Legislator Gerindra Sebut Kenaikan Harga BBM Tambah Jumlah Orang Miskin

Andika PratamaAndika Pratama - Senin, 05 September 2022
Legislator Gerindra Sebut Kenaikan Harga BBM Tambah Jumlah Orang Miskin

Salah satu pengendara sedang mengisi BBM di SPBU. ANTARA/Aris Wasita

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Anggota Komisi VIII DPR RI Abdul Wachid menyoroti keputusan pemerintah yang menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi jenis Pertalite dan Solar. Menurutnya, kebijakan itu akan menambah jumlah orang miskin di tanah air.

“Kenaikan BBM minyak Solar dan Pertalite akan muncul tambahan orang miskin. Jadi dengan kenaikan BBM ini akan menambah kemiskinan,” kata Wachid kepada wartawan, Senin (5/9).

Baca Juga

BBM Naik, Pemerintah Harus Kendalikan Tarif Angkutan Umum

Legislator Fraksi Partai Gerindra ini menjelaskan alasannya menyebut kenaikan harga BBM Pertalite dan Solar akan menambah daftar masyarakat miskin di tanah air. Salah satunya ialah dampak COVID-19 yang belum sepenuhnya pulih.

“Dampak Pandemi COVID- 19 belum pulih muncul adanya kenaikan BBM terutama Solar dan Pertalite sangat berpengaruh inflasi,” ujarnya.

Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah ini mengaku ragu bantuan sosial yang dipersiapkan oleh pemerintah guna mengalihkan dampak kenaikan harga BBM subsidi akan efektif.

Meskipun, kata Wachid, pemerintah telah mempersiapkan anggaran sebesar Rp 24,17 triliun guna mengatasi dampak kenaikan harga BBM subsidi.

“Belum sebanding dengan dampak kenaikan angkutan dan barang. Terutama angkutan bahan pokok dan biaya produksi pertanian akan naik upah tenaga kerja angkutan jasa pasti minta naik,” tegas dia.

Baca Juga

PT Pos Indonesia Telah Siap Menyalurkan BLT BBM Pada 18 Juta KPM

Lebih lanjut anak buah Ketum Gerindra Prabowo Subianto ini menekankan, masyarakat yang paling terkena dampak dari kenaikan harga BBM ialah rakyat kecil seperti petani, buruh hingga pelaku usah warteg.

“(Jadi) pemerintah menaikkan BBM di siang bolong membuat resah wong cilik,” tegas Wachid.

Seperti diketahui, pemerintah resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai dari Pertalite, Solar, dan Pertamax. Harga terbaru BBM bersubsidi dan nonsubsidi itu mulai berlaku pada Sabtu (3/9) pukul 14.30.

Harga Pertalite naik dari sebelumnya Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, Solar naik dari sebelumnya Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter, dan Pertamax naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500. (Pon)

Baca Juga

Partai Politik Dinilai Tidak Peduli Pada Penolakan Kenaikan BBM

#Harga BBM #BBM #Komisi VIII DPR
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Etanol 10 Persen di BBM Diwajibkan Mulai 2027
Langkah mandatori tersebut, tutur Bahlil, dalam rangka menciptakan sumber-sumber energi dari nabati dan membangun kedaulatan energi, agar Indonesia mengurangi impor bensin.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 24 Oktober 2025
Etanol 10 Persen di BBM Diwajibkan Mulai 2027
Indonesia
Pembentukan Ditjen Pesantren, DPR: Perumusan Tupoksi Harus Relevan dengan Kebutuhan Pesantren
Anggota Komisi VIII DPR sebut perumusan tupoksi menjadi panduan penting dalam menjalankan operasional Ditjen Pesantren.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 23 Oktober 2025
Pembentukan Ditjen Pesantren, DPR: Perumusan Tupoksi Harus Relevan dengan Kebutuhan Pesantren
Indonesia
Setujui Pembentukan Ditjen Pesantren di Hari Santri, DPR: Bukti Perhatian Presiden terhadap Dunia Pesantren
Ditjen Pesantren diharapkan dapat mendorong koordinasi, pembinaan, dan pengembangan pesantren dapat dilakukan secara lebih terstruktur dan berkelanjutan.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 22 Oktober 2025
Setujui Pembentukan Ditjen Pesantren di Hari Santri, DPR: Bukti Perhatian Presiden terhadap Dunia Pesantren
Indonesia
Bahlil Dikecam Karena 'Memaksa' SPBU Swasta Beli BBM Pertamina, Pengamat Nilai Ada Kekacauan Logika Tata Kelola Energi
CBA bahkan memprediksi dampak buruk jika kebijakan ini terus diterapkan, yaitu potensi gulung tikarnya banyak SPBU swasta
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Oktober 2025
Bahlil Dikecam Karena 'Memaksa' SPBU Swasta Beli BBM Pertamina, Pengamat Nilai Ada Kekacauan Logika Tata Kelola Energi
Dunia
Warga Berebut BBM dari Truk Tangki Terguling, 30 Orang Tewas 40 Luka-Luka
Para korban sedang berebut mengambil bahan bakar minyak (BBM) dari truk yang terguling itu sebelum ledakan dahsyat terjadi.
Wisnu Cipto - Rabu, 22 Oktober 2025
Warga Berebut BBM dari Truk Tangki Terguling, 30 Orang Tewas 40 Luka-Luka
Indonesia
Nasib E10 Tergantung Tebu dan Pabrik Gula, Begini Peringatan Profesor ITB
Implementasi E10 harus bertahap, tidak tiba-tiba, serta didukung oleh insentif fiskal dan regulasi yang memadai
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025
Nasib E10 Tergantung Tebu dan Pabrik Gula, Begini Peringatan Profesor ITB
Indonesia
Pakar Otomotif ITB Jelaskan Higroskopis Beda Jauh dari Korosif, Jamin E10 Ramah Mesin
Pemerintah Indonesia sendiri sedang menyiapkan peta jalan implementasi BBM E10 sebagai bagian dari transisi energi
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025
Pakar Otomotif ITB Jelaskan Higroskopis Beda Jauh dari Korosif, Jamin E10 Ramah Mesin
Indonesia
BBM E10 Rusak Mesin? Guru Besar UB Bongkar Mitos yang Bikin Rugi
Langkah ini bukan hanya bertujuan mencapai kemandirian
Angga Yudha Pratama - Jumat, 17 Oktober 2025
BBM E10 Rusak Mesin? Guru Besar UB Bongkar Mitos yang Bikin Rugi
Indonesia
BBM 'Hijau' Bikin Was-Was, Kementerian ESDM 'Paksa' Industri Otomotif Uji Ketahanan E10
Saat ini, penerapan bioetanol belum bersifat mandatori
Angga Yudha Pratama - Rabu, 15 Oktober 2025
BBM 'Hijau' Bikin Was-Was, Kementerian ESDM 'Paksa' Industri Otomotif Uji Ketahanan E10
Indonesia
Bye-Bye Knocking! BBM E10 Bikin Mobil Modern Senyum, Mesin Tua Auto Menangis
Pada kendaraan berteknologi lama umumnya produksi sebelum 2010, materialnya belum comply etanol dalam persentase lebih dari 5 persen
Angga Yudha Pratama - Rabu, 15 Oktober 2025
Bye-Bye Knocking! BBM E10 Bikin Mobil Modern Senyum, Mesin Tua Auto Menangis
Bagikan