Lebih Jauh dari Jokowi, Ketua Hipmi Jalan Kaki 4 Km ke HUT TNI
Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) Bahlil Lahadalia (jas hitam) berjalan kaki sejauh empat kilometer ke lokasi acara HUT TNI 5 Oktober 2017. Foto: Hipmi
MerahPutih.com - Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) Bahlil Lahadalia berjalan kaki sejauh empat kilometer ke lokasi acara HUT TNI, Kamis (5/10). Bahlil mulai berjalan kaki setelah kemacetan semakin parah empaT kilometer sebelum tiba di lokasi.
"Pak Jokowi berjalan kaki tiga kilometer, Ketum Hipmi sedikit lebih jauh 4 kilometer,” ujar Kepala Komunikasi dan Informasi Hipmi Rizal Calvary Marimbo dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (6/10).
Rizal mengatakan, tak hanya Bahlil, sejumlah Jenderal dan Perwira juga terpaksa turun dari kendaraan dinasnya untuk berjalan kaki.
Ketum Hipmi berangkat dari kediamannya di kawasa Mampang Jakarta sekitar Pukul 04.00 WIB. Namun sekitar delapan kilometer menuju lokasi acara, kendaraan sudah tersendat. Khawatir terlambat, Ketum Hipmi kemudian turun dari mobilnya dan berjalan kaki menuju lokasi acara ditemani ajudannya.
Meski demikian Ketum Hipmi mengaku bahagia sebab di HUT TNI semua menjadi setara. Baik Jenderal, perwira-perwira, prajurit, pengusaha, dan rakyat kecil berbaur berjalan kaki bersama.
Sementara itu, Bahlil mengatakan, jalan kaki tersebut mengingatkan perjuangan Jenderal Sudirman dalam menjaga keutuhan Republik Indonesia setelah bangsa Indonesia merdeka.
"Belum apa-apa jalan kaki ini dibandingkan dengan gerilya Jenderal Sudirman dalam mempertahankan kemerdekaan negara kita," ujarnya.
Terkuat ASEAN
Bahlil mengatakan, para pengusaha sangat berbangga dengan reformasi dan penguatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) akhir-akhir ini. "Hasilnya, TNI kita adalah yang terkuat di ASEAN. Bahkan di dunia kita nomor 14 terkuat,” ujar Bahlil.
Bahlil menambahkan, tidak sia-sia para pengusaha membayar pajak, sebab dananya benar-benar dialokasikan untuk membeli alat tempur terbaik dan kesejahteraan prajurit. Tidak muluk-muluk, dunia usaha hanya berharap Indonesia menjadi aman dan terkuat di kawasan, sehingga pengusaha dapat bekerja dengan tenteram untuk memperkuat pertahanan nasional dibidang perekonomian.
"Tugas kami menjaga kedaulatan bangsa dibidang perekonomian, sebab wilayah ini (ekonomi) justru rentan terhadap infiltrasi luar," tegasnya. (*)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Wagub Rano Gandeng HIPMI Ikut Bagian dalam Membangun Jakarta Menuju Kota Global
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK
Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat
H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi
Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan
Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
Di Penghujung Jabatan, Jokowi Bentuk Korps Pemberantasan Korupsi Polri