Lakon Indonesia Salin Rupa Lurik Jadi Lebih Dinamis


Dua model mengenakan koleksi Lakon Indonesia berjalan berpapasan. (MP/Ronggo)
TIGA perempuan berbusana gaun panjang cokelat dengan aksen dominasi biru bercak putih dan ungu di bagian dada berlenggok di titian peraga. Mereka mengenakan anting mutiara menjuntai dari telinga hingga hidung serupa perempuan di India.
Perempuan paling depan di tengah menyongsong singing bowl emas sambil memulas dengan tongkat kayu menggunakan tangan kanannya. Sementara kedua perempuan di belakangnya mengambil sejumput bunga di baki lalu menamburnya sepanjang berjalan. Titian peraga pun berubah warna-warni bermandi aneka bunga.
Baca Juga:
Hartono Gan Persembahkan Koleksi 'Gender Nihilsm' Pada Gelaran JF3 2023
Atmosfer semula berlangsung tenang dan ajeg, berubah baur bahkan cenderung lopak-lapik. Rombongan peraga busana baik perempuan dan lelaki kebanyakan berbusana bermaterial lurik tersebut bertingkah ganjil, berjalan dengan tubuh menggigil, berjalan zig-zag, tiba-tiba menangis, tertawa, dan berteriak di tengah gelaran.

Sekuen kedua dari gelaran busana Lakon bertajuk RIK 062324 L tersebut menyita perhatian tetamu pada penutupan Jakarta Fashion & Food Festival (JF3). Aksi teatrikal para model itu jadi pamungkas gelaran dengan 100 set koleksi mengusung Lurik sebagai poros desain.
Baca Juga:
"Mengapa lurik? Karena saat keliling Jawa, kami paling sering menemukan lurik. Setelah itu, kok kayaknya menarik untuk dikreasikan. Akhirnya kami bermain-main dengan lurik didominasi tiga warna: merah, putih, dan biru," kata pendiri LAKON Indonesia Thresia Mareta saat jumpa pers sesaat sebelum gelar busana.
Tajuk RIK 062324 L, menurut Theresia, memiliki arti RIK dijumput dari kata Lurik, 06 itu koleksi keenam tekstil tradisional persembahan LAKON, lalu 23/24 merupakan musim koleksinya, dan L diambil dari huruf depan LAKON Indonesia.

Koleksi digawangi desainer Irsan tersebut tampil lebih segar bukan karena semata bermain dengan warna tak melulu sogan. Melainkan, Irsan mampu membuat Lurik menjadi makin dinamis terutama berani menggabungkan potongan kain secara horizontal meski tak banyak.
Corak garis ikonis pada Lurik diterjemahkan Irsan menjadi lebih luwes dengan siuet berlapis, slim, terkadang bermain dengan ujung mengembung bergelombang pada lengan panjang busana perempuan.

Lurik, menurut Irsan, berarti garis seperti pagar perlambang perlindungan bagi siapa pun penggunanya. Lakon Indonesia menghadirkan Lurik bukan hanya sebagai materi busana, tetapi juga sebagai sarana untuk menggugah kesadaran tentang kearifan lokal dan mendukung peran kita sebagai pelindung warisan budaya Indonesia.
Persembahan LAKON Indonesia tersebut menutup seluruh rangkaian gelaran peragaan busana JF3 nan tahun ini diselerenggarakan di dua tempat berbeda, Summarecon Mall Serpong (SMS) dan Summarecon Mall Kelapa Gading. Meski di dua lokasi berbeda, titian peraga tempat para model bisa berlenggok bebas sama-sama berlangsung di area parkir mall namun bersalin rupa menjadi Empower Hall Mall. (*)
Baca Juga:
Hartono Gan Persembahkan Koleksi 'Gender Nihilsm' Pada Gelaran JF3 2023
Bagikan
Yudi Anugrah Nugroho
Berita Terkait
Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda

Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia

Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue

Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia

Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara

ASICS Gel Cumulus 16 Dukung Gerak Aktif dalam Balutan Gaya, Dilengkapi Teknologi Terkini untuk Kenyamanan Pengguna

The Best Jeans For Every Body: Koleksi Denim Terbaru UNIQLO Hadir Lebih Lengkap

Tampil di BRICS+ Fashion Summit in Moscow, Indonesia Soroti Industri Manufaktur Berkelanjutan

Adidas Indonesia Rayakan Keberagaman Lewat FW25 Island Series Indonesia Graphic Tees, Bawa Semangat ‘Satu Nusa Satu Bangsa’

Plaza Indonesia Fashion Week 2025: Surat Cinta untuk Mode Lokal
