Limbah Jeans Naik Kelas Jadi Tas dan Topi Fesyen


Limbah jeans ini naik kelas jadi tas dan topi fesyen (Pexels/Waldemar Brandt)
LIMBAH tekstil atau pakaian adalah salah satu dari sekian banyak isu lingkungan saat ini. Banyak orang membeli pakaian untuk mengikuti tren di media sosial. Selain itu, budaya fast fashion yang silih berganti membuat pakaian dibeli dengan harga murah, tetapi kualitasnya juga rendah.
Alasan ini membuat banyak pakaian yang terbuang dan limbahnya jadi menumpuk. Salah satu limbah tekstil yang banyak beredar adalah jeans. Melansir sarmetals, pakaian jeans sulit terurai karena terbuat dari banyak komponen yang sulit untuk dipilah.
Limbah tekstil yang menumpuk selain sulit terurai, juga berbahaya bagi lingkungan karena kandungan zat pewarna dan kimia lainnya dapat mencemari air.
Nah beberapa orang ternyata punya cara kreatif untuk mengolah limbah fesyen.Melansir laman Interesting Engineering, para ilmuwan mendemonstrasikan teknik baru mengembalikan kapas ke bentuk serat yang sesuai untuk pembuatan massal. Bahan-bahan pakaian mampu didaur ulang menggunakan teknologi ini.
Baca juga:
Limbah Tekstil dan Fesyen Didaur Ulang Jadi Pakaian

Tak mau kalah dari para peneliti, seorang wanita asal kota Blitar, Jawa Timur Ardhiana Malrasari, juga turut mengubah limbah tekstil. Melansir kompastv, perempuan ini bercerita bahwa ia banyak mendapat jeans bekas pakai dari suaminya yang kerja di pertambangan.
Dalam usaha itu, seluruh pegawainya memang diwajibkan menggunakan jeans. Sedangkan, setiap tahunnya para pekerja tambang mendapatkan seragam jeans baru. Hal ini membuat pakaian bekas jadi menumpuk dan tidak tahu harus diolah menjadi apa.
Ide mengolah jeans ini kemudian dicetuskan oleh Ardhiana. Berkat kemampuan mendesain dan menjahitnya, Ardhiana bersama 2 perempuan lainnya bekerja sama untuk menyulap jeans bekas tadi ke tas dan topi fesyen.
Baca juga:
Re:Style, Ketika Limbah Mobil Disulap Jadi Koleksi Fashion Edgy

Bentuknya juga beragam ada yang jadi tas selempang, tas punggung, dan tas tenteng untuk wanita. Selain itu, motifnya juga tidak monoton dan terdapat aksesori berwarna kuning atau hijau untuk mempercantik tas fesyen ini. Meskipun terbuat dari pakaian bekas pakai, tetapi Ardhiana bisa menjamin kebersihan dan kualitasnya karena telah diolah dengan baik.
Tak hanya didaur ulang, Ardhiana juga menjual tas dan topi fesyen jeans ini ke berbagai daerah di Indonesia dan memeroleh pendapatan dari hal tersebut. Ide pengolahan limbah tekstil yang dimiliki wanita domisili Jawa Timur ini berhasil mengubah pakaian bekas menjadi sesuatu yang lebih bernilai ekonomi tinggi sekaligus mengurangi sampah di lingkungan sekitar. (mcl)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda

Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia

Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue

Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia

Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara

ASICS Gel Cumulus 16 Dukung Gerak Aktif dalam Balutan Gaya, Dilengkapi Teknologi Terkini untuk Kenyamanan Pengguna

The Best Jeans For Every Body: Koleksi Denim Terbaru UNIQLO Hadir Lebih Lengkap

Tampil di BRICS+ Fashion Summit in Moscow, Indonesia Soroti Industri Manufaktur Berkelanjutan

Adidas Indonesia Rayakan Keberagaman Lewat FW25 Island Series Indonesia Graphic Tees, Bawa Semangat ‘Satu Nusa Satu Bangsa’

Plaza Indonesia Fashion Week 2025: Surat Cinta untuk Mode Lokal
