LSM dan NGO dalam Negeri Diduga terima Dana Asing untuk Memancing Kericuhan di Papua

Andika PratamaAndika Pratama - Rabu, 04 September 2019
LSM dan NGO dalam Negeri Diduga terima Dana Asing untuk Memancing Kericuhan di Papua

Kerusuhan di Papua. Foto: ANTARA

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Ketua Umum Perhimpunan Pergerakan Jejaring Nasional Aktivis 98, Anto Kusumayuda menilai bahwa persoalan kerusuhan Papua dan Papua Barat dewasa ini bukan berjalan natural, melainkan adanya intervensi asing agar kondisi masyarakat di Indonesia Bagian Timur itu terus memanas.

Ia menilai intervensi itu berasal dari oknum dari luar negeri yang mencoba memanfaatkan situasi tersebut untuk kepentingan mereka.

Baca Juga

Merujuk Gus Dur, Ma'ruf Amin Nilai Pendekatan Budaya Atasi Masalah Papua

"Pihak asing tentunya tidak bekerja sendiri dalam memuluskan agendanya membuat Papua rusuh untuk menguasai Papua demi kepentingan ekonomi dan kepentingan sosial politik," kata Anto dalam siaran persnya yang diterima wartawan, Rabu (4/9).

Anto juga menilai bahwa ada agen-agen asing yang melakukan propaganda dengan berkonspirasi dengan pihak-pihak jaringan di dalam negeri, dengan organisasi atau lembaga di Papua. Mereka seperti terawat dan tiada hentinya mempropagandakan agar Papua Merdeka.

Menciptakan suasana Papua tidak kondusif adalah target misi mereka agar terkesan bahwa pemerintah Indonesia abai terhadap masyarakat di sana, sehingga narasi yang dibangun agar Papua melakukan referendum dan bisa merdeka dari NKRI adalah tujuan utamanya.

Kerusuhan di Papua. Foto: ANTARA

Tidak hanya itu saja, Anto menduga adanya manuver para lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan NGO di dalam negeri yang mendapatkan suntikan dana dari asing juga ikut menjadi penyeru kegaduhan tersebut dengan dalih penegakan hak asasi manusia.

Baca Juga

Pasca kerusuhan, Stok Gas Elpiji di Papua Aman

"Isu Papua selalu dijadikan komoditas politik elit politik nasional dalam melakukan bargaining untuk kepentingan kekuasaan dan jabatan. Tidak hanya itu masih adanya NGO atau LSM di dalam negeri yang mendapatkan dana dukungan dari asing sehingga menjadi agen asing kepanjangan tangan asing di dalam negeri untuk memuluskan agenda kepentingan asing di dalam negeri," terangnya.

Anto pun enggan menyebutkan nama-nama LSM atau NGO tersebut. Hanya saja ia memberikan sinyal bahwa mereka yang justru mengakomodir bahwa Papua bisa merdeka.

"Mereka NGO dan LSM ikut men-support pergerakan kelompok Papua Merdeka, NGO dan LSM tersebut menjadi penghianat bangsa dan negara, karena tidak ada sumbangan dana program dari asing ke LSM atau NGO yang gratis tiada lain memiliki kepentingan untuk tujuan politik menguasai Indonesia salah satunya dengan persoalan Papua," jelas dia.

Indikasi kejadian rusuh Papua kata Anto, memiliki motif ingin mencoreng wibawa Presiden Jokowi dan mengancam kedaulatan NKRI.

"Siapapun yang terlibat apakah pejabat penting di pemerintahan, LSM -NGO, politisi barisan sakit hati, (semuanya) harus ditindak tegas tanpa pandang bulu karena telah merongrong kedaulatan NKRI. Kalau dibiarkan akan menjadi preseden buruk bagi kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara ke depan," papar dia.

Maka dari itu, Anto bersama dengan pimpinan organisasi lainnya mendesak kepada Presiden Joko Widodo untuk mengambil sikap tegas terhadap agen-agen asing di dalam negeri yang ikut memanaskan situasi Papua dan Papua Barat itu.

"Kami sangat mendukung Presiden Jokowi untuk mengungkap, menuntaskan dan menindak tegas pihak-pihak jaringan asing di dalam negeri, LSM - NGO yang bekerja untuk asing memperkeruh situasi di dalam negeri terkait Papua dan elit politik nasional, baik dalam pemerintahan maupun di luar pemerintahan yang memperkeruh Papua," tegasnya.

Baca Juga

Yang Kurang Dilakukan Pemerintah Terhadap Papua Versi Buya Syafii Ma'arif

Anto bersama dengan elemen-elemennya menyerukan kepada seluruh bangsa Indonesia untuk berdoa agar konflik Papua dan Papua Barat segera mereda.

