Ledisi Nyanyikan Lagu 'Lift Every Voice and Sing' di Super Bowl 2025, Sering Dianggap Anthem untuk Kulit Hitam


Ledisi membawakan lagu 'Lift Every Voice and Sing' di Super Bowl 2025 (Foto: YouTube/NFL)
MerahPutih.com - Lagu yang sering disebut sebagai 'lagu kebangsaan kulit hitam', "Lift Every Voice and Sing," dinyanyikan oleh artis lokal Ledisi pada Super Bowl hari Minggu (9/2) di New Orleans.
Ini adalah tahun kelima lagu tersebut tampil dalam pertandingan kejuaraan National Football League (NFL).
Lagu ini muncul saat program keadilan sosial NFL, yang dimulai pada 2020 dengan komitmen USD 250 juta (Rp 3,75 triliun) selama 10 tahun untuk memerangi rasisme dan mendukung komunitas Afrika Amerika yang menghadapi ketidakadilan.
Sejak pertama kali digunakan oleh liga tersebut pada 2020 untuk pertandingan pembukaan pra-musim, tak lama setelah pembunuhan George Floyd oleh seorang polisi Minneapolis, lagu ini telah menjadi sasaran kritik, ancaman boikot, dan teori konspirasi dari beberapa kalangan konservatif Amerika.
"Sebermula, lagu ini merupakan puisi yang ditulis pada tahun 1900 oleh James Weldon Johnson, pemimpin NAACP. Lagu ini kemudian diaransemen menjadi musik dan menjadi himne kuat selama Gerakan Hak Sipil pada tahun 1950-an dan 1960-an," tulis reuters.com (10/2).
Baca juga:
OpenAI Siap Debut Iklan Pertama di Super Bowl, Gelontorkan Rp 120 M untuk 30 Detik!
Dinyanyikan di rapat umum dan protes, lagu ini berfungsi sebagai seruan untuk keadilan dan kesetaraan bagi orang kulit hitam Amerika, dengan lirik "Let us march on 'til victory is won."
Lagu ini dibawakan sebelum kickoff pukul 18:30 waktu setempat sebelum lagu kebangsaan AS "The Star-Spangled Banner" yang dinyanyikan oleh Jon Batiste dan "America The Beautiful" oleh musisi New Orleans Trombone Shorty dan Lauren Daigle.
Beberapa akun media sosial kembali menyerukan boikot atas pertandingan tersebut karena lagu ini dianggap memecah belah oleh para pengkritiknya.
Mantan kandidat Senat Arizona Kari Lake, tokoh media Megyn Kelly, dan mantan calon jaksa agung Matt Gaetz telah mengkritik penampilan lagu ini sebelumnya.
Namun, belum ada nama terkenal yang menyuarakan penolakan tahun ini.
Para pembela lagu ini menganggap adanya kritik sebagai tanda bahwa lagu ini kian penting.
"Seruan untuk memboikot karena lagu yang sangat penting ini sangat mengganggu, tidak menghormati, dan tidak pantas, memperkuat alasan mengapa 'Lift Every Voice and Sing' tetap relevan hingga hari ini," kata Rev. Lennox Yearwood Jr., presiden Hip Hop Caucus, sebuah kelompok hak sipil dan iklim, seperti dikutip reuters.com. (dru)
Baca juga:
Kendrick Lamar Ungkap SZA akan Menjadi Tamu Spesial di 'Super Bowl Halftime Show 2025'
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Penampilan Super Bowl Kendrick Lamar Dikomplain, Disebut Tampilkan Koreografi Provokatif hingga Terafiliasi Geng

Kanye West Jual Kaus Seharga Rp 300 Ribuan Bergambar Swastika, Diiklankan di Acara Super Bowl 2025

Kisah Perseteruan Kendrick Lamar dan Drake, dari Kawan Jadi Lawan, Awalnya Kolaborasi Berujung Roasting di Superbowl 2025

Ledisi Nyanyikan Lagu 'Lift Every Voice and Sing' di Super Bowl 2025, Sering Dianggap Anthem untuk Kulit Hitam

Kendrick Lamar Ungkap SZA akan Menjadi Tamu Spesial di 'Super Bowl Halftime Show 2025'

Kendrick Lamar akan Tampil di Halftime Super Bowl 2025

Kendrick Lamar Bakal Tampil di Super Bowl LIX Halftime Show 2025

Super Bowl 2024 Ditonton 123,4 Juta Orang, Terbanyak dalam Sejarah

Usher Luncurkan Koleksi Apparel Edisi Terbatas untuk Super Bowl LVIII
