Legit Berempah si Pecel Rawon ala Banyuwangi


Pecel rawon, sajian favorit dari Banyuwangi.(foto: Instagram @jatimpemprov)
MERAHPUTIH.COM - NASI pecel pedas dengan siraman kuah rawon yang hitam gurih mungkin terdengar enggak cocok. Namun, sajian perpaduan bernama pecel rawon ini memang ada dan bahkan jadi favorit dari Bumi Blambangan.
Di kabupaten paling timur Pulau Jawa ini, sajian pecel rawon banyak diburu para pelancong juga warga lokal. Makanannya memang unik. Nasi pecel dengan sayur-mayur lengkap dan bumbu kacang disajikan dengan siraman kuah rawon. Selain itu, masih ada pula pilihan menu lau pauk untuk menemani pecel rawon, semisal udang goreng, empal sapi, ragi, paru goreng kering, dan rempeyek kacang.
Standarnya sih, seporsi pecel rawon beriskan sayuran rebus, seperti bayam, tauge, kacang panjang, dan sambal pecel, ditambah kuah rawon. Bumbu pecel dari kacang terasa legit dan pedas. Sementara itu, kuah rawon kaya rasa rempah dan kaldu. Keduanya berpadu nikmat.
Menyajikan pecel rawon enggak boleh sembarangan lo. Ada urutan penyajian yang harus diikuti agar bumbu pecel tetap terasa. Awalnya, nasi ditata bersama sayur-mayur pecel di piring, lalu diberi kuah rawon, barulah diberi bumbu pecel nan pedas.
Baca juga:
Tak seperti sajian rawon yang menggunakan daging dengan sedikit lemak, rawon untuk rawon pecel hanya memanfaatkan bagian daging tanpa lemak. Selain itu, saat disajikan, rawon hanya diambil kuahnya. Jika ingin tambahan daging, kamu bisa meminta kepada penjual. pilihannya beragam, mulai dari paru goreng hingga empal.
Hidangan peprpaduan nan unik ini mulai populer di Banyuwangi pada era 80-an. Ketika itu, sudah banyak kedai, warung kaki lima, hingga restoran yang menyajikan menu pecel rawon. Hingga kini, pecel rawon tetap jadi kuliner favorit Banyuwangi.
Pecel Rawon bahkan telah mendapat surat pencatatan inventarisasi Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).??Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkumham telah resmi mencatatkan KIK pecel rawon sebagai Pengetahuan Tradisional (PT) pada 21 Desember 2023.(dwi)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda

Dorong Penataan Pembangunan Pesantren, Pemerintah Jangkau Pihak Swasta

Polisi sudah Bergerak Selidik Ambruknya Bangunan Ponpes Al Khoziny

Jepang Selamat dari Ancaman Kekurangan Bir, Perusahaan Asahi kembali Berproduksi setelah Serangan Siber

Bangunan Ambruk Ponpes Al-Khoziny Jadi Alarm Perbaikan Sistem Konstruksi Nasional

Belajar dari Tragedi Al-khoziny, Pimpinan Komisi V DPR Sebut Komitmen Infrastruktur Negara ke Pesantren masih Lemah

Deretan Acara Café Brasserie Expo 2025, Pilihan Terbaik Bagi Para Pencinta F&B

Coco Series dari Roemah Koffie Dikenalkan di Athena, Membawa Ciri Khas Tropis

Ahhh-fterwork Hadirkan Perjalanan Multisensori nan Penuh Petualangan, Ditutup Sesi Omakase Memanjakan Lidah

Remaja China Kencingi Kuah Hotpot, Diharuskan Ganti Rugi Rp 4,7 Miliar
