Lima Fakta Serangan Kampanye Hitam ke Jokowi

Fadhli Fadhli - Senin, 29 Desember 2014
Lima Fakta Serangan Kampanye Hitam ke Jokowi

Obor Rakyat adalah salah satu media yang gencar menyiarkan kampanye hitam ke Presiden Jokowi

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Nasional - Pemilu presiden 2014 memang sudah usai. Pemilu presiden 2014 telah menghantarkan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2014-2019.

Pilpres 2014 adalah ajang kontestasi dan persaingan paling sengit usai reformasi dalam merebut kekuasaan. Berbagai cara dilakukan kedua belah pihak, baik Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Jokowi-JK untuk bisa tampil sebagai pemenang dalam pilpres 2014 lalu.

Pasangan Jokowi-Kalla adalah pasangan capres-cawapres yang kala itu paling banyak diserang oleh kampanye negatif (black campaign), seperti dirilis oleh lembaga survei Political Wave.

Apa sajakah kampanye hitam yang menyerang pasangan capres-cawapres nomor urut 2 tersebut? Dari berbagai sumber yang dihimpun merahputih, pasangan Jokowi-Kalla sedikitnya diserang oleh lima kampanye hitam brutal sebagai berikut:

Pertama : Jokowi dituding sebagai keturunan etnis Tionghoa

Dalam pilpres 2014 lalu ada kampanye hitam yang menuding Jokowi keturunan Tionghoa dengan ayah bernama Oey Hong Liong. Jokowi sendiri disebut bernama Herbertus Handoko Joko Widodo dan beragama Nasrani.

Isu soal Jokowi keturunan Tionghoa memang sempat berhembus kuat dalam jagad politik. Perbincangan di dunia maya yang mengaitkan Jokowi keturunan etnis Tionghoa juga ramai dibicarakan.

Oey Hong Liong sendiri adalah jutawan kelahiran Indonesia yang mempunyai kekayaan dalam bentuk portofolio obligasi korporasi. Seperti dilansir di Forbes.com, kekayaan Oei Hong saat ini US $745 juta atau sekitar Rp8,58 triliun. Dia menjadi orang terkaya ke-32 di Singapura pada tahun lalu.

Dia berencana untuk membangun kembali situs tepi laut besar di Vancouver, Kanada. Oei Hong Liong adalah anak dari milioner Indonesia Eka Tjipta Widjaja (pemilik Grup Sinar Mas). Oei yang berkewarganegaraan Singapura kini berusia 66 tahun. Padahal saat ini Jokowi berusia 53 tahun. Jika memang Jokowi adalah anaknya, berarti Oei Hong Leong sudah punya anak sejak umur 13 tahun. Apakah ini mungkin?

Seperti dijelaskan analis pasar modal, Lin Che Wei, di akun Twitternya, @linchewei1, hal ini dibantah melalui tweet yang muncul hari ini, Selasa (6/5).

"Jokowi umur 53 tahun Oei Hong Leong umur 66 tahun. Hebat banget jika memang benar! Media ngawur!” kicau @linchewei1. “Jika rumor Jokowi anak Oei Hong Leong benar maka OHL sdh punya anak sejak remaja! Dasar ngawur!”

Tweet ini pun melanjutkan. “Kalau mau rumor jg mesti cerdas! Jokowi dirumorkan anaknya Oei Hong Leong. Padahal itu foto OHL anaknya Eka Tjipta Wijaya (Sinar Mas Group).”

Kedua : Jokowi Antek Asing

Dugaan Jokowi sebagai antek asing dan aseng diutarakan oleh Direktur eksekutif NCID Jajang Nurjaman. Menurut jajang setidaknya ada 8 fakta yang mengarah bahwa Jokowi tunduk dibawah kekuasaan asing dan aseng.

