Lima Agama Pertama di Indonesia

P Suryo RP Suryo R - Minggu, 08 Juli 2018
Lima Agama Pertama di Indonesia

Agama-agama bersifat lokal diakui sebagai kepercayaan pertama di Indonesia. (Foto: interfidei)

Ukuran:
14
Audio:

DI Indonesia, terdapat lima agama yang resmi diakui negara. Agama tersebut adalah Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Budha, dan Hindu. Beberapa di antaranya menyebar di Indonesia karena adanya kontak dengan pendatang asing melalui perdagangan, perkawinan, dan penjajahan. Sebelum kelima agama tersebut berada di Indonesia, kita telah memiliki kepercayaan yang diturunkan leluhur. Berikut lima agama yang menyebar di Indonesia sebelum lima agama yang secara resmi diakui pemerintah Indonesia:

1. Ugamo Alim

ugamo malim
(Foto: Tapanulimedia)

Pusat penyebaran agama Ugamo Alim adalah Huta Tinggi, Laguboti, Kabupaten Tobasa, Samosir, Sumatera Utara. Penganut agama ini disebut dengan Parmalim. Pimpinan tertinggi agama Ugamo Alim adalah Sisingamangaraja I hingga Sisingamangaraja XII. Agama ini diturunkan dari generasi ke generasi oleh leluhur bangsa Batak hingga 35 generasi. Berdasarkan silsilah Batak, satu generasi berlangsung selama 25 tahun. Dalam kepercayaan Parmalim, mereka menyembah Debata Mula Jadi Na Bolon (Tuhan Yang Maha Esa). Peringatan keagamaan Ugamo Alim adalah Si Pahasada yang dirayakan di bulan pertama dan Si Pahalima di bulan kelima.

2. Sunda Wiwitan

sunda wiwitan
(Foto: CRCS UGM)

Pusat penyebaran agama Sunda Wiwitan adalah Kanekes (Lebak), Cisolok (Sukabumi), Cigugur (Kuningan), dan Kampung Naga. Para penganut agama Sunda Wiwitan menyembah Sang Hyang Kersa (Yang Maha Kuasa). Tempat peribadatan Sunda Wiwitan adalah Punden Barundak. Ritual keagamaan yang dilakukan pemeluk agama Sunda Wiwitan adalah Seren Taun. Seren Taun adalah tradisi menyanyikan kidung, pantun, dan tari yang dilakukan saat upacara panen padi.

3. Kejawen

kejawen
(Foto: merahputih)

Kejawen berasal dari wilayah Jawa. Kata Kejawen berasal dari Bahasa Jawa yang memiliki makna segala yang berhubungan dengan adat dan kepercayaan Jawa. Kepercayaan ini mengandung filsafat Jawa yakni Sangkan Paraning Dumadhi (Dari dan kembalinya hamba Tuhan) serta mengajarkan insan manusia untuk hidup dalam harmoni dengan Tuhannya. Dalam ajaran Kejawen disebut dengan istilah Manunggaling Kawula lan Gusthi (Bersatunya Hamba dan Tuhan).

4. Kaharingan

kaharingan
(Foto: synergy-tours)

Pemeluk agama Kaharingan mayoritas adalah suku Dayak. Kaharingan berasal dari Danum Kaharingan yang memiliki arti air kehidupan. Penganut agama Kaharingan mempercayai dan menyembah Ranying Hatalla Langit atau penguasa alam semesta. Mereka beribadah di Balai Basarah atau Balai Kaharingan. Pedoman Kaharingan adalah Kitab Panaturan dan Talatah Basarah yang merupakan kumpulan doa. Upacara keagamaan mereka dikenal dengan istilah Tawar atau upacara menabur beras.

5. Marapu

marapu
(Foto: islamidia)

Marapu merupakan kepercayaan yang berkembang di NTT. Dalam bahasa Sumba, Marapu berarti pemujaan arwah leluhur. Meskipun ritual Agama Marapu adalah pemujaan arwah leluhur, tujuan utama mereka adalah pemujaan terhadap Mawulu Tau-Majii Tau (Tuhan Yang Maha Esa). Penganut agama Marapu percaya bahwa kehidupan di dunia hanya sementara sementara kehidupan di surga kekal. Peringatan keagamaan ditentukan dengan kalender adat yakni Tanda Wulangu. (avi)

