Kisah Perseteruan Kendrick Lamar dan Drake, dari Kawan Jadi Lawan, Awalnya Kolaborasi Berujung Roasting di Superbowl 2025


Kendrick Lamar tampil di Super Bowl Halftime Show 2025. (Foto: Instagram/kendricklamar)
MERAHPUTIH.COM - JAUH sebelum Not Like Us dirilis sebagai lagu diss pamungkas, Kendrick Lamar dan Drake ialah duo rapper yang acap berkolaborasi. Namun, sebuah perdebatan memantik perseteruan panjang dua rapper ternama ini.
Meskipun pernah berkolaborasi di awal karier, keduanya saling menyindir dalam berbagai lagu selama beberapa tahun terakhir, terkadang bahkan dengan lirik yang begitu samar sehingga para penggemar tidak bisa memastikan siapa yang diserang.
Ketegangan mulai memuncak pada Oktober 2023, ketika J Cole menyebut dirinya, Drake, dan Lamar sebagai ‘big three’ dalam dunia rap. Lamar tidak setuju. “Hanya ada satu yang besar, yaitu aku,” katanya dalam lagu Like That dari Future dan Metro Boomin yang dirilis Maret 2024.
Di saat bersamaan, Drake mulai mendapat sindiran dari artis lain seperti Future dan The Weeknd. Namun, serangan dari Lamar terasa paling menyakitkan. Pada April 2024, Drake merespons dengan lagu Push Ups, mengejek Lamar atas kolaborasinya dengan Maroon 5 dan Taylor Swift.
Lamar membalas lagu diss itu dengan Euphoria. Lagu itu secara brutal membidik rasa insecure Drake, termasuk berbagai referensi tentang rasnya.
Setiap lagu baru semakin meningkatkan ketegangan. Pada satu titik, kedua rapper hanya butuh beberapa jam untuk merespons satu sama lain dengan lagu diss baru. Namun, pertempuran berakhir ketika Lamar merilis Not Like Us. Dalam lagu itu, Lamar menuduh Drake memiliki ketertarikan pada gadis di bawah umur.
Baca juga:
Drake dengan tegas membantah tuduhan itu. Ia bereaksi dengan mengajukan gugatan pencemaran nama baik dalam penerbitan dan promosi lagu Not Like Us. Dalam gugatan pencemaran nama baiknya yang ditujukan ke UMG Recordings, Inc, perusahaan yang menaungi label rekaman mereka. Drake saat ini diwakili oleh Republic Records, sebuah divisi dari UMG, sedangkan Lamar diwakili Interscope Records, juga divisi dari UMG.
Drake menuduh UMG meluncurkan kampanye untuk menjadikan lagu tersebut sebagai hit viral yang secara salah menuduhnya sebagai pedofil dan menyerukan tindakan kekerasan terhadapnya. Meski begitu, Drake tak secara langsung menyebut Lamar sebagai tergugat dalam gugatan tersebut.
“Kami tidak dan tidak terlibat dalam pencemaran nama baik, terhadap individu mana pun. Pada saat yang sama, kami akan membela dengan gigih litigasi ini untuk melindungi orang-orang kami dan reputasi kami, serta setiap artis yang mungkin secara langsung atau tidak langsung menjadi target litigasi sembrono hanya karena menulis sebuah lagu,” kata seorang juru bicara UMG dalam sebuah pernyataan kepada CNN saat gugatan diajukan.
Penampilan Superbowl 2025, Puncak Ketegangan Dua Seteru
Di luar gugatan tersebut, Lamar terus menggaungkan Not Like Us, seperti mengejek Drake, menegaskan bahwa ia telah memenangi perseteruan ini. Awal Februari ini, Lamar meraih Grammy untuk lagu ini. Hal itulah yang membuat penampilannya di Superbowl 2025 makin dinanti. Para fan telah bertanya-tanya apakah ia akan membawakan lagu diss ini di acara yang paling banyak ditonton di Amerika ini.
Nyatanya Lamar tak menahan diri. Ia hadir di panggung Superbowl, memberikan bocoran sebelum menutup penampilannya dengan lagu Not Like Us, menyebutnya sebagai ‘lagu favorit para penonton’. Lamar bahkan tetap menyanyikan lirik kontroversial dari lagu itu, ‘Tryna strike a chord, but it’s probably A minor’.
Meski demikian, penampilan Lamar membawakan Not Like Us di Superbowl 2025 bukanlah hal paling penting bagi fan. Lebih dariapda sekadar keunggulan dalam perseteruan dengan Drake. Kisah seorang manusia menyintas masa-masa sulit, yang menjadi pusat karya-karya Lamar, ialah hal yang membuat penampilannya di Superbowl 2025 penting.
“Banyak orang yang berjuang menyesuaikan diri dengan perubahan politik yang tengah terjadi. Mereka berusaha memahami apa yang terjadi. Aku tertarik bagaimana Kendrick akan menghadapi tantangan itu, memotivasi dan menyemangati orang-orang, tak hanya saat paruh waktu pertandingan football, tapi juga di masa mendatang,” kata asisten profesor teknik sipil dan lingkungan di Virginia Tech, yang juga pendiri program Hip Hop Studies di universitas yang sama Frederick Paige.(dwi)
Baca juga:
Lirik Lagu 'Not Like Us' dari Kendrick Lamar, Jadi Penutup di Super Bowl Halftime 2025
Bagikan
Berita Terkait
Luncurkan EP 'Midnight’s Promises', Gabriella Ekaputri Tuangkan Luka dan Kekuatan

The Kid LAROI Rilis “A COLD PLAY” Lagu Patah Hati dengan Refleksi Mendalam, Berikut Lirik Lengkapnya

Ruang Senja Angkat Filosofi Stoicism dalam Single Baru “Tak Semua Dalam Kendalimu”

Lagu Ikonik Naif 'Piknik 72' Dibawakan oleh Pee Wee Gaskins dan Jadi Bagian Mini Album, Simak Liriknya

Lagu 'sad face :(' dari No Na Bentuk Eksistensi, Bicara Toxic Relationship

Lirik Lagu 'Dreams, Books, Power and Walls' dari JANNABI Bicara Tentang Idealisme

Lirik Lagu “MASAHITAM” Kritik Pedas DRIVEN BY ANIMALS untuk Ketidakadilan dan Kemiskinan

Gery Gany Bawa Pendengar Merasakan Getirnya Hubungan Lewat Single ‘Tak Secinta’, Simak Liriknya

Lirik Lagu 'Perempuan' dari Tarrarin, Bentuk Apresiasi dan Persembahan Khusus

TADI Gandeng Kafin Sulthan dalam Single “Surga Sementara”, Ketika Kebahagiaan Bersifat Fana tetapi Abadi untuk Dikenang