Berikut daftar delapan bukti intervensi asing di Pemilu Presiden 2014 yang dikumpulkan oleh NCID:

1) Pernyataan keberpihakan dari Majalah TIME dan Majalah The Economist. Kedua majalah ini secara terbuka mengatakan bahwa Prabowo tidak boleh sampai menjadi Presiden RI.

2) Kemunculan penulis asal Amerika Allan Nairn dengan tulisan yang memojokkan Prabowo. Di kalangan diplomat Indonesia, Allan dikenal memiliki rekam jejak menulis berita palsu tentang TNI. Mantan Duta Besar Indonesia untuk AS Dino Patti Djalal mengatakan “dia (Allan Nairn) sejak dulu selalu mencari peluang untuk memecah belah Indonesia.”

3) Adanya intimidasi kepada WNI yang hendak memilih di depan KJRI Perth, Australia oleh WNA yang mengkampanyekan kemerdekaan Papua. Mereka meminta WNI untuk memilih Joko Widodo dan mengatakan hanya orang bodoh yang memilih Prabowo. Tercatat beberapa WNI yang tinggal di Perth melaporkan kejadian ini melalui media sosial.

4) Pernyataan keberpihakan kepada Joko Widodo oleh artis-artis asal Amerika dan Inggris seperti Jason Mraz, Sting dan Arkarna, serta bintang porno Vicky Vette. Pengumuman yang dilakukan H-1 menjelang pemilihan dengan penyeragaman agar jelas menunjukkan adanya koordinasi, bukan aksi spontanitas.

5) Kemunculan iklan yang mempromosikan Joko Widodo dan mendiskreditkan Prabowo Subianto di Google, YouTube dan jaringan iklan AdSense. Padahal di situsnya sendiri secara eksplisit Google melarang segala jenis iklan politik untuk ditayangkan di Indonesia.

6) Penutupan secara serentak beberapa akun yang secara terbuka tidak mendukung Joko Widodo, tidak lama setelah pertemuan Joko Widodo dengan direktur politik Twitter Peter Greenberger di Jakarta.

7) Pemberitaan palsu oleh Bloomberg mengenai transaksi saham MNC Group yang mendiskreditkan pasangan Prabowo-Hatta. Pada 20 Juni 2014, Bloomberg mengatakan bahwa Prabowo-Hatta memborong saham MNC Group. Padahal transaksi tersebut tidak pernah terjadi.

8) Pernyataan Duta Besar Amerika untuk Indonesia Robert Blake pada 23 Juni 2014. Ia mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa Pemerintah RI harus mengusut dugaan kasus HAM Prabowo.

Pernyataan terbuka ini memicu reaksi keras dari DPR karena merupakan bukti konkret campur tangan Amerika dalam Pemilu Presiden Indonesia.

Menurut Jajat, intervensi asing yang begitu kentara untuk mengurangi elektabilitas Prabowo justru mengkokohkan keyakinan rakyat Indonesia bahwa Prabowo adalah presiden yang harus dipilih pada 9 Juli 2014.

Ketiga : Jokowi dituding terlibat dugaan kasus Korupsi Trans Jakarta

Hingga kini pihak Kejaksaan Agung telah menetapkan 7 orang tersangka terkait dugaan korupsi proyek pengadaan Bus Transjakarta senilai Rp1,5 triliun tahun anggaran 2013. Jaksa penyidik pidana Khusus Kejaksaan Agung juga sudah menetapkan bekas Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono dalam kasus ini. Udar sendiri ditetapkan sebagai tersangka pada tanggal 9 Mei 2014 lalu.

Selain Udar, ada tiga pejabat dari Dinas Perhubungan yang sudah ditetapkan Korps Adyahksa sebagai tersangka, yaitu : Ketua Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Bidang Pekerjaan Konstruksi Dinas Perhubungan DKI Jakarta Setyo Tuhu dan Pejabat Pembuat Komitmen Pengadaan Bus Peremajaan Angkutan Umum Reguler dan Armada Bus Transjakarta R Drajat Adhyaksa. Direktur Pusat Teknologi dan Sistem Transportasi di Bidang Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Prawoto sebagai tersangka atas kasus yang sama.

