Listrik Padam, 3 Pasien ICU RS Nasser Gaza Meninggal


Petugas WHO menyalurkan bantuan ke Palestina. (Anadolu/Mustafa Hassona)
MerahPutih.com - Rumah Sakit Nasser di Kota Khan Yunis, Gaza selatan, terkena pemadaman listrik di tengah pengepungan Israel.
Menurut sumber medis, pemadaman tersebut membuat tiga orang pasien di ruang ICU meninggal dunia karena menghambat pasokan oksigen.
Baca Juga:
Dilansir Antara, Jumat (16/2), insiden tersebut juga membuat dua orang pasien melakukan persalinan dalam kondisi tidak manusiawi karena tidak didukung oleh lisrik, air, makanan, dan pemanas.
Belum lagi, sejumlah pasien dan anak-anak rentan terancam nyawanya. Mereka tidak bisa ke tempat lebih layak karena ada blokade pasukan Israel di kompleks tersebut.
Pihak rumah sakit mengecam perbuatan Israel ini karena sangat membahayakan nyawa pasien dan tenaga medis di sana. Untuk itu, pihak rumah sakit mendesak agar semua lembaga internasional segera terlibat menyelamatkan orang-orang di kompleks medis tersebut.
Baca Juga:
Sehari sebelumnya, Kamis (15/2), pasukan pendudukan Israel memaksa otoritas Kompleks Medis Nasser untuk memindahkan 95 profesional kesehatan, 11 keluarga, 191 pasien dan 165 pengungsi ke Gedung Nasser yang lama.
Alhasil, situasi mereka di sana makin terancam karena wilayah tersebut amat berbahaya. (ikh)
Baca Juga:
Militer Israel Dikabarkan Sandra Dokter, Perawat, Staf, Pasien, dan Pengungsi di RS Al Shifa
Bagikan
Berita Terkait
DPR Harap Deklarasi PBB tentang Palestina Harus Ditindaklanjuti dengan Langkah Konkret, Bukan Sekadar Seremonial!

Serangan Israel Bunuh 85 Warga Palestina di Tengah Seruan Damai PBB

Presiden Prabowo Bawa Isu Palestina Saat Bertemu Perdana Menteri Kanada

PBB Resmikan Negara Palestina secara De Facto

Sejarah Tercipta, Bendera Kedutaan Besar Palestina Pertama Kali Berkibar di London

Prabowo dan Pimpinan Negara Arab Minta Donald Trump Pimpin Penyelesaian Konflik Gaza

Tank Israel Tewaskan 36 Warga Gaza Ketika Dunia Fokus ke Sidang Umum PBB

Prabowo Tegaskan Dua Keturunan Abraham Harus Hidup Harmonis, Wujudkan Perdamaian dan Keadilan untuk Semua Umat Manusia

Trump Sebut Pengakuan Negara Palestina Sebagai 'Hadiah Terlalu Besar' Bagi Hamas

Pengakuan Bersyarat Indonesia Jika Akan Akui Negara Israel