"Kami mengajak dan menyerukan pada saudaraku seluruh rakyat Indonesia untuk bersama-sama berdoa dan berjuang membela dan menjaga Papua, Papua Barat dari rongrongan pihak-pihak asing yang mengacaukan dan memprovokasi Papua lepas dari NKRI," tutupnya. (Knu)

#Papua
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Penggalian Lubang Suplai Makanan 7 Pekerja Tambang Freeport Terjebak Longsor Terhadang Lumpur
"Alat berat tidak bisa masuk ke dalam terowongan karena begitu diangkat lumpurnya maju-maju terus."
Wisnu Cipto - Kamis, 11 September 2025
Penggalian Lubang Suplai Makanan 7 Pekerja Tambang Freeport Terjebak Longsor Terhadang Lumpur
Indonesia
Semua Tewas, Ini Nama 4 Korban Helikopter Intan Angkasa Jatuh di Mimika Papua
Saat tim SAR tiba lokasi, kondisi helikopter nahas itu dalam keadaan sudah terbakar dan berada di sisi jurang pada ketinggian sekitar 11.000 feet.
Wisnu Cipto - Kamis, 11 September 2025
Semua Tewas, Ini Nama 4 Korban Helikopter Intan Angkasa Jatuh di Mimika Papua
Indonesia
Tambang Freeport Longsor, 7 Pekerja Masih Terjebak
Peristiwa longsor terjadi di dalam area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) pada Senin (8/9) malam sekitar pukul 23.21 WIT.
Wisnu Cipto - Selasa, 09 September 2025
Tambang Freeport Longsor, 7 Pekerja Masih Terjebak
Indonesia
Tembak Mati Warga Sipil, Pratu TB Ditahan di Pomdam XVII Cendrawasih
Pelaku Pratu TB sempat melarikan diri dengan menggunakan kendaraan dengan nomor polisi PA 1709 AV.
Wisnu Cipto - Kamis, 04 September 2025
Tembak Mati Warga Sipil, Pratu TB Ditahan di Pomdam XVII Cendrawasih
Indonesia
Sorong Memanas: Mobil Dinas Gubernur Papua Barat Daya Ikut Hancur Dirusak Massa
Mobil dinas Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu turut menjadi korban pengerusakan massa dalam aksi penolakan pemindahan Tapol yang berujung ricuh di Kota Sorong
Wisnu Cipto - Rabu, 27 Agustus 2025
 Sorong Memanas: Mobil Dinas Gubernur Papua Barat Daya Ikut Hancur Dirusak Massa
Indonesia
Sorong Memanas Imbas Pemindahan Tapol: Massa Blokade Jalan hingga Rusak Rumah Kajari
Empat tapol yang dipindahkan merupakan anggota Negara Federal Republik Papua Barat (NFRPB) ke Makasar.
Wisnu Cipto - Rabu, 27 Agustus 2025
Sorong Memanas Imbas Pemindahan Tapol: Massa Blokade Jalan hingga Rusak Rumah Kajari
Indonesia
2 Brimob Tewas di Nabire, Reka Ulang Peragakan 23 Adegan
Usai rekonstruksi, tersangka Suplianus Bagau kembali diamankan ke Rutan Polres Nabire.
Wisnu Cipto - Rabu, 27 Agustus 2025
2 Brimob Tewas di Nabire, Reka Ulang Peragakan 23 Adegan
Indonesia
Operasional Bandara Ilaga Papua Sudah Normal Setelah Insiden Kebakaran Pesawat
Pesawat Aviasi Puncak PK-PPI jenis Grand Caravan kehilangan kendali sesaat setelah mendarat, lalu menabrak Pos Pasgat TNI-AU di ujung landas pacu Bandara Aminggaru, Ilaga.
Wisnu Cipto - Selasa, 26 Agustus 2025
Operasional Bandara Ilaga Papua Sudah Normal Setelah Insiden Kebakaran Pesawat
Indonesia
Segerombolan Anggota KKB Pelaku Pembunuhan Polisi di Papua Akhirnya Ditangkap
Penangkapan ini berkaitan dengan kasus pembunuhan terhadap Brigpol Arif Maulana dan Bripda Nelson Runaki di Nabire.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 21 Agustus 2025
Segerombolan Anggota KKB Pelaku Pembunuhan Polisi di Papua Akhirnya Ditangkap
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Ribuan Rakyat Papua Gelar Aksi Memohon agar Jokowi kembali Menjadi Presiden
Tidak ditemukan informasi dari laman berita kredibel atau akun resmi pemerintahan yang membenarkan klaim tersebut.
Dwi Astarini - Senin, 18 Agustus 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Ribuan Rakyat Papua Gelar Aksi Memohon agar Jokowi kembali Menjadi Presiden
Bagikan