Kupas Tuntas Alasan Tidak Boleh Mengisi Daya Baterai Ponsel Semalaman

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Kamis, 20 Januari 2022
Kupas Tuntas Alasan Tidak Boleh Mengisi Daya Baterai Ponsel Semalaman

Biasakan mengisi daya hingga 80 persen dan jangan dibiarkan hingga dibawah 20 persen. (Foto: Unsplash/Steve Johnson)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

JANGAN asal mengisi daya baterai ponsel. Banyak orang mungkin sudah memiliki beberapa kebiasaan buruk saat mengisi daya ponsel, misalnya membiarkan pengisian baterai saat tidur. Padahal hal tersebut sangatlah tidak bagus untuk kesehatan baterai pada ponsel.

Apalagi ketika pengguna sedang mengisi daya hingga 100 persen dan ponsel tetap terhubung. Ini artinya pengguna sedang menggunakan baterai secara berlebihan dan memaksanya mengeluarkan energi saat tidak diperlukan.

Baca Juga:

Baterai Ponsel Pintar Masa Depan Bisa Awet 5 Tahun

Menurut laman Make Use Of, baterai isi ulang seperti yang ada pada ponsel secara bertahap akan kehilangan kapasitas seiring waktu (bahkan saat tidak digunakan). Pengguna akan melihat penurunan kapasitas setelah tahun pertama penggunaan. Bagi banyak orang, melewati satu hari penuh dengan sekali pengisian daya adalah hal yang mustahil di luar batas dua tahun.

Pengisian daya yang lama juga menyebabkan peningkatan suhu, yang secara tidak sadar menyebabkan menurunnya daya baterai. Hal tersebut sangat berbahaya dalam kasus-kasus ekstrem seperti menyimpan ponsel di bawah bantal. Karena kurangnya aliran udara tidak hanya dapat merusak baterai, tetapi juga meningkatkan risiko kebakaran.

Ponsel dan tablet menggunakan variasi baterai Li-Ion yang disebut Lithium-Ion Polymer. (Foto: Unsplash/Mika Baumeister)

Pengguna pun tidak seharusnya menggunakan ponsel secara ekstrem. Suhu di bawah 0 derajat Celcius dan di atas 70 derajat Celcius menurunkan masa baterai Li-Ion lebih cepat. Oleh karena itu, jangan berjemur jika ponsel sudah memanas dan jangan meninggalkan ponsel di dalam mobil saat cuaca panas dan dingin.

Biasanya produsen telah menentukan harapan hidup ponsel melalui 'siklus pengisian baterai'. Siklus pengisian daya didefinisikan sebagai pengisian baterai dari 0 hingga 100 persen dan kemudian dikosongkan kembali hingga 0 persen. Jumlah siklus pengisian daya yang diharapkan akan memberi tahu pengguna berapa banyak siklus penuh yang dapat ditangani baterai sebelum mulai kehilangan kapasitas secara nyata.

Baca Juga:

Penjualan Ponsel Huawei di Tiongkok Kalah Saing dengan Oppo dan Vivo

Baterai Lithium-Ion (Li-Ion) digunakan di sebagian besar teknologi pengisian daya. Baterai tersebut memiliki beberapa bentuk seperti ponsel, alat penguap, laptop, kendaraan listrik dan bahkan gergaji mesin. Baterai Li-Ion yang paling populer adalah 18650, yang dapat memakan waktu antara 300 dan 500 siklus pengisian penuh sebelum kapasitas turun menjadi sekitar 75 persen. Saat itulah kelemahan utama mulai berkembang.

Masa pakai baterai akan mengalami penurunan kapasitas setelah tahun pertama penggunaan. (Foto: Make Use Of)

Ponsel dan tablet menggunakan variasi baterai Li-Ion yang disebut Lithium-Ion Polymer (Li-Poly). Versi tersebut lebih aman, lebih kecil dan mengisi daya lebih cepat. Aturan masa pakai yang berlaku untuk baterai tersebut sama seperti baterai Li-Ion. Jika pengguna mengisi daya lebih dari 80 persen secara teratur dan membiarkannya turun di bawah 20 persen, maka baterai akan cepat rusak.

Kemudian pengguna juga harus menghindari pengisian ekstrem untuk memperpanjang masa pakai baterai. Pengisian dan pengosongan sebagian yang digabungkan hingga 100 persen dihitung sebagai satu siklus penuh. Jadi ketika pengguna mengisi dan mengosongkan sebagian antara 20 dan 80 persen, maka pengguna bisa mendapatkan 1.000 siklus penuh atau lebih sebelum mencapai penurunan kapasitas.

