Legislator Ingatkan Pemerintah agar Tak Gonta-ganti Kurikulum Pendidikan

Frengky AruanFrengky Aruan - Jumat, 08 November 2024
Legislator Ingatkan Pemerintah agar Tak Gonta-ganti Kurikulum Pendidikan

Gedung DPR RI. (Foto: MerahPutih.com/Dicke Prasetia)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Anggota Komisi X DPR RI, Sofyan Tan mengingatkan pemerintah untuk tidak gonta-ganti kurikulum pendidikan menyusul isu kurikulum merdeka akan diganti usai pergantian rezim pemerintahan.

Menurutnya, butuh banyak effort yang harus dilakukan bila setiap ganti menteri lantas kurikulum sekolah juga ikut dirombak.

“Sebenarnya isu ini hampir selalu terjadi, di mana setiap periode pemerintahan ganti, kurikulum pendidikan juga berganti. Lantas banyak sekali yang harus dilakukan untuk proses perubahan itu,” kata Sofyan Tan, dalam keterangannya, Jumat (8/11).

Isu tentang perubahan kurikulum merdeka ini beberapa waktu lalu menjadi pembicaraan publik. Bahkan di media sosial sudah muncul berbagai meme dan pembahasan yang menyiratkan kekhawatiran masyarakat jika kurikulum pendidikan akan diganti lagi.

Politikus PDI Perjuangan (PDIP) ini menilai wajar apabila masyarakat merasa resah dengan isu pergantian perubahan kurikulum.

Baca juga:

Kurikulum Matematika Sejak TK Jadi Strategi Indonesia Kejar Skor PISA

“Karena anak-anak juga baru mulai terbiasa dengan Kurikulum Merdeka. Termasuk orangtuanya yang juga pasti ikut beradaptasi untuk berbagai kebutuhan anak,” ujarnya.

Persoalan isu perubahan kurikulum ini sempat disinggung Sofyan dalam Rapat Kerja Komisi X DPR dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti.

Ia meminta pemerintah mempertimbangkan berbagai faktor soal kebijakan kurikulum pendidikan di sekolah, mengingat Mendikdasmen Abdul Mu’ti menyatakan masih akan melakukan evaluasi di awal masa kerjanya ini.

“Makanya kemarin saya bilang waktu rapat sama Pak Menteri jangan muncul cameo(pameo) setiap pergantian menteri lantas penggantian kebijakan maupun kurikulum,” ungkapnya

Sofyan mengingatkan, pergantian kurikulum akan berdampak terhadap berbagai infrastruktur layanan pendidikan, terutama dari sisi infrastruktur sumber daya manusia (SDM). Khususnya bagi guru-guru di seluruh Tanah Air yang berjumlah 3.328.000 orang.

Baca juga:

Alasan Mendikdasmen Pilih Uji Coba Kurikulum Matematika di TK Milik TNI AU

“Pergantian kurikulum akan akan mempengaruhi lebih dari 3 juta guru. Kasihan, mereka harus harus kembali belajar dan adaptasi terhadap kurikulum baru. Padahal yang kemarin saja mereka juga sudah kesulitan,” sebutnya.

Sofyan menilai, pemerintah semestinya melakukan penyesuaian terhadap kebijakan yang sudah ada, termasuk dalam hal kurikulum. Ia menyebut, bukan berarti semua harus diubah total.

Adjust saja. Hal-hal yang baik harus diteruskan atau dilanjutkan. Yang masih kurang diperbaiki. Saya percaya perubahan itu penting, tapi ya bukan berarti harus terus melakukan perubahan karena dampaknya sangat signifikan,” terangnya.

Ia menambahkan, perubahan kurikulum juga akan berpengaruh terhadap keadilan layanan pendidikan di Indonesia. Sofyan mengatakan, hal tersebut menyangkut kesiapan setiap-setiap sekolah yang berbeda.

“Kita tidak bisa menutup mata, akses kualitas dan infrastruktur pendidikan belum merata di Indonesia. Bayangkan kalau yang di daerah yang akses pendidikannya belum memadai, harus memulai sesuatu hal baru lagi. Saya rasa akan sangat berat,” tuturnya.

“Indonesia punya beragam kondisi sosial-ekonomi, geografis, dan fasilitas pendidikan yang masih kurang di berbagai daerah. Siswa di daerah terpencil kerap kali memiliki keterbatasan dalam hal akses sumber belajar, infrastruktur sekolah, serta pendampingan tenaga pengajar,” imbuh Sofyan.

Baca juga:

Kurikulum Matematika Sejak TK Resmi Jadi Prioritas Kemendikdasmen

Perubahan kurikulum dikhawatirkan akan memperburuk kesenjangan pendidikan siswa. Sebab, kata Sofyan, tidak semua sekolah memiliki kesiapan yang sama terhadap perubahan besar.

“Pada akhirnya mereka akan tertinggal lagi, dan sulit buat sekolah-sekolah tersebut untuk mengejar ketertinggalan untuk bisa sama kualitasnya dengan yang ada di kota-kota,” ucap Legislator dari Dapil Sumatera Utara I itu.

