Kontribusi Ekonomi Kreatif terhadap PDB Diprediksi Tembus 8%


Seorang peserta menjajakan hasil produk kerajinan pada Pameran Promosi dan Pasar Produk UMKM Sumut 2015, di Medan, Sumatera Utara, Senin (16/11). (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)
MerahPutih Bisnis - Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) optimistis masa depan ekonomi kreatif pada 2016. Ketua Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif BPP HIMPI Yaser Palito mengatakan bahwa perkiraan industri berbasis kreatifitas ini akan tumbuh signifikan tahun depan. Hipmi memperkirakan kontribusi ekonomi kreatif atas Produk Domestik Bruto (PDB) menembus 8 persen.
“Tahun ini saja kontribusinya sekitar 7,5 persen. Tahun depan kita perkirakan tembus 8 persen, di atas ekspektasi pemerintah yang masih sekitar 7,5 persen lagi (untuk tahun 2016),” ujar Yaser kepada merahputih.com, Minggu (13/12).
Yaser menjelaskan, salah satu penyebab sektor ini tumbuh cukup pesat karena animo dan antusiasme para pekerja muda usia produktif. Sektor ini bahkan menjadi lapangan kerja dan usaha primadona bagi pekerja muda dan usia produktif.
"Ekonomi kreatif di Indonesia tumbuh dan berkembang menjadi sektor ekonomi yang memiliki peranan strategis bagi perekonomian. Pada tahun 2014, ekonomi kreatif berkontribusi 7,1 persen terhadap PDB nasional, menyerap 12 juta tenaga kerja dan berkontribusi perolehan devisa 5,8 persen," terangnya.
Menurut Yaser, meski kinerja sektor lain seperti komoditas dan pertambangan menurun, namun sektor kreatif tetap mengkilap tahun depan. Sektor ini juga terbukti cukup kuat menopang perekonomian meski terjadi pelemahan pertumbuhan ekonomi yang terjadi sejak awal tahun.
"Saya meminta agar pemerintah memberi perhatian khusus kepada sektor ini pada 2016. Pasalnya, di tengah lemahnya kinerja ekspor yang berbasis komoditas sumber daya alam (SDA), sektor ekonomi kreatif menyimpan potensi industri yang sangat besar sebab berbasis kreativitas dan inovasi," terangnya.
Hipmi juga memperkirakan, tahun depan sektor ini akan masuk dalam lima besar penggerak ekonomi nasional. Selama ini, sektor ekonomi kreatif menempati posisi ketujuh dari 10 sektor ekonomi nasional dengan menyumbang PDB senilai Rp573,89 triliun dari total ekonomi nasional. Hipmi mencatat, peranan ekonomi ini dalam penciptaan lapangan kerja juga kian strategis. Ekonomi Kreatif menempati posisi ke-4 dari 10 sektor ekonomi dalam kategori jumlah tenaga kerja. Ekonomi Kreatif menyumbang 11.799.568 orang atau 10,65 persen pada total angkatan kerja nasional yang sebesar 110.808.154 orang.
Periode 2010-2013, industri kreatif rata-rata menyerap tenaga kerja sekitar 10,6 persen dari total angkatan kerja nasional. Itu didorong oleh petumbuhan jumlah usaha di sektor industri kreatif pada periode tersebut sebesar 1 persen. (abi)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Dukung Desa Kreatif dan UMKM, Kemenparekraf Ajukan Anggaran Rp1,06 Triliun

3 Kegiatan Seru yang Bisa Kamu Lakukan di IdeaFest 2025, dari Berburu Produk Lokal hingga Diskusi Sinefil

Wagub Rano Gandeng HIPMI Ikut Bagian dalam Membangun Jakarta Menuju Kota Global

IdeaFest 2025 Usung Tema '(Cult)ivate The Culture', Dorong Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya

Dari Prancis ke Jakarta: Kozue & Priscille Perkuat Diplomasi Mode Lewat PINTU Residency

PINTU Incubator Perkuat Diplomasi Kreatif Lewat Kerja Sama dengan École Duperré Paris

Raker Menteri Ekonomi Kreatif dengan Komisi VII DPR Bahas Laporan Kerja Kemenekraf

Svara Fest, Ruang Temu Musisi dan Pelaku Industri Kreatif di Ibu Kota, Siap Digelar

Industri Fashion Indonesia Punya Kekuatan Ide Kreatif, Kementerian Ekraf Dukung Langkah ke Pasar Global

Pramono Dukung Kopi Indonesia Kuasai Dunia, Ekonomi Kreatif di Jakarta Bakal Terus Didorong
