Larangan Impor Makanan Laut, WTO Menangkan Jepang
Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe. (Foto: EPA)
MerahPutih.Com - Jepang dan Korea Selatan terlibat sengketa terkait impor makanan. Korea Selatan mempersoalkan makanan dari Fukushima yang diduga sudah terkontaminasi radiasi nuklir.
Korea Selatan berjuang keras agar memenangkan sengketa tersebut sehingga kuota impor makanan dari Jepang bisa dikurangi. Korea Selatan menolak semua impor makanan laut dari Jepang.
Namun sengketa tersebut terus berlanjut sehingga Jepang membawa masalah tersebut ke Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization (WTO). Dalam panel sengketa WTO pada Jumat (23/2) menyatakan WTO menghormati keluhan Jepang terhadap larangan impor Korea Selatan dan persyaratan pengujian tambahan yang dikenakan pada makanan laut Jepang karena bencana nuklir Fukushima 2011.
Sebuah panel sengketa WTO mengatakan bahwa tindakan Korea Selatan pada awalnya dibenarkan, namun menjadikan posisi mereka melanggar kesepakatan Sanitari dan Fitosanitari (SPS) WTO.
SPS merupakan bagian dari kesepakatan WTO tentang kaitan atau hubungan antara kesehatan dan perdagangan internasional.
"Jepang menyambut baik keputusan panel tersebut dan berharap Korea Selatan dengan tulus dan cepat mengambil tindakan korektif," kata Badan Perikanan Jepang dan Kementerian Luar Negeri Jepang dalam sebuah pernyataan.
Menanggapi hal ini, pemerintah Korea Selatan pada Jumat menyampaikan akan mengajukan banding atas keputusan tersebut dan tetap menerapkan larangan tersebut.
Jepang telah melakukan pembicaraan dengan negara lain seperti China dan Taiwan yang juga memiliki pembatasan perdagangan, selanjutnya berencana untuk meningkatkan pembicaraan dengan mereka sehubungan dengan keputusan WTO, kata seorang pejabat pemerintah.
Sebagaimana dilansir Antara dari Reuters banyak negara telah menghapus atau mengurangi pembatasan produksi dari Jepang setelah terjadinya bencana Fukushima, yang menyebabkan terjadinya pelepasan unsur radioaktif di PLTN dan memaksa Jepang untuk menangguhkan beberapa ekspor pertanian dan perikanan.
Beberapa negara telah mempertahankan larangan impor, namun Korea Selatan adalah satu-satunya yang dibawa Jepang ke WTO.
Korea Selatan memperluas larangan awalnya pada impor perikanan Jepang pada tahun 2013 yang mencakup semua makanan laut dari delapan prefektur Jepang termasuk Fukushima.
Jepang meluncurkan keluhan perdagangannya di WTO pada tahun 2015, dengan alasan bahwa tingkat radioaktif aman, bahkan negara lain termasuk Amerika Serikat serta Australia telah mencabut atau mengurangi pembatasan yang terkait dengan Fukushima.
Korea Selatan mengimpor makanan laut Jepang senilai sekitar Rp1,3 triliun hingga Agustus 2013 sebelum memperluas batasan impor. Impor tersebut kemudian turun menjadi sekitar Rp1,2 triliun pada tahun berikutnya, menurut pemerintah Jepang.
Hubungan antara Jepang dan Korea Selatan telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir.(*)
Bagikan
Berita Terkait
Chef Paik Jong-won Balik ke TV, Diam-Diam Hapus Video Pengumuman Hiatus
JF3 Fashion Festival Bawa Industri Mode Indonesia ke Kancah Global, akan Tampil di Busan Fashion Week 2025
Prabowo Akui Belajar soal Etos Kerja dari Orang Korea, Natal dan Idul Fitri Tetap Latihan
Bukan Oppa K-Pop! Ternyata Inilah Idola Utama Presiden Prabowo Subianto dari Korea Selatan
Penyelundupan hingga Narkotika Bikin Prabowo ‘Ngeri’, Dianggap Jadi Bahaya Nyata bagi Masa Depan Perekonomian
KTT APEC Bakal Hasilkan Deklarasi Gyeongju Dan Kesepakatan Kecerdasan Artifisial
Ketegangan Global di Depan Mata, Prabowo Peringatkan semua Pemimpin APEC tak Saling Curiga dan Bangkit dari Ketakutan
Tersentuh Sikap Hangat Prabowo, Pekerja Migran di Korea: Beliau Seperti Sosok Ayah bagi Kami
Presiden Prabowo Telah Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda dan Isu KTT APEC 2025
Presiden Prabowo Berada di Korea Selatan Selama 3 Hari, Hadiri KTT APEC