Kurangi Nyeri Masa Menopause dengan Akupunktur


Untuk mengurangi rasa nyeri pada masa menopause, akupunktur bisa menjadi pilihan. (Foto: Pexels/Rodnae Productions)
HARI Menopause Sedunia diperingati tiap 18 Oktober. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan bahwa Hari Menopause Sedunia 2022 menjadi momentum bagi masyarakat terutama para perempuan untuk menjaga kesehatan dirinya.
Berdasarkan pengertian yang dijabarkan Kemenkes, menopause adalah berakhirnya siklus menstruasi secara alami. Lazimnya terjadi saat perempuan berusia 45 hingga 55 tahun.
"Seorang wanita dikatakan sudah menopause, bila tidak mengalami menstruasi minimal selama 12 bulan. Perubahan lain yang terjadi dalam tubuh wanita yang menopause, yakni dari penampilan fisik, kondisi psikologis, hasrat seksual hingga kesuburan," kata Ni Made Diah, Plt. Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kemenkes, seperti dilansir Antara (18/10).
Baca juga:

Menopause adalah berakhirnya siklus menstruasi secara alami. (Foto: Pexels/Mikhail Nilov)
Menopause dapat menyebabkan nyeri sendi pada lutut, bahu, leher, siku, atau tangan. Cedera sendi yang lama mungkin mulai terasa sakit. Untuk mengurangi rasa nyeri tersebut, dr Yoshua Viventius, SpAk, mengatakan akupunktur bisa menjadi pilihan.
"Sering dijumpai pada menopause itu nyeri. Mereka sudah minum obat antinyeri tapi punya alergi, lalu datang ke akupunktur dan nyerinya dapat berkurang," kata Dokter spesialis akupunktur di RSCM Kencana dalam peringatan Hari Menopause Sedunia 18 Oktober 2022 yang disiarkan secara langsung oleh RSCM Kencana, Selasa.
Yoshua mengatakan, perempuan menopause umumnya mengalami perubahan hormonal yang ditandai salah satunya dengan perubahan emosi. Sepengalaman Yoshua, inilah yang menyebabkan pasien dengan nyeri masa menopause lebih mudah marah dan mengalami gangguan tidur seperti insomnia. Menurut dia, akupunktur dapat berperan untuk mengontrol emosi dan membantu pola tidur pasien.
Baca juga:

Akupunktur dapat berperan untuk mengontrol emosi dan membantu pola tidur pasien. (Foto: Unsplash/Katherine Hanlon)
Menurut pakar kesehatan, nyeri pada menopause terjadi karena hormon estrogen yang membantu mengurangi peradangan menurun sehingga menyebabkan peradangan yang meningkat, memunculkan ketidaknyamanan, dan radang sendi.
Pembicara lain, dr Mila M, SpOG(K), FER, PhD, dokter kebidanan dan kandungan di RSCM Kencana, mengatakan bahwa menopause merupakan kondisi saat seorang perempuan selama setahun tidak mengalami menstruasi. Kondisi ini diawali siklus menstruasi yang memanjang yakni biasanya dua hingga tiga bulan, lalu akhirnya berhenti haid selama setahun.
"Rata-rata usia 50 tahun sampai 51 tahun ke atas," kata dia.
Pada kondisi khusus, semisal gagal ovarium dini dan menjalani kemoterapi, pasien dapat mengalami menopause lebih awal. Menurut Mila, kondisi ini dapat menempatkan pasien berisiko terkena osteoporosis.
"Ini terutama terkait hormon estrogen, karena salah satunya pada perempuan hormon ini berfungsi untuk balance antara pembongkaran dan pembentukan tulang," tutur Mila. (dru)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Merangkul Menopause untuk Perjalanan Kebahagiaan dalam Kehidupan Perempuan

Hadapi Menopause dengan Diet Gavelston

Jaga Hidup Tetap Bahagia dan Sehat Menjelang Menopause

Kurangi Nyeri Masa Menopause dengan Akupunktur
