DPR.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 08 Oktober 2025
Demokrat ‘Pelototi’ Paket Stimulus Kuartal IV 2025: Ingin Tepat Sasaran dan Berkelanjutan
Indonesia
BKPM Bentuk EU Investment Desk, DPR: Jadikan Momentum Pengembangan EBET di Indonesia
EU Investment Desk ini menjadi platform kerja sama untuk percepatan realisasi investasi dari Uni Eropa ke Indonesia seiring dengan selesainya proses negosiasi Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dengan Uni Eropa (IEU-CEPA).
Dwi Astarini - Selasa, 07 Oktober 2025
BKPM Bentuk EU Investment Desk, DPR: Jadikan Momentum Pengembangan EBET di Indonesia
Bagikan