Longsor Terjang Ruas Jalan Tol Semarang-Solo


Petugas membersihkan jalan dari material longsor di KM 436 Tol Semarang-Solo, di Kabupaten Semarang, Jumat. (ANTARA/ HO-Satlantas Polres Semarang)
MerahPutih.com - Hujan yang mengguyur sejumlah wilayah Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat (4/3) sore, menyebabkan tanah longsor yang menimbun. Longsoran tanah menutupi badan jalan Tol Semarang-Solo di KM 436+600.
Kasat Lantas Polres Semarang AKP Rendy Johan Prasetyo mengatakan, Kepolisian, telah berkoordinasi dengan PT Trans Marga Jateng dan BPBD Kabupaten Semarang untuk segera melakukan penanganan terhadap peristiwa tersebut.
Baca Juga:
Awal Tahun 140.620 Jiwa Terdampak Bencana Alam di Indonesia
"Arus kendaraan diarahkan untuk melintas di lajur paling kanan," katanya.
Ia menambahkan, proses pembersihan jalan dari material longsor dilakukan oleh petugas BPBD dibantu oleh petugas pemadam kebakaran.
Juru bicara PT Trans Marga Jateng, Dian Saputra, menambahkan, sempat terjadi ketersendatan arus lalu lintas sepanjang sekitar 200 meter akibat peristiwa tersebut.
"Ketersendatan tidak terlalu lama, arus lalu lintas sudah lancar kembali," katanya.
Ia mengimbau, pengguna jalan tol untuk selalu berhati-hati dan selalu mematuhi rambu-rambu lalu lintas, khususnya saat berkendara dalam kondisi hujan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Jakarta Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) melaporkan bibit Siklon Tropis 95S tumbuh di sekitar Samudera Hindia selatan Jawa sehingga memengaruhi terjadi hujan di Banten hingga Jateng.
Deputi Bidang Meteorologi Guswanto, mengatakan dampak pertumbuhan bibit siklon tersebut memengaruhi potensi hujan berintensitas sedang hingga lebat di Provinsi Banten dan Jawa Tengah.
"Bibit Siklon Tropis 95S dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia dalam 24 jam ke depan" ujarnya.
Ia menjelaskan, bibit Siklon Tropis 95S tumbuh di sekitar Samudera Hindia selatan Jawa, tepatnya di -10,9 Lintang Selatan dan 111,2 Bujur Timur, dengan kecepatan angin maksimum di sekitar pusat sistemnya mencapai 30 knot (56 km/jam) dan tekanan udara minimumnya mencapai 996.8 hPa.
"Peluang bibit siklon 95S dapat meningkat menjadi siklon tropis dalam periode 24 jam ke depan berada pada kategori sedang, dengan arah pergerakan ke arah tenggara menjauhi wilayah Indonesia," ujarnya. (*)
Baca Juga:
BNPB Catat 7,5 Juta Menderita Akibat Bencana Alam, Kemensos Siapkan Lumbung Sosial
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Fenomena Gelombang Rossby, Pemicu Hujan Ekstrem dan Banjir di Bali

Prakiraan BMKG: Hujan Akan Turun di Sebagian Besar Kota di Indonesia Termasuk Disertai Petir pada Rabu, 10 September, Waspada Gelombang Tinggi

Prakiraan BMKG: Sebagian Besar Wilayah Jakarta Mulai Diguyur Hujan Rabu Siang

Prakiraan BMKG: Mayoritas Kota Besar di Indonesia Diguyur Hujan Ringan Selasa, 9 September 2025

Prakiraan BMKG: Hujan Turun di Sebagian Jakarta pada Selasa Sore hingga Malam

Gerhana Bulan Total Minggu (7/9) Malam, Umat Islam Diimbau Salat Khusuf

Fenomena Gerhana Bulan Total Terlihat Langit Indonesia 7-8 September 2025, Bisa Nonton Live Stream Loh di Link Ini

Gerhana Bulan Total Minggu (7/9) Malam, ini Jadwal dan Lokasi Pengamatannya

Hampir 1000 Orang Meninggal Akibat Banjir di Pakistan, 1 Juta Penduduk Kehilangan Tempat Tinggal

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Parigi, Rangkaian Susulan Gempa Magnitudo 4,8
