Lemea Fermentasi Warisan Nenek Moyang Suku Rejang


Lemea. (Foto: Pixabay/marliefendi)
INDONESIA memiliki beragam makanan tradisional yang diolah dengan cara fermentasi. Fermentasi makanan agar mencegah pembusukan atau kerusakkan makanan.
Salah satu makanan fermentasi khas Indonesia yaitu lemea. Lemea merupakan makanan fermentasi khas Suku Rejeng. Suku Rejang tersebar di Provinsi Bengkulu.
Lemea yaitu fermentasi dari rebung yang dicampur dengan ikan. Fermentasi alami campuran rebung dengan ikan membutuhkan waktu paling sebentar tiga hari sebelum diolah kembali.

Pertama-tama rebung dicincang ukuran kecil. Setelah itu dicampur dengan ikan mujair atau sepat dan diaduk-aduk. Campuran rebun dan ikan lalu didiamkan selama tiga hari dalam wadah tertutup.
Hasil fermentasi diolah kembali dengan cara dimasak dengan campuran santan dan bumbu. Ada juga yang memasak lemea dengan campuran ikan segar baik laut atau pun tawar.

Lemea memiliki citarasa asam yang khas. Selain itu, bumbu lemea dibuat pedas sehingga disebut lemea memiliki rasa asam-pedas. Kalau kamu ke Bengkulu, makanan satu ini wajib dicoba.
Olahan lemea masih banyak diminati masyarakat hingga diekspor ke Jepang. Saat ini selain makanan rumahan lemea juga dijual di rumah-rumah makan di Kota Bengkulu. (*)
Baca juga berita lainnya dalam artikel: Resep Mie Ongklok Wonosobo
Bagikan
Berita Terkait
Menu Jadul Es Pleret, Manis dan Nikmat untuk Berbuka Puasa

Klepon, Jajanan Sarat Makna Filosofis saat Perayaan Isra Mi'raj

Menilik Bahan-Bahan Dasar Pembuatan Minuman Tradisional 'Sopi' Asal Maluku

Kemenparekraf Dukung Ekspansi Restoran Indonesia ke Luar Negeri
