KPAI: Jangan Paksakan Sekolah Tatap Muka

Andika PratamaAndika Pratama - Selasa, 10 November 2020
KPAI: Jangan Paksakan Sekolah Tatap Muka

Petugas KPAI meninjau KBM tatap muka di SMPN 4 Solo, Jawa Tengah, Selasa (10/11). (MP/Ismail)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) RI memperingatkan pada sekolah agar tidak memaksakan menerapkan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka.

Hal tersebut mengacu pada tingginya angka anak terpapar COVID-19 yang meninggal dunia di Indonesia mencapai 2,03 persen, tertinggi se-Asia pasifik.

Demikian diungkapkan Komisioner KPAI RI, Retno Listyarti saat meninjau uji coba KBM tatap muka di SMPN 4 Solo, Jawa Tengah, Selasa (10/11).

Baca Juga

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Tewaskan 48 Orang

"Kami mengapresiasi Pemkot Solo terkait uji coba KBM tatap muka di SMPN 4 Solo. Kepala daerah, guru, sekolah, siswa, dan orang tua saya lihat semuanya sudah siap," ujar Retno.

Ia menegaskan jika dalam lima komponen tersebut ada yang tidak siap terutama anak, maka KBM tatap muka harus ditunda. Langkah selanjutnya, anak harus diajarkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan belajar memakai masker.

"Kalau ada KBM tatap muka, 3 jam siswa bertahan pakai masker. Masker baru dibuka saat makan dan minum," kata dia.

Petugas KPAI meninjau KBM tatap muka di SMPN 4 Solo, Jawa Tengah, Selasa (10/11). (MP/Ismail)
Petugas KPAI meninjau KBM tatap muka di SMPN 4 Solo, Jawa Tengah, Selasa (10/11). (MP/Ismail)

Kunjungan KPAI di SMPN 4 Solo, kata dia, merupakan sekolah yang ke-46 yang ditinjau terkait KBM tatap muka. Ia mengakui setiap kabupaten/kota ada dua sekolah KBM tatap muka yang ditinjau KPAI.

"Sekolah yang kami tinjau ini diharapkan bisa dijadikan contoh sekolah lain di kabupaten/kota dalam sistem KBM tatap muka new normal," kata dia.

Menurutnya, persiapan ini sangat penting karena pandemi COVID-19 tidak tahu kapan berakhir. Sementara anak-anak banyak mengalami gangguan mental karena terlalu lama belajar di rumah.

"Anak juga mengalami problem masalah di rumah. Biasa saja mereka mengalami kekerasan yang dilakukan keluarga. Ini harus jadi perhatian," kata dia.

KPAI, lanjut dia, memberikan catatan pada SMPN 4 Solo terkait penerapan jaga jarak di ruang guru belum ada satu meter. Kemudian lantai musala sekolah juga belum diberlakulan silang jaga jarak. Ia mengatakan evaluasi ini akan disampaikan pada Pemkot Solo.

"Kami tetap berikan apresiasi kesiapan KBM tatap muka di SMPN 4 Solo ini. Bagi KPAI adalah hak hidup untuk anak, hak sehat, dan hak pendidikan harus dipenuhi. Jangan sampai dipaksakan KBM tatap muka," papar dia.

Ia menambahkan menyoroti tingginya angka anak terpapar COVID-19 yang meninggal dunia di Indonesia mencapai 2,03 persen tertinggi se-Asia pasifik. Padahal, dibandingkan di 25 negara Eropa kasusnya hanya 0,03 persen.

