Lakukan Serangan Siber, Seorang Remaja di Inggris Ditangkap


Ilustrasi kejahatan siber. (Unsplash/Clint Patterson)
MERAHPUTIH.COM - TRANSPORT for London (TfL) mengidentifikasi kegiatan mencurigakan dalam sistem mereka pada 1 September. Pihak TfL langsung mengambil langkah pembatasan akses demi meminimalisasi akibat dari serangan siber tersebut.
TfL kemudian meminta Badan Kejahatan Nasional (NCA) melakukan investigasi bersama Pusat Keamanan Siber Nasional. Investigasi itu mengungkap ada upaya serangan siber yang didalangi seorang remaja berusia 17 tahun. Remaja yang tak disebut namanya itu ditangkap pada 5 September.
Remaja 17 tahun itu ditahan oleh Badan Kejahatan Nasional (NCA) atas dugaan Pelanggaran Undang-Undang Penyalahgunaan Komputer sehubungan dengan serangan siber terhadap TfL pada 1 September. NCA menegaskan pihaknya sedang bekerja sama dengan Pusat Keamanan Siber Nasional dan TfL untuk mengendalikan insiden dan meminimalkan risiko.
Remaja tersebut diinterogasi petugas NCA dan kemudian dibebaskan. "Serangan terhadap infrastruktur publik seperti ini dapat sangat mengganggu dan mengakibatkan konsekuensi serius bagi masyarakat lokal dan sistem nasional," kata Wakil Direktur Unit Kejahatan Dunia Maya Nasional NCA Paul Foster dalam sebuah pernyataan, dikutip ANTARA.
Baca juga:
Jerman Klaim Rusia Lakukan Serangan Siber, Infrastruktur AS Jadi Target
Meski begitu, ia mengapresiasi respons cepat TfL sehingga memungkinkan tindakan cepat. "Meskipun dampaknya terhadap pelanggan kami sejauh ini sangat kecil, situasinya terus berkembang dan penyelidikan kami telah mengidentifikasi bahwa data pelanggan tertentu telah diakses," katanya.
TfL menambahkan pelanggaran data mencakup beberapa nama pelanggan dan rincian kontak, seperti alamat e-mail dan alamat rumah jika tersedia
Transport for London adalah badan pemerintah lokal yang bertanggung jawab atas semua sistem transportasi London Raya di Inggris. Peran badan ini ialah mengimplementasikan strategi transportasi dan memanajemen jasa transportasi di London.(*)
Baca juga:
Prancis Ungkap Ada Lebih dari 140 Serangan Siber selama Olimpiade Paris 2024
Bagikan
Berita Terkait
Simak Lirik Lengkap 'Mood Swings', Lagu Hit Superstar Muda Inggris Henry Moddie

Pemerintah Segera Susun Rancangan Undang-Undang Keamanan dan Ketahanan Siber

Sejarah Tercipta, Bendera Kedutaan Besar Palestina Pertama Kali Berkibar di London

Gelombang Dukungan Global: Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal Akui Negara Palestina

Inggris secara Resmi Akui Negara Palestina, Tandai Perubahan Signifikan Kebijakan Pemerintah 'Negeri Ratu Elizabeth'

Kebocoran Data Gmail dan Cara Melindungi Akun dari Serangan Phishing

Era Baru Kejahatan Digital, CrowdStrike Sebut Serangan AI Makin Meningkat di 2025

Nonton Oasis dari Ketinggian Stadion Wembley, Seorang Fan Terjatuh dan Meninggal Dunia

Indonesia Minta Tidak Ada Syarat Atas Pengakuan Palestina Jadi Negara Berdaulat

Inggris Ancam Israel Bakal Akui Negara Palestina, Jika Krisis Kemanusia Berlanjut
