Lindungi Tempat Ziarah, Warga Pulau Cangkir Bertahan dalam Kepungan Abrasi


Tempat wisata ziarah Kampung Pulau Cangkir, Desa Kronjo, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten. (Foto: MerahPutih/Widi Hatmoko)
MerahPutih Wisata - Sebelum tahun 2000-an atau sebelum abrasi mengikis hampir seluruh tambak, Kampung Pulau Cangkir merupakan salah satu destinasi wisata ziarah primadona. Para peziarah tidak hanya datang dari wilayah Tangerang, tapi juga dari Serang, Cirebon, bahkan luar Pulau Jawa.
Kampung Pulau Cangkir terletak di Desa Kronjo, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten. Di kampung ini terdapat makam keramat Pangerang Jaga Lautan yang menjadi magnet para peziarah.
Sisa abrasi hanya sebagian kampung yang dihuni sekitar 30 kepala keluarga (KK) di sekitar makam Pangeran Jaga Lautan. Sekilas, Kampung Pulau Cangkir ini juga seperti perkampungan yang terisolir. Kampung ini tidak memiliki sarana dan prasarana seperti sekolah atau puskesmas. Jarak tempuh antara Kampung Pulau Cangkir dengan desa di sekitarnya juga cukup jauh, sekitar 4 kilometer.
Kampung Pulau Cangkir. (Foto: MerahPutih/Widi Hatmoko)
Kondisi jalan menuju masuk ke Kampung Pulau Cangkir juga kondisinya rusak. Sepanjang perjalanan dari Desa Kronjo menuju Kampung Pulau Cangkir, di kanan dan kirinya, terdapat pemandangan muara dan ribuah hektare tambak bandeng yang sebagian sudah terkena abrasi.
"Kalau sekolah, di sini tidak ada. Jauh harus ke Kronjo," ujar salah seorang sesepuh Kampung Pulau Cangkir Hasan Basri (70) kepada merahputih.com, Selasa (22/11).
Kampung Pulau Cangkir. (Foto: MerahPutih/Widi Hatmoko)
Ia juga mengungkapkan, seluruh penghuni Kampung Pulau Cangkir ini sengaja bertahan karena mempertahankan makam keramat Pangerang Jaga Lautan yang menjadi salah satu mata pencaharian mereka. "Pengunjung banyak kalau hari libur atau malam Jumat untuk ziarah. Tapi hari biasa, ada saja (pengunjung), cuma sedikit," katanya.
Terjadinya abrasi yang menggerus ribuan hektare tambak serta sebagian bangunan rumah ini, kata Hasan, terjadi sejak awal tahun 2000-an. "Kalau dulunya mah enggak kecil gini kampungnya. Karena abrasi, jadi tambak juga banyak yang hilang, tinggal kampung, ini juga sudah tinggal sedikit, sama makam Pangeran Jaga Lautan," katanya. (Wid)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Filipina Gelar Prosesi Religius Black Nazarene yang Terkenal, Jalanan Manila Dipenuhi Ratusan Ribu Umat Katolik

Bandung Gelar Wisata Religi tentang Seluk-Beluk Pembuatan Al-Qur'an

Mudik Lewat Tol Trans Jawa? Jangan Lewatkan Wisata Religi di Jalur Jateng-Jatim

Mudik dan Wisata Religi di Masjid Sekitar Tol Trans Jawa Jalur Jabar-Jateng

Mudik Sembari Wisata Religi di Jalur Alternatif Pantai Selatan

Potensi Wisata Religi di Jalur Mudik Trans Sumatra

3 Tempat Wisata Religi di Kota Tangerang, Cocok Buat Ngabuburit

Hidden Gems Eko-Turisme di Pesisir Selatan Lebak

Masjid Raya Al Jabbar Ada Kaitan dengan Bobotoh Persib

Masjid Raya Al Jabbar, Masjid Apung Rancangan Ridwan Kamil
