Lexyndo: Sahabat Djarot Lebih Pilih Kerja Nyata Untuk Warga Ketimbang Urusan Pilkada

MerahPutih Megapolitan - Pemilihan Gubernur DKI Jakarta (Pilkada) sudah di depan mata. Menanti tahun 2017 bukanlah waktu yang lama bagi para kandidat yang sudah mulai mengerucut dan dibicarakan masyarakat yakni Sandiaga Uno, Yusril Ihza Mahendra, Basuki Tjahaja Purnama serta Djarot Saipul Hidayat.

Bahkan 'perang' sosial media pun sudah mulai terjadi antara sejumlah pendukung bakal calon Gubernur DKI Jakarta.

Lexyndo Hakim, juru bicara Sahabat Djarot saat dihubungi Merahputih.com, Sabtu (2/7) melalui sambungan telepon mengajak masyarakat, khususnya warga DKI Jakarta untuk lebih terbuka dalam menyikapi segala polemik Pilkada 2017 nanti. Ia juga berharap, agar para pendukung dan pasangan calon gubernur tidak saling mencaci maki dan melontarkan fitnah.

Maraknya perang di dunia maya antar pendukung bakal calon gubernur, diakui Lexyndo membuatnya prihatin. Padahal, sesuai amanat dari Djarot Saipul Hidayat, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sahabat Djarot dilarang untuk ikut serta dalam 'pertarungan' antar pendukung.

Logo Sahabat Djarot. (sumber: istinewa)

"Pak Djarot merupakan panutan yang santun dalam bertutur namun tegas dalam bertindak. Meski Pak Djarot mendapatkan posisi yang kuat untuk bersaing dalam Pilkada DKI Jakarta nanti, namun Djarot bukanlah sosok yang haus terhadap jabatan dan kekuasaan," ujar Lexyndo saat berbincang dengan Merahputih.com melalui sambungan telepon.

"Malah Pak Djarot saat ini mengungkapnya, hanya fokus bekerja dan melayani warga Jakarta dengan ikhlas tanpa pencitraan. Beliau tidak memusingkan masalah perebutan kursi DKI 1 mendatang. Baginya kerja nyata saja bahkan saat ramadan ini beliau lebih banyak menghabiskan waktunya bersama masyarakat, ngabuburit sambil berdialog dengan warga hingga buka puasa bersama warga," terang Lexyndo Hakim panjang lebar.

Antusias masyarakat DKI terhadap sosok Djarot, menurut Lexyndo dapat terlihat saat dia melakukan kunjungan dan dialog dengan warga. Hingga banyaknya dukungan masyarakat yang menginginkan agar Djarot menduduki posisi DKI 1 nantinya. Bukan hanya masyarakat DKI bahkan dukungan terhadap Djarot diberikan oleh para relawan dan simpatisan Jokowi pada Pilpres 2014 lalu, yang mengharapkan agar Djarot maju menjadi Calon Gubernur DKI.

Djarot Saipul Hidayat. (foto: BNPT)

Lexy mengatakan bahwa terhitung sejak April 2016 sampai hari ini, sudah terkumpul lengkap simpul-simpul Sahabat Djarot di 267 Kelurahan se-DKI Jakarta.

"Hingga saat ini seluruh kelurahan se-DKI sudah memilki simpul-simpul relawan dan Sahabat Djarot, yang terdiri dari tokoh masyarakat dan tokoh lintas agama", kata Lexyndo.

Sebagai Wakil Gubernur, Djarot telah menjalankan tugas dan fungsi jabatannya dengan sangat sangat baik. Beliau telah aktif memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan kota administrasi se-Jakarta. Lexy menambahkan bahwa Djarot telah rutin memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kecamatan, kelurahan di Jakarta.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat saat mengunjungi Masjid Jami Nurul Falah, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (1/4). (Foto: MerahPutih/Muchammad Yani)

"Tidak dapat dibantah lagi, Djarot sudah melaksanakan tugas dan kewajiban pemerintahan provinsi DKI Jakarta yang diberikan oleh Gubernur dengan baik, juga telah menjalankan pembagian tugas dengan Gubernur secara kompak, yang memang tidak lain tujuan beliau untuk pembangunan Jakarta ke arah yang lebih baik lagi", ungkap Lexyndo.

Lexyndo menambahkan bahwa dalam hal ini, Sahabat Djarot tidak dalam posisi memutuskan dan mengusung Djarot dalam pertarungan Pilkada 2017.

"Kami tetap konsisten fokus pada pengenallan sosok ketokohan Djarot, contoh teladan kepemimpinan Djarot sebagai Wakil Gubernur yang sangat baik dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya serta pribadi beliau yang ikhlas bekerja nyata juga santun dalam berkomunikasi dengan warga", ujarnya.

BACA JUGA:

1. Sahabat Djarot: Masa Pejabat yang Dijadikan Panutan Itu-Itu Saja
2. Lexy Sahabat Djarot: Temenan Sama Ahok, Bersahabat dengan Djarot
3. Sahabat Djarot Tak Ingin Saingi Relawan Manapun
4. Setelah Muncul Teman Ahok, Kini Hadir Sahabat Djarot