Sementara Tiga tersangka berasal dari pihak swasta yang merupakan rekanan penyedia barang dalam pengadaan Bus Transjakarta yakni Tersangka Budi Susanto (BS), merupakan Direktur Utama (Dirut) PT New Armada (PT Mobilindo Armada Cemerlang, Agus Sudiarso (AS) selaku Dirut PT Ifani Dewi, dan Chen Chong Kyeon (CCK) selaku Dirut PT Korindo Motors.

Terkait dengan dugaan keterlibatan Jokowi dalam kasus Trans jakarta, kala itu Jaksa Agung Basrief Arief secara tegas mengatakan bahwa Joko Widodo yang kala itu sebagai Gubernur DKI

Jakarta sama sekali tidak terlibat dalam kasus Trans Jakarta. Basrief juga meyakinkan penyelidikan kasus ini tidak ada unsur politik.

"Ya begini ya, memang apa namanya, pernyataan di media berkaitan masalah Udar dengan hasil pemeriksaan terhadap yang bersangkutan sendiri. Jadi sampai dengan kemarin, itu pemeriksaan belum atau boleh dikatakan tidak menyangkut kepada Pak Jokowi. Itu yang perlu ditegaskan," kata

Basrief di Kejagung, Jl Sultan Hasanuddin, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (23/5).

 

Keempat : Jokowi Telah Meninggal

Kampanye hitam yang mengatasnamakan pribadi Jokowi bahwa ia dinyatakan telah meninggal. Iklan kematian Joko Widodo mulai menyebar dijejaring sosial pada Kamis pagi (8/5) lalu. Dalam gambar berukuran kurang lebih 20/20 sentimeter Jokowi ditampilkan sebagai warga negara keturunan Tionghoa dan beragama nasrani. Nama Jokowi diawali dengan nama Baptis Herbertus dan di bawah nama aslinya terdapat nama China Jokowi, Oey Hong Liong.

Gambar itu mengilustrasikan bahwa Jokowi telah meninggal pada usia 53 tahun pada Ahad lalu pukul 15.30 dan disemayamkan di kantor PDI Perjuangan, Lenteng Agung. Gambar itu juga menyebutkan Jokowi akan dikremasi pada Selasa, 6 Mei 2014. Nama istri Jokowi, Iriana Widodo, juga disebutkan di gambar itu sebagai yang mengasihi. Setelah nama Iriana, ada ucapan duka cita dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati beserta seluruh tim sukses capres 2014.

Kemunculan gambar tersebut tak ayal mengundang kemarahan dari para pendukung Jokowi. "Kampanye model apa ini? Siapa yg bikin? Kemenkominfo, @KPU_RI, @Bawaslu mana?" ujar pemilik akun Twitter @UlinYusron.

Jokowi sendiri, saat dimintai pendapatnya mengenai kemunculan gambar tersebut, terlihat geram. Dia menilai, itu merupakan bentuk kampanye hitam yang sudah melewati batas.

"Kalau seperti itu namanya sudah brutal dan keterlaluan," ujar Jokowi beberapa waktu lalu.

Jokowi menilai, bersaing dalam politik harus dilakukan dengan cara-cara yang beretika, misalnya dengan adu program. Bukan dengan menyerang melalui cara-cara seperti itu.

Secara logika, orang akan menganggap bahwa penyebar foto itu adalah lawan politik terberat Jokowi dalam pertarungan pilpres nanti. Siapa lagi kalau bukan capres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto. Lalu, benarkah tim Prabowo yang melakukannya?

