Kuda Jokowi Pemberian Warga NTT Jadi Milik Negara


Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)
MerahPutih.com - Direktur Gratifikasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Giri Suprapdiono menyatakan dua ekor kuda sandelwood pemberian masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) kepada Presiden Joko Widodo telah ditetapkan menjadi milik negara.
"Sudah milik negara dan direkomendasikan dirawat oleh negara," kata Giri di Jakarta, Kamis (12/10).
Selain itu, kata Giri, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto juga telah melaporkan dua ekor kuda sandelwood ke KPK.
"Dilaporkan 20 September 2017, kami mengapresiasi pelaporan ini. Presiden menjadi teladan pelaporan gratifikasi demikian juga KSAU. Pelapran ini sekaligus menekankan bahwa yang wajib menolak dan melaporkan gratifikasi adalah pegawai negeri, TNI, Polri, BUMN, dan BUMD," tutur Giri.
Lebih lanjut, Giri menyatakan bahwa sampai dengan 30 September 2017, gratifikasi yang telah ditetapkan milik negara sebesar Rp 113,4 miliar.
Menurutnya, barang-barang gratifikasi yang dilaporkan itu terdiri dari jam tangan mewah, berlian, pulpen mewah, kuda, lukisan, elektronik, tiket perjalanan, voucher, dan sebagainya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mendapatkan hadiah dua ekor kuda Sandelwood dari masyarakat Sumba Barat Daya di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur.
"Ini bentuk penghargaan kami kepada Bapak Presiden Jokowi, karena orang nomor satu di republik ini sudah berkenan berkunjung ke Pulau Sumba," kata Bupati Sumba Barat Daya Markus Dairo Tallu di Kupang, Kamis (27/7).
"Kami kirimkan dua ekor kuda Sandelwood kepada bapak Presiden Jokowi. Sebelumnya hanya satu, tetapi kami berikan satu lagi karena beliau sudah memberikan kami bantuan berupa sejumlah alat-alat pertanian," tuturnya, menambahkan.
Ia mengaku dua ekor kuda Sandelwood, kuda khas Sumba itu semuanya berjenis kelamin jantan sebagai bagian dari penghormataan kepada Jokowi. (*)
Sumber: ANTARA
Bagikan
Berita Terkait
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu

Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK

Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat

H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi

Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan

Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi

[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
![[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres](https://img.merahputih.com/media/8e/c3/68/8ec368373b1f5bed8e9627aeb68c36e7_182x135.jpeg)
Di Penghujung Jabatan, Jokowi Bentuk Korps Pemberantasan Korupsi Polri

Gantikan Heru Budi, Sekda Joko Ditunjuk Jadi Plh Pj Gubernur Jakarta

Presiden Berhentikan Heru Budi sebagai Pj Gubernur, Diganti Teguh Setyabudi
