Kontroversi Google Project Loon di Indonesia


Project Loon berfungsi sebagai menara telepon seluler terbang berbentuk balon raksasa. (Foto: ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
MerahPutih Teknologi - Rabu (28/10) rombongan Menteri Republik Indonesia mengunjungi markas Google untuk membicarakan Project Loon. Namun nampaknya Project loon masih meninggalkan kontroversi di Indonesia.
Google Project Loon sendiri merupakan balon udara yang membawa modul pembagi akses internet yang akan beroperasi pada ketinggian 20km di atas permukaan tanah.
Misi Indonesia membawa Google Project Loon adalah untuk memberikan koneksi internet gratis ke berbagai pelosok tanah air yang belum tersentuh akses internet.
Sejak kabar ini terdengar, sudah mulai banyak pihak menyatakan pro dan kontra terhadap keputusan ini. seperti protes yang disuarakan oleh PT. Telekomunikasi Indonesia.
Seperti dikutip dari beberapa sumber, Direktur Innovation and Strategic Portfolio Telkom, Indra Utoyo mengungkapkan anggapan tidak setujunya atas kehadiran Google project, dalam sebuah kesempatan.
Menurut Indra, kehadiran Google Project Loon akan merugikan industri telekomunikasi Indonesia, karena Google akan menginterupsi koneksi di wilayah operasi Google Project Loon.
Selain mengatakan bahwa proyek ini beresiko karena Google Project Loon masih dalam tahap uji coba, Indra mengungkapkan operator lokal kini juga sedang bersemangat untuk memberikan koneksi internet ke daerah pelosok.
Beralasan bahwa program Google Project Loon akan jauh meleset dari sasaran, Indra mengatakan bahwa dirinya akan mendukung proyek ini jika memang mampu tepat mengenai sasaran, serta harus bermitra dengan operator lokal.
Berbeda dengan Telkom, XL Axiata mendukung penuh program ini. Menurut CEO XL, Dian Siswarini, ini merupakan inisiasi bagus penyebaran jaringan di daerah terpencil. Namun begitu, Dian menyarabkan untuk mempelajari model bisnisnya terlebih dahulu.
Jika kita melihat ke negara lain yang sudah menjajal Google Project Loon seperti Australia, Google menggandeng perusahaan telekomunikasi lokal, yaitu Telstra. Dengan izin dari Telestra, Google Projet Loon memiliki akses untuk menyebarkan koneksi internet dari BTS Telestra terdekat.
Kesimpulannya, Google mungkin memang harus melakuakan kerja sama denga pihak operator lokal, karena Google memang tidak memiliki koneksi internet sendiri dan harus mengandalkan koneksi internet perusahaan telekomunikasi lokal.
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Kebocoran Data Gmail dan Cara Melindungi Akun dari Serangan Phishing

Google Bocorkan Desain untuk Pixel 10 Pro Fold, Tampil dengan Warna Moonstone

Lanjutkan Penyelidikan Dugaan Korupsi Google Cloud, Para Mantan Petinggi GoTo Diperiksa KPK

KPK Panggil Google Selidikan Dugaan Korupsi Pengadaan Google Cloud

Google Cloud Bikin Pusat Operasi Keamanan di Indonesia, Didukug AI dan Berbasis Intelijen

Kasus Korupsi Pengadaan Laptop Kemendikbudristek, Google dan Telkom Ikut ‘Terseret’

Penjelasan Operator Sisa Kuota Internet Hangus Saat Beli Paket Anyar

Kejagung Dalami Keterkaitan Investasi dari Google ke Gojek Dalam Pengadaan Chromebook

Google Bikin Doodle Kopi Susu Gula Aren Cuma di Indonesia, Ada Tips Membuatnya Juga Lho

Cara Pakai Gemini CLI: Tool AI Gratis Google untuk Developer
