Lima Fokus Kemenkes Tangani Penyakit Arbovirus

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Selasa, 23 April 2024
Lima Fokus Kemenkes Tangani Penyakit Arbovirus

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin berbicara dalam International Arbovirus Summit Indonesia 2024 digelar di Bali Senin (22/4) (Kemenkes)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com – Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengatakan keharmonisan interaksi antara manusia dan alam menjadi hal yang penting dalam menekankan penularan penyakit arbovirus. Hal itu lantaran perubahan iklim yang terjadi akan membuat interaksi antara manusia dan hewan mengalami pola hidup yang berubah.

Budi menjelaskan setidaknya ada lima hal penting yang menjadi fokus dalam menangani penyakit infeksi penularan serangga seperti penyakit-penyakit arbovirus.

Pertama, mengajari, mengedukasi, dan melatih masyarakat untuk mencegah penyakit infeksi. Kedua, mengontrol vektor atau hewan pembawa penyakit. Ketiga, memiliki surveilans atau pengawasan yang kuat. Keempat, melakukan penelitian dan pengembangan vaksin.

Baca juga:

DPR Sebut Masyarakat Butuh Informasi Valid Soal Ancaman Virus Cacar Monyet

"Kelima, upaya terapeutik atau hal-hal yang berkaitan dengan perawatan atau treatment terhadap penderita penyakit arbovirus,” kata Menkes Budi, dikutip dalam keterangan resminya, Selasa (23/4).

Tidak hanya itu, adapun upaya lain dalam penanganan penyakit arbovirus yaitu pentingnya peran media sosial. Menkes mengatakan, media sosial memiliki peranan penting sebab dapat mempromosikan kesehatan masyarakat.

Jika pemangku kepentingan kesehatan tidak memiliki media sosial yang kuat tentang berbagai isu kesehatan, maka dapat membuat berita menyesatkan tersebar di media sosial. Akibatnya, masyarakat akan mudah percaya dengan berita yang belum tentu jelas kebenarannya.

Baca juga:

Survei Kemenkes Temukan 22,4% Calon Dokter Spesialis Alami Depresi

“Oleh karena itu strategi strategi media sosial yang kuat dalam mengedukasi dan mempromosikan kesehatan menjadi tanggung jawab semua Menteri Kesehatan dunia,” ucap Menkes Budi.

Disisi lain, sebagai upaya dalam mengontrol vektor atau hewan pembawa penyakit Menkes Budi menyebut pemerintah Indonesia saat ini telah melakukan berbagai upaya salah satunya dengan cara menyebarkan nyamuk ber-wolbachia. Tujuannya untuk menurunkan replikasi virus dengue di tubuh nyamuk.

Baca juga:

Kemenkes: Kenaikan Kasus DBD Belum Capai Puncak

Program ini telah dilakukan di beberapa wilayah Indonesia seperti Yogyakarta. Menariknya setelah nyamuk ber-wolbachia disebarkan, prevalensi kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah tersebut menurun saat kasus di provinsi lain meningkat.

#Kemenkes
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Presiden Prabowo Perintahkan Menkes Kerja Keras Percepat Pemenuhan 70 Ribu Dokter Spesialis
Selain itu, Presiden Prabowo menargetkan pembangunan 500 rumah sakit berkualitas tinggi di setiap kabupaten dalam empat tahun mendatang.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Presiden Prabowo Perintahkan Menkes Kerja Keras Percepat Pemenuhan 70 Ribu Dokter Spesialis
Indonesia
Kemenkes Beri Obat Cacing ke Warga yang Satu Desa dengan Raya di Sukabumi
Menkes juga memastikan semua anggota keluarga Raya yang mengidap penyakit tuberkulosis atau TBC diberi penanganan hingga sembuh.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 25 Agustus 2025
Kemenkes Beri Obat Cacing ke Warga yang Satu Desa dengan Raya di Sukabumi
Indonesia
KPK Geledah Kantor Kemenkes terkait Kasus Bupati Koltim
Penggeledahan di Kemenkes untuk mencari dokumen dan barang bukti yang berkaitan dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang digunakan untuk pembangunan.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 12 Agustus 2025
KPK Geledah Kantor Kemenkes terkait Kasus Bupati Koltim
Indonesia
Menkes Janji Percepat Target 70 Ribu Dokter Spesialis Sesuai Perintah Prabowo, Siapkan Berbagai Intervensi
Mempercepat target lulusan 70 ribu dokter spesialis, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan berbagai intervensi, salah satunya di sektor hospital based.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 11 Agustus 2025
Menkes Janji Percepat Target 70 Ribu Dokter Spesialis Sesuai Perintah Prabowo, Siapkan Berbagai Intervensi
Indonesia
Mulai 4 Agustus 2025, 53,8 Juta Anak Sekolah Bakal Ikut Cek Kesehatan Gratis
Sejak diluncurkannya pada Februari 2025, sudah ada 16,4 juta orang yang memanfaatkan layanan negara cek Kesehatan gratis.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 31 Juli 2025
Mulai 4 Agustus 2025, 53,8 Juta Anak Sekolah Bakal Ikut Cek Kesehatan Gratis
Indonesia
Jumlah Perokok Naik 5 Juta Orang, Termasuk Perokok Usia 15 Tahun
Jumlah kenaikan perokok sebanyak 5 juta orang itu, bahkan sudah sama atau melebihi jumlah penduduk negara-negara kecil
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 17 Juli 2025
Jumlah Perokok Naik 5 Juta Orang, Termasuk Perokok Usia 15 Tahun
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Lifestyle
50 Persen Perempuan Ikut Cek Kesehatan Gratis Alami Obesitas Sentral, Jika Tidak Ditangani Bisa Alami Stroke
Obesitas sentral, dihitung berdasarkan pengukuran lingkar pinggang, yakni >90 cm untuk laki-laki dan >80 cm untuk perempuan.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 13 Juni 2025
50 Persen Perempuan Ikut Cek Kesehatan Gratis Alami Obesitas Sentral, Jika Tidak Ditangani Bisa Alami Stroke
Indonesia
Miris, Rokok Pengeluaran Tertinggi Ketiga Keluarga Indonesia di Atas Pendidikan
Angka perokok aktif di Indonesia mencapai 68 juta orang
Wisnu Cipto - Kamis, 12 Juni 2025
Miris, Rokok Pengeluaran Tertinggi Ketiga Keluarga Indonesia di Atas Pendidikan
Indonesia
4 Fakta Peringatan Kemenkes tentang Kewaspadaan Penularan COVID-19
Terjadi lonjakan tren COVID-19 di beberapa negara Asia yang secara geografis dekat dengan Indonesia.
Dwi Astarini - Selasa, 03 Juni 2025
4 Fakta Peringatan Kemenkes tentang Kewaspadaan Penularan COVID-19
Bagikan