Hal tersebut terjadi dikarenakan baterai terdiri dari lapisan lithium cobalt oxide dan lapisan grafit. Ion litium berpindah dari grafit ke litium cobalt oksida untuk melepaskan energi. Ketika baterai tersebut diisi, maka ion-ion ini kembali ke lapisan grafit. (frs)

Baca Juga:

Mengecas Baterai Ponsel lewat Udara



#Teknologi #Ponsel
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Fun
Bocoran POCO F8 Ultra: Bawa Snapdragon 8 Elite Gen 5 dan 3 Lensa 50MP
POCO F8 Ultra akan membawa Snapdragon 8 Elite Gen 5 dan tiga lensa 50MP. Kabarnya, HP ini rilis akhir November 2025.
Soffi Amira - Jumat, 21 November 2025
Bocoran POCO F8 Ultra: Bawa Snapdragon 8 Elite Gen 5 dan 3 Lensa 50MP
Fun
Samsung Galaxy S26 Lebih Tipis dan Ringan dari iPhone 17, Siap Meluncur Tahun Depan!
Samsung Galaxy S26 kabarnya lebih tipis dan ringan dibanding iPhone 17. HP ini akan meluncur pada kuartal pertama 2026.
Soffi Amira - Kamis, 20 November 2025
Samsung Galaxy S26 Lebih Tipis dan Ringan dari iPhone 17, Siap Meluncur Tahun Depan!
Fun
Beda dengan China, OPPO Reno 15 Versi Global tak Bawa Kamera 200MP
OPPO Reno 15 versi global tak membawa kamera 200MP. Hal itu kontras dengan versi China, yang membawa teknologi tersebut.
Soffi Amira - Kamis, 20 November 2025
Beda dengan China, OPPO Reno 15 Versi Global tak Bawa Kamera 200MP
Indonesia
25 PSE Belum Terdaftar Terancam Diblokir Komdigi, Ada Cloudflare Hingga Shutterstock
Setiap PSE Lingkup Privat, baik domestik maupun asing, untuk mendaftarkan sistem elektroniknya sebelum beroperasi di Indonesia
Wisnu Cipto - Kamis, 20 November 2025
25 PSE Belum Terdaftar Terancam Diblokir Komdigi, Ada Cloudflare Hingga Shutterstock
Indonesia
Apa Itu Cloudflare? Perusahaan yang Sempat Bikin Layanan Internet Terasa seperti 'Kiamat Kecil'
Cloudflare menyebabkan beberapa layanan internet down. Layanan seperti X hingga ChatGPT juga tak bisa diakses pengguna.
Soffi Amira - Rabu, 19 November 2025
Apa Itu Cloudflare? Perusahaan yang Sempat Bikin Layanan Internet Terasa seperti 'Kiamat Kecil'
Fun
OPPO Reno 15c Segera Debut Desember 2025, Adopsi Lapisan Belakang Glossy
OPPO Reno 15c segera debut Desember 2025. HP ini akan mengadposi lapisan belakang glossy.
Soffi Amira - Rabu, 19 November 2025
OPPO Reno 15c Segera Debut Desember 2025, Adopsi Lapisan Belakang Glossy
Fun
Xiaomi 17 Ultra Rilis setelah Natal 2025, Kameranya Diklaim Paling Unggul
Xiaomi 17 Ultra kabarnya akan rilis setelah Natal 2025. HP ini akan membawa kamera dengan segudang teknologi canggih.
Soffi Amira - Rabu, 19 November 2025
Xiaomi 17 Ultra  Rilis setelah Natal 2025, Kameranya Diklaim Paling Unggul
Fun
Anti Mainstream! Huawei Mate 80 Bakal Hadir dengan RAM 20GB, Rilis Akhir November 2025
Huawei Mate 80 kabarnya akan hadir dengan RAM 20GB. HP tersebut rencananya akan meluncur pada 25 November 2025.
Soffi Amira - Sabtu, 15 November 2025
Anti Mainstream! Huawei Mate 80 Bakal Hadir dengan RAM 20GB, Rilis Akhir November 2025
Lifestyle
RedMagic 11 Pro Lolos TKDN Kemenperin, Kapan Diresmikan di Indonesia?
Hingga saat ini, belum ada informasi resmi mengenai tanggal peluncuran perdananya di Indonesia
Angga Yudha Pratama - Jumat, 14 November 2025
RedMagic 11 Pro Lolos TKDN Kemenperin, Kapan Diresmikan di Indonesia?
Fun
POCO F8 Ultra Sudah Muncul di Geekbench, Berikut Spesifikasi Lengkapnya
POCO F8 Ultra kini sudah muncul di Geekbench. HP ini akan menjalankan Android 16 dan ditenagai chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5.
Soffi Amira - Jumat, 14 November 2025
POCO F8 Ultra Sudah Muncul di Geekbench, Berikut Spesifikasi Lengkapnya
Bagikan