Kubu Moeldoko: Orang Dekat yang Jerumuskan SBY Harus Dicopot


SBY saat konferensi pers di kediamannya, Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/3/2021). (ANTARA/M Fikri Setiawan)
MerahPutih.com - Inisiator Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Darmizal merasa terkejut dengan langkah kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mendaftarkan nama dan lambang partai ke Ditektorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) Kemenkumham atas nama pribadi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang beralamat di Cikeas Bogor.
Loyalis kubu Moeldoko ini menyebut, para pendiri Partai Demokrat protes keras atas manuver Partai Demokrat "kubu Cikeas" tersebut. Mereka yakni, penggagas dan pendiri Partai Demokrat Wisnu Herryanto Krestowo dan Hengky Luntungan, yang menilai sangat janggal Partai Demokrat dianggap sebagai hak kekayaan intelektual pribadi SBY.
"Saya rasa ini memang sudah jalan dan petunjuk Tuhan, karena tanpa sengaja kami temukan pendaftaran tersebut, ketika Jubir PD KLB membuka link Dijen HKI untuk mencari sesuatu. Atas hal tersebut, saya melihat bahwa ada upaya dari orang dekat SBY, yang memberikan arahan atau masukan tidak tepat, yang tentu dampaknya akan membuat malu Cikeas," kata Darmizal dalam keterangannya, Senin (12/4).
Baca Juga:
SBY Daftarkan Nama dan Logo Demokrat ke Dirjen KI, Kubu Moeldoko Protes
Darmizal menyebut, orang dekat SBY seperti Syarief Hasan sebagaimana pengakuannya di berbagai media, diduga sebagai pihak yang menjerumuskan mantan Presiden RI 2 periode tersebut.
Menurut Darmizal, pendaftaran Partai Demokrat ke HAKI oleh SBY adalah kejadian yang unik, bahkan mungkin sebagai yang pertama di Indonesia dan dunia.
Ia menilai, tindakan memalukan ini tentu akan sangat merugikan SBY, AHY, dan keluarga Cikeas untuk jangka waktu yang panjang.

"Ini sangat paradoks dengan pengakuan Pak Bambang, pada tahun 2002-2003, SBY masih dikenal sebagai Pak Bambang atau Pak Sus. Ketika itu, sebagai Menkopolhukam, era Presiden Megawati. SBY menjelaskan dengan tegas tidak terlibat sama sekali dalam pendirian Partai Demokrat," katanya.
Belakangan, kata Darmizal, SBY dan keluarganya justru mempertontonkan sikap yang sangat terbalik, yaitu seakan menjadi penguasa tunggal Partai Demokrat sepanjang masa.
Baca Juga:
Jelang Ramadan, Mudah-mudahan SBY dan AHY Minta Maaf ke Jokowi
Beruntung, lanjut dia, KLB Partai Demokrat Deli Serdang berjalan lancar dan sukses, yang menjadi solusi terbaik mengembalikan partai berlambang mercy biru tersebut sebagai milik semua kader dan masyarakat Indonesia.
"Seharusnya SBY peka terhadap orang-orang di sekitarnya yang memberikan masukan ngawur. Lihat saja sekarang, banyak pihak yang berkomentar negatif atas tindakan tersebut. Ini tentu hal yang sangat memalukan, apalagi terhadap mantan Presiden yang berkuasa 10 tahun lamanya. Syarief Hasan harusnya sudah dicopot atas kejadian tersebut," tutup dia. (Pon)
Baca Juga:
Posisi BW di Kubu SBY Buka Memori Penetapan Tersangka Anas Urbaningrum
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin

SBY Datang Bersama Anaknya Saat Tiba di Gedung DPR, Jokowi Hadiri Sidang Tahunan MPR Tanpa Sambutan Istimewa

Jokowi dan SBY Tampil Serasi Saat Tiba di Gedung DPR/MPR, Sempat Sapa Wartawan dengan Lambaian Tangan

Sambut SBY dan Pelukis Jerman, Pramono: Kolaborasi Melukis Ikon Jakarta

SBY Datang ke Balai Kota DKI Melihat Seniman Jerman Lukis Monas

Tegaskan Roy Suryo Sudah Mundur Sejak 2019, Demokrat Sebut Ada Upaya Adu Domba SBY dengan Jokowi

Gibran Unggah Kabar Mengejutkan Soal Kesehatan SBY, Kondisinya Bikin Penasaran

Kondisi SBY Makin Membaik, 2-3 Hari Lagi Sudah Boleh Pulang dari RSPAD

Dirawat di RSPAD, SBY Tuntaskan 1 Lukisan Baru dengan Tangan Terinfus

SBY Singgung Konflik Israel-Palestina Muncul dari Ambisi Penguasa yang Gemar Berperang
