Latar Berdirinya Vihara Avalokitesvara dan Peran Sunan Gunung Jati

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Rabu, 14 Desember 2016
Latar Berdirinya Vihara Avalokitesvara dan Peran Sunan Gunung Jati

Vihara Avalokitesvara Banten. (Foto: MerahPutih/Sucitra)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Budaya - Vihara Avalokitesvara Banten punya sejarah panjang. Banyak cerita yang berkembang mengenai latar belakang berdirinya. Ada dua versi cerita, pertama adalah versi buku Ragam Pusaka Budaya Banten yang diterbitkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banten pada masa kepemimpinan Mohammad Ali Fadillah.

Sekitar tahun 1652, serombongan orang Cina yang akan pergi ke Tuban kehabisan bekal. Sebelum mencapai daerah di Jawa Timur itu, mereka singgah di Banten. Terjadi perseteruan antara orang-orang Cina dengan penduduk Banten, perseteruan memuncak hingga terjadi perkelahian. Rombongan yang di dalamnya ada seorang putri bernama Ong Tien tersebut mengalami kekalahan.

Melalui kemenangan tersebut, penguasa Banten saat itu Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) menikahi putri Ong Tien. Sebagai dampaknya, timbul perpecahan di kalangan Cina sendiri. Sebagian memeluk Islam, sebagian lagi tetap pada ajaran tanah leluhurnya.

Mengantisipasi keadaan tersebut, Syarief Hidayatullah mengambil kebijakan untuk tetap menghargai kedua kubu dengan membangun masjid pecinan dan sebuah lagi Vihara Budha Avalokitesvara.


Suasana Vihara Avalokitesvara Banten. (Foto: MerahPutih/Sucitra)

Sementara itu, penduduk Kota Serang yang merupakan warga keturunan Cina yang tidak bersedia disebutkan namanya memiliki cerita yang sedikit berbeda. Menurutnya, berdasarkan cerita turun temurun, jauh sebelum itu Syarif Hidayatullah pernah berkunjung ke negeri Cina.

Syarief Hidayatullah mengatakan kepada ayah Putri Ong Tien bahwa sang putri sedang hamil. Padahal, sang putri tidak pernah berhubungan badan dengan lelaki manapun selama hidupnya.

Suatu hari, Putri Ong Tien hendak pergi ke Tuban, rombongannya singgah di Banten. Putri Ong Tien merasa betah tinggal di Banten yang teratur dan multikultur di mana para pengusaha dari seluruh dunia berniaga. Akhirnya, ia memutuskan untuk menetap.


Vihara Avalokitesvara Banten. (Foto: MerahPutih/Sucitra)

Putri Ong Tien juga membangunkan vihara untuk pengikutnya di wilayah Dermayon. Hal itu memicu kemarahan penduduk Banten yang merupakan masyarakat muslim. Syarif Hidayatullah selaku penguasa menengahi dan mengingatkan kepada umat muslim bahwa Nabi Muhammad SAW sendiri melarang perusakan rumah peribadatan, dan Islam tidak memaksakan agama. Pada tahun 1774, vihara dipindahkan ke Pamarican. Setelahnya, terjadilah pernikahan antara Syarief Hidayatullah dan Putri Ong Tien.

"Kami (warga keturunan Cina) menyebut beliau Mak Ong Tien, sewaktu saya kecil diajak orang tua ke Museum Banten, 'ayo kita lihat rambut Mak Ong Tien,'" katanya Selasa (13/12) untuk menggambarkan betapa Putri Ong Tien memiliki rambut panjang nan indah. (Ctr)

BACA JUGA:

  1. Dewa-Dewi yang Disembah di Vihara Avalokitesvara Banten (1)
  2. Dewa-Dewi yang Disembah di Vihara Avalokitesvara Banten (2)
  3. Keajaiban Vihara Avalokitesvara di Banten
  4. Konflik SARA di Tanjungbalai, Ini Daftar Vihara dan Kelenteng yang Diamuk Massa
  5. Vihara Ananda Avalokitesvara Rangkasbitung
#Sunan Gunung Jati #Cina #Tionghoa #Vihara Avalokitesvara Banten
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Berita Foto
Umat Buddha Gelar Buka Puasa Bersama untuk Umat Muslim saat Ramadan 1446 H di Vihara Dharma Bakti
Umat membagikan makanan untuk buka puasa bagi umat muslim di Vihara Dharma Bakti, Petak Sembilan, Jakarta Barat, Senin (10/3/2025).
Didik Setiawan - Senin, 10 Maret 2025
Umat Buddha Gelar Buka Puasa Bersama untuk Umat Muslim saat Ramadan 1446 H di Vihara Dharma Bakti
Berita Foto
Warga Etnis Tionghoa Berburu Pernak-pernik Jelang Perayaan Imlek 2025
Warga Etnis Tionghoa memilih berbagai pernak-pernik Imlek di Kawasan Pecinan Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat, Senin (20/1/2025).
Didik Setiawan - Senin, 20 Januari 2025
Warga Etnis Tionghoa Berburu Pernak-pernik Jelang Perayaan Imlek 2025
Indonesia
Komunitas Tionghoa Curhat ke RIDO, Jakarta Harus Punya Gedung Opera Kesenian
Ridwan Kamil dan Suswono (RIDO), menerima masukan dari Komunitas Tionghoa terkait gedung Chinese Opera
Frengky Aruan - Rabu, 23 Oktober 2024
Komunitas Tionghoa Curhat ke RIDO, Jakarta Harus Punya Gedung Opera Kesenian
Indonesia
Bertemu Komunitas Tionghoa, Ridwan Kamil Pamer Punya 20 Karya di China
Ridwan Kamil (RK) atau Bang Emil blusukan di Kawasan Glodok, Jakarta Barat, Rabu (23/10).
Frengky Aruan - Rabu, 23 Oktober 2024
Bertemu Komunitas Tionghoa, Ridwan Kamil Pamer Punya 20 Karya di China
Lifestyle
Memahami Makna di Balik Angka 8 dalam Kepercayaan Masyarakat Tionghoa
Masyarakat Tionghoa memiliki sejumlah nilai filosofis yang kaya, dan salah satunya adalah keyakinan terhadap angka 8.
Pradia Eggi - Rabu, 24 Januari 2024
Memahami Makna di Balik Angka 8 dalam Kepercayaan Masyarakat Tionghoa
Indonesia
Lampion dan Dekorasi Naga Warnai Kota Solo
Beberapa kegiatan, di antaranya karnaval, bazar kuliner, dan panggung hiburan dan grebeg Sudiro sendiri merupakan bagian dari perayaan Imlek di Solo.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 23 Januari 2024
Lampion dan Dekorasi Naga Warnai Kota Solo
Fun
Sering Keliru, Ini Perbedaan Mata Uang Yuan dan Renminbi
Berikut perbedaan dua mata uang dari Tiongkok
Febrian Adi - Minggu, 12 Maret 2023
Sering Keliru, Ini Perbedaan Mata Uang Yuan dan Renminbi
Tradisi
Akulturasi Budaya Cirebon dan Tionghoa dalam Festival Pecinan Cirebon
Wujud nyata melestarikan kekayaan seni dan budaya Cirebon.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 04 Februari 2023
Akulturasi Budaya Cirebon dan Tionghoa dalam Festival Pecinan Cirebon
Indonesia
PITI Kunjungi MUI Pusat demi Kolaborasi Tuntaskan Masalah Keumatan dan Kebangsaan
PITI menggelar audiensi ke kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat pada Rabu (25/1).
Zulfikar Sy - Rabu, 25 Januari 2023
PITI Kunjungi MUI Pusat demi Kolaborasi Tuntaskan Masalah Keumatan dan Kebangsaan
Indonesia
PITI Kunjungi Muhammadiyah Kuatkan Sinergi Demi Merawat Harmonisasi Bangsa
Pengurus Pusat Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) masa bakti 2022-2027 mengunjungi Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jakarta, untuk menggelar silaturahmi pada Rabu, 18 Januari 2023.
Mula Akmal - Rabu, 18 Januari 2023
PITI Kunjungi Muhammadiyah Kuatkan Sinergi Demi Merawat Harmonisasi Bangsa
Bagikan