Belum lagi, menurut Sofyan, perubahan kurikulum baru bisa berdampak terhadap psikologis anak didik. Oleh karenanya, ia mendorong Pemerintah untuk tidak melakukan perubahan kurikulum merdeka.

“Daripada untuk pergantian kurikulum, lebih baik anggarannya untuk peningkatan kualitas layanan pendidikan. Seperti peningkatan sarana/prasarana pendidikan di daerah-daerah yang masih jauh dari kata layak. Masih banyak kita temukan sekolah yang kursi untuk murid aja kurang, atapnya sering bocor, dan lain sebagainya,” pungkasnya. (Pon)

#Komisi X DPR RI #Kurikulum Pendidikan #Kurikulum Merdeka
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Komisi X DPR Sebut Pendidikan Indonesia semakin Maju
Presiden Prabowo juga menggencarkan rogram revitalisasi gedung sekolah, serta peningkatan kesejahteraan guru, baik kenaikan gaji maupun tunjangan guru. ?
Dwi Astarini - Senin, 20 Oktober 2025
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Komisi X DPR Sebut Pendidikan Indonesia semakin Maju
Berita Foto
Raker Wamen Kebudayaan Giring Ganesha dengan Komisi X DPR Bahas Program Kerja
Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha saat rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/8/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 27 Agustus 2025
Raker Wamen Kebudayaan Giring Ganesha dengan Komisi X DPR Bahas Program Kerja
Indonesia
JK Tekankan Generasi Muda Jika Kuliah Harus Punya Ide, Bukan Cuma Pinter Lalu Buta Arah
JK berharap seluruh perguruan tinggi di Indonesia mulai menanamkan ideologi yang tepat
Angga Yudha Pratama - Rabu, 27 Agustus 2025
JK Tekankan Generasi Muda Jika Kuliah Harus Punya Ide, Bukan Cuma Pinter Lalu Buta Arah
Indonesia
Begini Kurikulum MEME Sekolah Rakyat Yang Pakai Sistem SKS
Selain kurikulum tertulis, Mu'ti juga memperkenalkan hidden kurikulum yang akan berlaku di Sekolah Rakyat.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 22 Agustus 2025
Begini Kurikulum MEME Sekolah Rakyat Yang Pakai Sistem SKS
Indonesia
Pelajar Indonesia Kesulitan Membaca Jam Analog, Kemampuan Numerasi Siswa Rendah
Selain peresmian Taman Numerasi, pihaknya juga telah menyusun sederet kegiatan sebagai bagian dari Gerakan Numerasi Nasional, mulai dari penayangan beberapa siniar tematik, seperti Jumat Numerasi dan Siniar Bincang Numerasi,
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 19 Agustus 2025
Pelajar Indonesia Kesulitan Membaca Jam Analog, Kemampuan Numerasi Siswa Rendah
Indonesia
Buntut Putusan MK soal Pendidikan Dasar 9 Tahun, Komisi X DPR Minta Revisi Kebijakan BOS
Wakil Ketua Komisi X DPR RI menegaskan setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang layak.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 28 Mei 2025
Buntut Putusan MK soal Pendidikan Dasar 9 Tahun, Komisi X DPR Minta Revisi Kebijakan BOS
Indonesia
Coding dan AI Masuk Kurikulum SD-SMA, Mulai Diajarkan Tahun Ajaran 2025/2026
Pelajaran coding dan Artificial Inteligence (AI) dipastikan resmi masuk kurikulum sekolah pendidikan dasar dan menengah di Indonesia.
Wisnu Cipto - Kamis, 08 Mei 2025
Coding dan AI Masuk Kurikulum SD-SMA, Mulai Diajarkan Tahun Ajaran 2025/2026
Indonesia
Komisi X DPR Minta Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Pertimbangkan Lagi Rencana Kirim Siswa Bermasalah ke Barak Militer
Perlu pertimbangan lebih lanjut mengenai wacana ini lantaran mengatasi problem anak bermasalah tidak serta merta bisa diselesaikan melalui jalur pendidikan militer.
Frengky Aruan - Rabu, 30 April 2025
Komisi X DPR Minta Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Pertimbangkan Lagi Rencana Kirim Siswa Bermasalah ke Barak Militer
Indonesia
Mendikti Saintek Satryo Hindari Wartawan Usai Rapat Tertutup dengan DPR
Komisi X DPR RI rampung menggelar rapat kerja dengan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro, Kamis (23/1).
Frengky Aruan - Kamis, 23 Januari 2025
Mendikti Saintek Satryo Hindari Wartawan Usai Rapat Tertutup dengan DPR
Indonesia
Komisi X DPR Batal Rapat dengan Mendikti Saintek Satryo Brodjonegoro, Ditunda Besok
Komisi X DPR RI seharusnya menggelar rapat dengan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro, Rabu (22/1) sore.
Frengky Aruan - Rabu, 22 Januari 2025
Komisi X DPR Batal Rapat dengan Mendikti Saintek Satryo Brodjonegoro, Ditunda Besok
Bagikan