Kontras: Agenda SDGs Perlu Dikawal agar Tidak Jadi Kosmetik Belaka


Penggiat HAM dan Demokrasi,Koordinator KontraS Haris Azhar (tengah) bersama Ketua umum Keastuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Riza Damanik (kedua kanan) (antara foto)
MerahPutih Hukum - Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menyambut baik pengesahan target pembangunan berkelanjutan Sustainable Development Goals (SDGs) oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Jumat (25/9).
Koordinator Kontras Haris Azhar menilai dengan disahkan point 16 terkait target pembangunan berkelanjutan tentang perdamaian, keadilan dan akuntabilitas, sangat relevan bagi Indonesia, dapat pendorong pemenuhan HAM.
"Dalam agenda itu, mempromosikan masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan yang berkelanjutan, ketersediaan akses dan keadilan bagi semua orang dan membangun institusi yang efektifitas, akuntabel dan inklusif disegala tingkatan," katanya kepada Merahputih.com di Jakarta, Rabu (30/9).
Menurut Haris, target itu juga akan menurunkan angka kekerasan dalam segala bentuk dan angka kematian, mengakhiri penyalahgunaan, eksploitasi, penjualan, dan segala bentuk kekerasan dan penyiksaan terhadap anak-anak.
Hariz juga menegaskan, agenda 16 mensyaratkan perlunya kesetaraan, anti kekerasan, melindungi kelompok lemah dan penting penegakan hukum. Situasi ini masih timpang jika dicerminkan di Indonesia saat ini. "Khusus dalam ranah hak asasi manusia."
Agenda yang baru akan diterapkan pada 1 Januari 2016 itu dinilai harus terus dikawal agar tidak hanya menjadi agenda rapat semata. "SDGs ini masih penting untuk dikawal lebih jauh agar tidak menjadi agenda kosmetik saja," tegasnya.
Haris berharap dengan kehadiran Wakil Presiden, Jusuf Kalla, di agenda SDGs, menegaskan peran penting pemerintah untuk segera menyusun agenda, sosialisasi atas komitmen SDGs. Tak kalah penting adalah segera menyesuaikan pelaksanaan kebijakan dan penegakan hukum sesuai dengan agenda SDGs. "Dengan ini Agenda SDGs akan semakin terasa ditingkatan domestik di Indonesia," tukasnya. (fdi)
Baca Juga:
Aksi Tolak Hukuman Mati Aktivis KontraS
Bagikan
Fredy Wansyah
Berita Terkait
Cari Silfester Matutina Tak Ketemu, Jaksa Minta Tolong Pengacara Serahkan Jika Benar di Jakarta

Armada Global Sumud Flotilla Diserang Israel, PBB Ingatkan Keselamatan Aktivis Kemanusian

Israel Blokade Armada Global Sumud, Komisi I DPR: Serangan Terhadap Nilai-Nilai Kemanusiaan

Pulang dari Lawatan Luar Negeri, Presiden Prabowo Bawa Oleh-Oleh Investasi Rp 380 Triliun hingga 30 Ribu Benda Bersejarah

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Serang Pengakuan Negara Palestina di Forum PBB, Disambut Sorakan dan Aksi Walk Out

Jokowi Apresiasi Pidato Prabowo Apresiasi Forum PBB, Disebut Tegas dan Berani Bela Kemerdekaan Palestina

Presiden Prabowo Berpidato di PBB, Komisi I DPR Sebut Kemerdekaan Palestina Harus segera Terwujud

Presiden Amerika Serikat Dongkol karena Eskalator Macet, PBB Sebut Juru Kamera Trump Biang Keroknya

Tuding ‘Sabotase’ di Markas PBB Sampai 3 Kali, Trump: Bukan Kebetulan, Seharusnya Malu

Reaksi Prabowo Pidatonya Dipuji Donald Trump: Itu Gaya Saya
