Lagi, 2 Orang WNI Awak Kapal Malaysia Diculik


Perairan Sabah, Kinabalu, Malaysia (dok.la.wikipedia.org)
Penculikan terhadap warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai awak kapal asing kembali terjadi. Kali ini penculikan menimpa 2 orang WNI yang bekerja di kapal milik Malaysia.
Seperti disampaikan situs Sekretariat Kabinet, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan, kedua kapal tersebut yakni Kapal SSK 005 20F dan Kapal 1154/4F. Penculikan terjadi saat kapal melayari wilayah perairan Sabah, Kinabalu, Malaysia, Sabtu (5/11).
Diungkapkan Menlu, Tim di KJRI Kinabalu, KJRI Tawau, dan di Jakarta sudah melacak informasi tersebut dan berkoordinasi dengan otoritas setempat.
"Pada hari ini saya terus memantau. Tim kita terutama yang dari KJRI kota Kinabalu yang sudah berada di Sandakan, Sabah, untuk mendapatkan informasi yang lebih rinci," jelas Retno Marsudi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu (6/11).
Tim juga sudah menghubungi pemilik kapal dan awak kapal yang tidak diculik. Demikian pula keluarga korban sudah coba dihubungi Menlu mengungkapkan, kedua WNI yang diculik diduga bekerja di kapal Malaysia secara ilegal. Data Kementerin Luar Negeri menyebutkan, saat ini terdapat sekitar 6.000 ABK WNI yang bekerja secara legal di kapal-kapal ikan Malaysia.
Penculikan dan penyanderaan warga Indonesia yang bekerja di kapal-kapal asing sudah beberapa kali terjadi. Sebelumnya, penculikan menimpa sejumlah WNI di perairan Filipina. (mw)
Bagikan
Berita Terkait
Puluhan WNI Dievakuasi Dari Nepal, Ratusan Orang Masih Bertahan

Penyebab Kematian Diplomat Zetro Leonardo Purba Belum Terkuat, Kemenlu Jadikan Prioritas

Menlu Sugiono Pastikan Pendidikan Anak-Anak Zetro Leonardo Purba Akan Ditanggung Pemerintah

Jenazah Diplomat Zetro Disemayamkan di RSPAD, Pemakaman di TPU Sari Mulya Tangsel Kamis

Kemenlu Tingkatkan Keamanan Diplomat di Peru, Tempatkan Keluarga Zetro Ke Lokasi Lebih Aman

Zetro Leonardo Purba Tewas Ditembak di Peru, Kemenlu Evaluasi Perlindungan Diplomat dan Staf KBRI

Staf KBRI Tewas Ditembak di Peru, Kemenlu Sebut akan Diautopsi di Lima lalu Dipulangkan

Kemenlu Tanggapi PBB Terkait dengan Unjuk Rasa, Ikuti Arahan Presiden

Diplomat Zetro Ditembak Usai Ambil Uang di ATM, Belum Terindikasi Ada Intimidasi

Buntut Tewasnya Zetro Purba, Kemlu Diminta Segera Perbaiki Sistem Keamanan dan Lindungi Diplomat Indonesia di Seluruh Dunia
