LDKS Bukan Ajang Balas Dendam

Eddy FloEddy Flo - Sabtu, 07 November 2015
LDKS Bukan Ajang Balas Dendam

LDKS yang diselenggarakan SMA AL-Khairiyah sebagai bentuk regenerasi, untuk mempersiapkan bibit-bibit pemimpin masa depan. (Sumber: MP/ fachruddinchalik)

Ukuran:
14
Audio:

Merahputih Megapolitan - Latihan dasar kepemimpinan sekolah (LDKS) yang digelar oleh SMA Al-khairiyah Jakarta Utara, merupakan ajang kaderisasi, bukan ajang untuk balas dendam. Hal tersebut diungkapkan Itha Masithah. Saat memberikan pengarahan kepada para siswa kelas XI dan XII SMA Al-Khairiyah yang bertindak sebagai panitia pelaksana.

"Tolong diingat, ini adalah wahana untuk kaderisasi, dimana tongkat estafet organisasi osis akan diberikan kepada mereka. Jadi jika ada senior yang berusaha menjadikan acara ini sebagai ajang balas dendam, saya akan drop out langsung dari sekolah," begitu Ancam Itha yang juga sebagai guru Pembina Osis. Di Bogor Jawa Barat (7/11)

Sejak malam tadi para peserta dikejutkan dengan perubahan roundown acara yang tidak sesuai dengan jadwal. Setibanya di Cigamea, para peserta mendapat arahan dari Salgeti, wakil kepala Sekolah SMA Al-khairiyah.

Usai mendapat pengarahan, semua peserta disuruh untuk istirahat dengan alasan agar bisa melakukan aktifitas esok pagi dengan lebih maksimal. Namun Itha meminta kepada para peserta untuk mengenakan celana trainning, supaya tidak kedinginan, mengingat Curug Cigamea, merupakan wilayah Gunung Salak yang terkenal dengan cuaca dingin.

"Semua peserta harus tidur, harus pakai celana trainning semua, pakai baju olah raga, sehingga besok bangun pagi, bisa langsung sholat shubuh dan senam pagi," ujarnya.

Namun pada kenyataannya, dari pantauan merahputih.com para peserta diculik dan dibangunkan dari kamar tidur masing-masing pada pukul 02.00 dini hari, untuk melakukan kegiatan Jurit Malam.

"Jurit malam adalah satu kegiatan sakral yang wajib diikuti peserta didik untuk membangun keberanian mereka, dan menguji mental mereka bagaimana melawan rasa dingin, sementara kepalanya disuruh bekerja dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari para mentor yang ada disetiap pos," tutup Itha. (Aka)

Baca Juga:

  1. LDKS SMA Al-Khairiyah Bentuk Calon Pemimpin Berkarakter
  2. Banyak Siswa Berminat Pelajari Dunia Jurnalistik
  3. DPRD DKI: Pelaku Kekerasan di SDN 07 Harus Didampingi
  4. Pengunggah Video Kekerasan SMA Bisa Dijerat dengan UU ITE
  5. KPAI Siap Tindaklanjuti Video Kekerasan Siswa di Jejaring Sosial
#Siswa #Aksi Balas Dendam #Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS)
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Pemerintah Targetkan 12 Sekolah Garuda Rampung pada 2026, 4 Siap Beroperasi
Pemerintah menargetkan 12 Sekolah Garuda rampung pada 2026. Kemudian, empat sekolah sudah siap beroperasi.
Soffi Amira - Rabu, 27 Agustus 2025
Pemerintah Targetkan 12 Sekolah Garuda Rampung pada 2026, 4 Siap Beroperasi
Indonesia
Banyak Siswa Keracunan, DPR Minta Kualitas Bahan Makan Bergizi Gratis Diaudit
DPR meminta kualitas bahan Makan Bergizi Gratis diaudit. Sebab, ada banyak siswa yang mengalami keracunan akibat mengonsumsi makanan tersebut.
Soffi Amira - Selasa, 05 Agustus 2025
Banyak Siswa Keracunan, DPR Minta Kualitas Bahan Makan Bergizi Gratis Diaudit
Foto Essay
Sederet Aktivitas MPLS Siswa-siswi Sekolah Rakyat SRMA 10 di Jakarta
Siswa-siswi mengikuti kegiatan di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10 di Pusdiklatbangprof Kemensos, Jl. Margaguna Raya, Radio Dalam, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Didik Setiawan - Kamis, 17 Juli 2025
Sederet Aktivitas MPLS Siswa-siswi Sekolah Rakyat SRMA 10 di Jakarta
Indonesia
Tahap Pertama SPMB 2025 di DKI Jakarta Berjalan Lancar, Kendala Juga Banyak Berkurang
Sarjoko menyatakan bahwa saat ini SPMB telah memasuki tahap kedua yakni 23 hingga 25 Juni 2025 untuk mengisi kuota yang tersisa
Angga Yudha Pratama - Rabu, 25 Juni 2025
Tahap Pertama SPMB 2025 di DKI Jakarta Berjalan Lancar, Kendala Juga Banyak Berkurang
Indonesia
Legislator Temukan Kejanggalan di Proses SPMB, Minta Sistem Dibongkar Habis
Segera evaluasi dan perbaiki kekurangan yang masih ada dalam proses SPMB
Angga Yudha Pratama - Selasa, 24 Juni 2025
Legislator Temukan Kejanggalan di Proses SPMB, Minta Sistem Dibongkar Habis
Indonesia
Catatan Seleksi Penerimaan Murid 2025 Baru Versi KPK, Pungutan Liar dan Transparasi Bakal Jadi Masalah
Perpindahan tugas orang tua baru mengakomodasi aparatur sipil negara (ASN) dan pegawai badan usaha milik negara (BUMN), sedangkan orang tua yang bekerja di sektor swasta belum difasilitasi.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 16 Juni 2025
Catatan Seleksi Penerimaan Murid 2025 Baru Versi KPK, Pungutan Liar dan Transparasi Bakal Jadi Masalah
Indonesia
Siswa Jawa Barat Melanggar Jam Malam Masuk Barak Militer dan Dapat Surat Peringatan Kepala Sekolah
Setelah ditetapkan aturan jam malam bagi pelajar, Pemprov Jabar tidak akan menanggung atau memberi bantuan pada pelajar yang terlibat kenakalan dengan unsur kekerasan dan terjadi di saat pemberlakuan jam malam.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 05 Juni 2025
Siswa Jawa Barat Melanggar Jam Malam Masuk Barak Militer dan Dapat Surat Peringatan Kepala Sekolah
Indonesia
Polsek Ciputat Timur Gelar Pembinaan Karakter bagi 10 Pelajar Terlibat Tawuran
Para pelajar yang dibina diberikan pembekalan nilai-nilai kedisiplinan, tanggung jawab, serta kesadaran hukum dan sosial.
Dwi Astarini - Sabtu, 31 Mei 2025
Polsek Ciputat Timur Gelar Pembinaan Karakter bagi 10 Pelajar Terlibat Tawuran
Indonesia
MAARIF Insitute Nilai Rencana Dedi Mulyadi Memasukkan Anak Nakal ke Barak Keliru, Bisa Merusakan Sistem Pendidikan
Direktur Eksekutif MAARIF Institute Andar Nubowo juga menyebut bahwa rencana Dedi Mulyadi memasukkan siswa sekolah nakal ke barak militer merupakan pelanggaran perlindungan anak dalam dunia pendidikan.
Frengky Aruan - Jumat, 09 Mei 2025
MAARIF Insitute Nilai Rencana Dedi Mulyadi Memasukkan Anak Nakal ke Barak Keliru, Bisa Merusakan Sistem Pendidikan
Indonesia
Rencana Dedi Mulyadi Memasukkan ‘Siswa Nakal’ ke Barak Cederai Semangat Demokrasi dan Bertentangan dengan Nilai HAM
Hal ini disampaikan Direktur Imparsial Ardi Manto Adiputra.
Frengky Aruan - Jumat, 02 Mei 2025
Rencana Dedi Mulyadi Memasukkan ‘Siswa Nakal’ ke Barak Cederai Semangat Demokrasi dan Bertentangan dengan Nilai HAM
Bagikan