Seorang pegiat sosial media yang memiliki akun Twitter @bayprio mencoba menelusuri asal usul gambar tersebut. Usut punya usut, dia menemukan fakta bahwa foto tersebut pertama kali tersebar di media sosial Facebook pada Rabu sore (7/5). Yang mengejutkan adalah, orang yang pertama kali mengunggah foto RIP Jokowi tersebut ternyata adalah relawan Jokowi sendiri yang memiliki akun
Facebook Nophie Frinsta. @bayprio, dalam kultwitnya, menjelaskan bahwa ia menyimpulkan hal tersebut setelah melihat profile picture serta isi status Nophie.

Di akun Facebooknya, Nophie pernah memamerkan foto saat ia mengenakan baju bertuliskan Jokowi Presiden RI 2014. Hal ini memunculkan persepsi bahwa seolah pihak tim Jokowi sendiri yang ingin membuat kesan bahwa capres mereka selalu diserang lawan politiknya.

Kelima : Tudingan Jokowi sebagai Keturunan Partai Komunis Indonesia (PKI)

Tudingan Joko Widodo sebagai anak tokoh PKI pertama kali dilontarkan oleh akun @Triomacan2000. Dalam akun tersebut dijelaskan bahwa ayah Joko Widodo adalah Widjiatno Miharjo yang juga Ketua atau Komandan Operasi Perlawanan Rakyat (OPR) yang berhaluan dengan PKI di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Kala itu, Jokowi sendiri terlihat berang dengan tudingan yang menyematkan bahwa dirinya adalah anak salah seorang tokoh PKI di masa lampau. Jokowi sendiri merasa sangat terhina lantaran dituding penganut paham komunis.

"Terakhir langsung menyampaikan PKI. Ini penghinaan besar," kata Jokowi dalam konfrensi pers di Bandung, Rabu (3/7) pagi.

Jokowi mengatakan selama ini dia sudah bersabar menghadapi kampanye hitam. Namun kesabaran ini menurutnya malah membuat kampanye hitam semakin menyebar kemana-mana. Jokowi misalnya mencotohkan kampanye hitam yang semula hanya dialamatkan kepada dirinya, belakangan mulai mengarah kepada orang tuanya.

"Sebetulnya kita kurang sabar apa? Sejak awal pertama kita diamkan. Dan terus ke mana-mana," ujarnya.

Pada akhirnya kampanye hitam bukan hanya membuat pribadi Jokowi kesal. Gubernur DKI Jakarta nonaktif ini mengatakan kampanye hitam juga membuat para relawan pendukungnya marah. Jokowi mengatakan tidak bisa mengontrol para relawan yang marah.

"Relawan jutaan. Tidak mungkin kita selalu menyuruh mereka sabar. Tidak mungkin semua relawan kita handle karena sudah keterlaluan," katanya. (BHD)

#Catatan Akhir Tahun 2014 #Kampanye #Joko Widodo #Prabowo Subianto #Pilpres 2014 #Presiden Jokowi #Jokowi
Bagikan
Ditulis Oleh

Fadhli

Berkibarlah bendera negerku, tunjukanlah pada dunia.