Baca Juga

Empat Pegawai Terpapar COVID-19, Kantor RRI Solo Lockdown 3 Hari

"Kita tidak mau KBM tatap muka jadi klaster. Yang penting persiapan matang serta tidak dipaksakan," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)

#COVID-19 #Belajar Tatap Muka #KPAI
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Korban Kekerasan Anak Meningkat, Komisi XIII DPR Minta Pendampingan Psikologis Diperkuat
Lemahnya langkah antisipatif membuat kasus kekerasan terhadap anak terus berulang.
Dwi Astarini - Rabu, 26 November 2025
Korban Kekerasan Anak Meningkat, Komisi XIII DPR Minta Pendampingan Psikologis Diperkuat
Indonesia
KPAI Sebut Tindakan Pendakwah yang Diduga Lakukan Pelecehan Bisa Picu Kecemasan dan Pengaruhi Mental Anak
Tindakan pendakwah berinisial E tersebut dinyatakan menyerang harkat dan martabat anak.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
KPAI Sebut Tindakan Pendakwah yang Diduga Lakukan Pelecehan Bisa Picu Kecemasan dan Pengaruhi Mental Anak
Indonesia
3 Norma Dilanggar, KPAI Tegaskan Aksi Dai Cium Anak di Ruang Publik Bisa Masuk Ranah Hukum
KPAI menilai tindakan pendakwah berinisial E tersebut telah melanggar prinsip perlindungan anak, norma sosial, dan norma agama.
Wisnu Cipto - Kamis, 13 November 2025
3 Norma Dilanggar, KPAI Tegaskan Aksi Dai Cium Anak di Ruang Publik Bisa Masuk Ranah Hukum
Indonesia
KPAI Dorong Sekolah Perkuat Sistem Deteksi Dini Usai Ledakan di SMAN 72 Jakarta
KPAI minta sekolah perkuat sistem deteksi dini dan literasi digital siswa usai ledakan di SMAN 72 Jakarta yang diduga dilakukan murid korban perundungan.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 12 November 2025
KPAI Dorong Sekolah Perkuat Sistem Deteksi Dini Usai Ledakan di SMAN 72 Jakarta
Indonesia
Jangan Biarkan Perundungan di Sekolah, Dampak Bullying Akan di Luar Kendali
Upaya deteksi dini dan respons cepat dalam menangani kasus perundungan, penting dilakukan untuk mencegah dampak yang lebih buruk dari perilaku perundungan tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 11 November 2025
Jangan Biarkan Perundungan di Sekolah, Dampak Bullying Akan di Luar Kendali
Indonesia
Insiden Ledakan SMAN 72 Kelapa Gading, KPAI Sebut Longgarnya Pengawasan Keamanan Sekolah
Insiden ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading cukup mengejutkan. Sebab, bahan berbahaya bisa masuk ke sekolah.
Soffi Amira - Sabtu, 08 November 2025
Insiden Ledakan SMAN 72 Kelapa Gading, KPAI Sebut Longgarnya Pengawasan Keamanan Sekolah
Indonesia
KPAI Tuntut Usut Tuntas Kematian Siswa Pahoa, Jangan Sampai Korban Dicap Stigma Negatif
Pengusutan tuntas kasus ini penting untuk memberikan kejelasan kepada keluarga korban dan menghindari stigma negatif terhadap anak.
Wisnu Cipto - Jumat, 07 November 2025
KPAI Tuntut Usut Tuntas Kematian Siswa Pahoa, Jangan Sampai Korban Dicap Stigma Negatif
Indonesia
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Salah satu fokus dalam penanganan Tb adalah memperluas skrining atau deteksi dini. Masyarakat diimbau untuk tidak takut melakukan pemeriksaan, karena TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan yang konsisten.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Indonesia
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Gejala umum ISPA yang harus diwaspadai meliputi batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Indonesia
Puluhan Anak Masih Ditahan Imbas Demo Agustus 2025, KPAI Sebut Ada Indikasi Mobilisasi Anak Secara Masif
KPAI menerima 203 laporan pengaduan melalui Sistem Informasi Sahabat Anak (SIGA) yang memperkuat temuan awal.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 30 September 2025
Puluhan Anak Masih Ditahan Imbas Demo Agustus 2025, KPAI Sebut Ada Indikasi Mobilisasi Anak Secara Masif
Bagikan