KPK Persilakan Taufik Hidayat Laporkan 'Tikus' di Kemenpora


Taufik Hidayat usai menjalani pemeriksaan di KPK, Kamis (1/8) (MP/Ponco Sulaksono)
MerahPutih.com - Komisi Pemberantasan Kprupsi (KPK) angkat bicara menanggapi pernyataan Taufik Hidayat yang menyebut ada banyak "tikus" di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sehingga lembaga tersebut harus dirombak total.
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri mempersilakan peraih medali emas Olimpiade 2004 itu melaporkan temuannya ke lembaga antirasuah jika memang memiliki bukti yang cukup.
Baca Juga
Saksi Sebut Taufik Hidayat Jadi Perantara Kasus Suap Dana Hibah KONI
"Jika yang bersangkutan mengetahui ada dugaan tindak pidana korupsi, silahkan laporkan kepada KPK dengan data yang dimiliki baik melalui Dumas maupun call center 198. Selanjutnya KPK akan melakukan telaahan dan verifikasi lebih lanjut terhadap data tersebut," kata Ali saat dikonfirmasi, Kamis (14/5).
Sementara, terkait keterangan Taufik saat menjadi saksi di sidang perkara suap mantan Menpora Imam Nahrawi, Ali memastikan KPK akan mendalami lebih lanjut keterangan itu. Namun, Ali menekankan, pengembangan suatu perkara tindak pidana korupsi harus didasari bukti-bukti yang cukup.

"KPK tentu akan mengembangkan lebih lanjut terkait perkataan tersebut, sepanjang berdasarkan seluruh fakta-fakta hukum di persidangan setelah dilakukan analisa ditemukan bukti permulaan yang cukup untuk menetapkan pihak lain sebagai tersangka," ungkap Ali.
Sebelumnya, Taufik mengatakan bahwa olahraga di Indonesia tidak akan maju siapa pun menterinya karena korupsi di Kemenpora sudah mendarah daging.
Hal itu disampaikan Taufik saat menjadi tamu dalam tayangan Buka Mata Loe! Semua Koruptor!? Taufik Hidayat Nekat Bicara!! di kanal YouTube Deddy Corbuzier pada Senin (11/5).
"Saya bilang, mau menteri siapa pun, kalau enggak diganti separuhnya, olahraga akan begini terus, enggak bakal bisa maju. Itu harus setengah gedung dibongkar, tikusnya banyak banget," ujar Taufik.
Baca Juga
KPK Dalami Peran Taufik Hidayat Sebagai Perantara Uang Rp1 Miliar Untuk Imam Nahrawi
Taufik, yang juga Wakil Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) periode 2016-2017 itu kemudian memberikan contoh soal akomodasi bagi atlet.
"Sekarang gini deh, ada atlet 500. Kita dipelatnasin di hotel. Harga, let's say per atlet jatahnya Rp 500.000. Kalau kita masukin orang banyak ke hotel itu, kan suka dapat diskon. Rp 100.000 kali 1.000 (500) atlet. Berapa duit? Per hari," ungkapnya. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
KPK Dalami Peran Gubernur Kalbar Ria Norsan di Kasus Proyek Jalan Mempawah

PSSI-Kemenpora Sat-Set Urus Empat Pemain Calon Naturalisasi, Suratnya Sudah Masuk ke Kemenkum

Perputaran Duit Turnamen Gaple Kemenpora Capai Rp 2 Miliar, Panitia Klaim Larinya ke UMKM

Wamenpora Taufik Hidayat Apresiasi OPPO Make Your Moment: Dari Bulu Tangkis, Berharap Kobarkan Semangat Juang dan Solidaritas

'Make Your Moment: Dari Bulu Tangkis untuk Semua', Fun Match Bulu Tangkis 8 Pebulu Tangkis Legendaris

Jojo dan Chico Tinggalkan Pelatnas Cipayung, Taufik Hidayat: Bukan Berarti Pisah dari PBSI

Kolaborasi Bareng KPK Kampanyekan Antikorupsi, Rhoma Irama Doakan Pejabat tak Pakai Rompi Oranye

KPK Usut Dugaan Korupsi di Kalbar, Penyidik Mulai Lakukan Penggeledahan

Timnas Indonesia Siap Tempur di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Menpora Optimistis dengan Kekuatan Baru.

Komisi X DPR Setujui Pemberian Status WNI ke Emil Audero, Dean Ruben, dan Joey Mathijs