Berita Terkait

Indonesia
Semangat Resolusi Jihad Kembali Dipompa Presiden Prabowo Melalui Pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren
Prabowo menekankan pentingnya santri untuk siap beradaptasi dengan kemajuan global
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 25 Oktober 2025
Semangat Resolusi Jihad Kembali Dipompa Presiden Prabowo Melalui Pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren
Indonesia
Ketum Projo Budi Arie Komentari Polemik Utang Kereta Whoosh Sudutkan Jokowi, Singgung Proyeknya Berguna bagi Masyarakat
Mantan Menteri Koperasi ini menegaskan kebijakan membuat kereta cepat Whoosh sudah dilakukan dan proyek tersebut sudah berguna untuk masyarakat.
Dwi Astarini - Jumat, 24 Oktober 2025
Ketum Projo Budi Arie Komentari Polemik Utang Kereta Whoosh Sudutkan Jokowi, Singgung Proyeknya Berguna bagi Masyarakat
Indonesia
Budi Arie Temui Jokowi di Solo, Sebut Cuma Kirim Undangan Kongres Projo
Budi Arie menemui Jokowi di kediamannya di Solo, Jumat (24/10). Ia mengatakan, hanya mengirim undangan hadir ke Kongres Projo.
Soffi Amira - Jumat, 24 Oktober 2025
Budi Arie Temui Jokowi di Solo, Sebut Cuma Kirim Undangan Kongres Projo
Indonesia
Wapres Gibran Bawa Kabar Gembira! Prabowo Beri Kado Istimewa yang Bikin Santri Full Senyum, Apa Ya?
Wapres mengucapkan terima kasih kepada seluruh pengasuh, alumni, dan santri
Angga Yudha Pratama - Jumat, 24 Oktober 2025
Wapres Gibran Bawa Kabar Gembira! Prabowo Beri Kado Istimewa yang Bikin Santri Full Senyum, Apa Ya?
Indonesia
Menkeu Purbaya Mengguncang Media Sosial: Dari Kritik Cukai Rokok Sampai Ajak Gen Z Kaya, Penilaian Positif Tembus 83,7 Persen
?IDSIGHT melakukan analisis terhadap tanggapan pengguna media sosial (Instagram, X/Twitter, Facebook Page, dan Tiktok) pada akun milik menteri/kepala badan atau kementerian selama rentang waktu 24 September hingga 3 Oktober 2025.
Angga Yudha Pratama - Jumat, 24 Oktober 2025
Menkeu Purbaya Mengguncang Media Sosial: Dari Kritik Cukai Rokok Sampai Ajak Gen Z Kaya, Penilaian Positif Tembus 83,7 Persen
Indonesia
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Brasil dan Indonesia sepakat bekerja sama di bidang ekonomi dan sains. Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, berharap kerja sama ini bisa menguntungkan dua negara.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Indonesia
Kemitraan Strategis Indonesia-Brazil ‘Mati Suri’ 17 Tahun, Lula Da Silva Datang Bawa Jurus Baru di Sektor Teknologi dan Digital
Lula menilai hubungan kedua negara selama ini berjalan positif
Angga Yudha Pratama - Kamis, 23 Oktober 2025
Kemitraan Strategis Indonesia-Brazil ‘Mati Suri’ 17 Tahun, Lula Da Silva Datang Bawa Jurus Baru di Sektor Teknologi dan Digital
Berita Foto
Momen Akrab Presiden Prabowo Terima Kunjungan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa
Presiden Prabowo Subianto (kanan) dan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa (kiri) berbincang dalam sesi tete-a-tete atau pertemuan empat mata di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (22/10/2025). Foto: Citra - Biro Pers Sekretariat Presiden
Didik Setiawan - Rabu, 22 Oktober 2025
Momen Akrab Presiden Prabowo Terima Kunjungan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa
Indonesia
Pengamat Nilai Kepuasan Publik Moderat Selama Setahun Prabowo–Gibran, Program Populer Rentan Berbalik Jadi Beban Politik
Pemerintahan ini harus memastikan setiap program benar-benar menyentuh kebutuhan dasar rakyat
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengamat Nilai Kepuasan Publik Moderat Selama Setahun Prabowo–Gibran, Program Populer Rentan Berbalik Jadi Beban Politik
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Menko Yusril Mengamuk dan Minta Relawan Jokowi yang Bikin Gaduh Segera Ditangkap dan Dibubarkan Tanpa Ampun
Hasil penelusuran fakta menunjukkan tidak ditemukan pemberitaan kredibel yang dapat membenarkan klaim yang beredar tersebut
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Menko Yusril Mengamuk dan Minta Relawan Jokowi yang Bikin Gaduh Segera Ditangkap dan Dibubarkan Tanpa Ampun
Bagikan