#Keberagaman #Toleransi Umat Beragama
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Indonesia
Tak Pandang Bulu, Pramono Tegaskan Monas Terbuka untuk Semua Acara Keagamaan
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menegaskan, bahwa Monas terbuka untuk menggelar semua acara keagamaan.
Soffi Amira - Minggu, 07 September 2025
Tak Pandang Bulu, Pramono Tegaskan Monas Terbuka untuk Semua Acara Keagamaan
Indonesia
Polri Harus Menjadi Sahabat Umat Beragama, Tanda Negara Hadir Melalui Sentuhan Kemanusiaan
Polri bukan hanya menjadi penjaga keamanan, namun juga sahabat umat dalam keseharian.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 14 Juli 2025
Polri Harus Menjadi Sahabat Umat Beragama, Tanda Negara Hadir Melalui Sentuhan Kemanusiaan
Indonesia
Menteri Agama RI Diminta Datang ke New York, Sebut Pemerintah AS Ingin Tiru soal Nilai Toleransi di Indonesia
Menag Nasaruddin Umar beberkan agenda di New York, AS.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Menteri Agama RI Diminta Datang ke New York, Sebut Pemerintah AS Ingin Tiru soal Nilai Toleransi di Indonesia
Indonesia
Polarisasi Agama bisa Memecah Belah Masyarakat, Spiritualitas Universal Layak Jadi Kurikulum di Kampus
Dapat menumbuhkan generasi yang bukan hanya pintar secara akademik.
Dwi Astarini - Selasa, 15 April 2025
Polarisasi Agama bisa Memecah Belah Masyarakat, Spiritualitas Universal Layak Jadi Kurikulum di Kampus
Indonesia
Kecerdasan Buatan Bisa Tawarkan Cara Pandang Agama Secara Inklusif Untuk Solidaritas Sosial
Dengan memahami agama sebagai bagian dari dinamika budaya, maka ajaran-ajaran moralnya dapat diterjemahkan ke dalam tindakan nyata yang berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat luas.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 17 Februari 2025
Kecerdasan Buatan Bisa Tawarkan Cara Pandang Agama Secara Inklusif Untuk Solidaritas Sosial
Infografis
Bikin Adem! Ini Momen Keakraban Paus Fransiskus dengan Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar
Momen ini menjadi sebuah momen haru ketika Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, mencium kening Paus Fransiskus dan juga Paus Fransiskus yang mencium tangan Imam Besar Masjid Istiqlal tersebut.
Fransiska Chandra - Kamis, 05 September 2024
Bikin Adem! Ini Momen Keakraban Paus Fransiskus dengan Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar
Indonesia
Paus Fransiskus Teken Deklarasi Istiqlal Bersama para Tokoh Agama, ini 4 Poinnya
Deklarasi Bersama ini dilatari adanya krisis global.
Dwi Astarini - Kamis, 05 September 2024
Paus Fransiskus Teken Deklarasi Istiqlal Bersama para Tokoh Agama, ini 4 Poinnya
Berita Foto
Jelang Kedatangan Paus Fransiskus, Unika Atma Jaya Gelar Seminar Bertajuk Agama dan Keyakinan
Romo Franz Magnis-Suseno SJ (kedua kanan) menyampaikan gagasan didampingi Inayah Wahid, Agustinus Prasentyantoko, dan Sukidi dalam Seminar nasional bertajuk 'Agama & Kemanusiaan' di Unika Atmajaya, Jakarta, Rabu (28/8/2024).
Didik Setiawan - Rabu, 28 Agustus 2024
Jelang Kedatangan Paus Fransiskus, Unika Atma Jaya Gelar Seminar Bertajuk Agama dan Keyakinan
Indonesia
Menlu: Indonesia Beri Contoh Baik Dalam Dialog Antarumat Beragama ke Dunia
Indonesia akan terus memperjuangkan penguatan toleransi karena ketiadaan toleransi akan menimbulkan polarisasi sosial yang dapat memicu ketegangan dan konflik terbuka.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 10 Juli 2024
Menlu: Indonesia Beri Contoh Baik Dalam Dialog Antarumat Beragama ke Dunia
Indonesia
Kemenag Sebut Salam Lintas Agama akan Perkuat Toleransi
Tiga tahun terakhir, indeks Kerukunan Umat Beragama menunjukkan peningkatan
Angga Yudha Pratama - Jumat, 31 Mei 2024
Kemenag Sebut Salam Lintas Agama akan Perkuat Toleransi
Bagikan