Konsumtif Tapi Sukses Bisnis 'Reseller' Produk Fesyen, Begini Kiatnya!

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Jumat, 13 Maret 2020
Konsumtif Tapi Sukses Bisnis 'Reseller' Produk Fesyen, Begini Kiatnya!

Konsumtif tapi harus tetap sukses (Foto: Pixabay/StockSnap)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PERILAKU konsumtif pada anak milenial sering kali ditemui. Salah satunya merujuk pada konsumtif di bidang fesyen. Menjamurnya berbagai brand fesyen lokal maupun non-lokal menghidupkan lampu hijau konsumerisme kaum milenial untuk menghabiskan uang mereka.

Konsumtif di zaman sekarang sudah tidak bisa dihindari, tapi bisa dicegah atau setidaknya diminimalisir dengan memperbanyak pendapatan. Kamu bisa mencoba bisnis reseller produk fesyen.

Baca juga:

Kece dan Elegan, 4 Inspirasi Fesyen Buat Perempuan 'Hype'

Melansir dari MilenialBoss, ini kiatnya agar kamu sukses dalam bisnis tersebut, misalnya:

1. Temukan Perusahaan fesyen yang menjual berdasarkan kelangkaan

Berburu brand langka (Foto: Pixabay/PhotoMIX Company)

Brand Supreme merilis produk baru dalam semburan koreografi yang baik dan sengaja menjaga produksi lebih rendah ketimbang permintaan. Hasilnya, brand tersebut memberikan sensasi besar setiap mereka melakukan drop item. Namun, diperlukan ketekunan dalam memantau update informasi yang membuat kamu bisa lebih dahulu mengetahui produk terbaru mereka.

2. Perhatikan pasar barang-barang bekas

Mencari barang bekas berkualitas (Foto: Pixabay/PurPura)

Barang bekas identik dengan barang yang tidak layak. Namun, jika digali lebih di dalam barang bekas terkadang memiliki jenis barang yang tidak bisa kamu temui dan sedang banyak dicari. Karena kelangkaannya, membuat barang tersebut menjadi barang antik, dan berpotensi dijual mahal. Keuntungan kamu bisa berlipat-lipat.

Baca juga:

Tas Mini, Tren Baru di Dunia Fesyen

3. Temukan produk dengan faktor "keren" dan fitur unik

Nike Hyperadapt, Sepatu Futuristik yang menggebrak industri fesyen (Foto: Instagram/@Shvxdy)

Ketika kamu melihat sesuatu yang menurutmu dan orang lain unik mulailah mencari dan memasarkan produk itu ke teman-teman sebayamu. Contohnya seperti sepatu Nike Hyperadapt. Sepatu tersebut memiliki konsep futuristik yang menawarkan sepatu self lacing atau bisa mengikat sendiri dengan adanya mesin.

4. Tingkatkan permintaan produk sendiri di forum

Ciptakan strategi pemasaran yang menarik (Foto: Pixabay/@StartupStockPhotos)

Pemasaran suatu produk adalah kunci dari segalanya. Tentu, kamu hanya dapat memposting item untuk dijual dan berharap yang terbaik. Tetapi, kamu juga dapat membangun lebih banyak minat pada suatu barang sebelum kamu menjualnya.

Meningkatkan product awareness yang ada di forum kamu berpotensi mendatangkan pelanggan yang akan tertarik terhadap produk daganganmu. (nic)

Baca juga:

Gucci Dandani Airpods Jadi Tampil Mewah

#Konsumtif #Bisnis
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN
BRIN menyoroti ketidaksesuaian antara produk yang dikembangkan startup dengan kebutuhan masyarakat sebagai faktor utama.
Wisnu Cipto - Rabu, 22 Oktober 2025
Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN
Indonesia
FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Dengan peluang yang sangat potensial, ajang tahunan ini menjadi magnet bagi pelaku usaha waralaba dan kemitraan.
Dwi Astarini - Sabtu, 11 Oktober 2025
FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Indonesia
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan
Dharma Jaya mencatat lonjakan bisnis 190 persen sambil menjaga ketahanan pangan.
Soffi Amira - Jumat, 03 Oktober 2025
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan
ShowBiz
‘KPop Demon Hunters’ Mewarnai Lorong Camilan di Korea Selatan, dari Mi Instan hingga Cake Bikin Perusahaan Cuan Besar
Perusahaan makanan berebut menggandeng megahit Netflix tersebut.
Dwi Astarini - Rabu, 01 Oktober 2025
 ‘KPop Demon Hunters’ Mewarnai Lorong Camilan di Korea Selatan, dari Mi Instan hingga Cake Bikin Perusahaan Cuan Besar
Lifestyle
Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
John Elkann dan saudara-saudaranya, Lapo dan Ginerva, akan membayar 183 juta euro atau sekira Rp 3,53 triliun kepada otoritas pajak Italia.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
 Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
Indonesia
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Kopdes adalah program besar yang mahal dan berisiko, sehingga pemerintah perlu test the water dengan melakukan piloting
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 21 Juli 2025
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Indonesia
Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024
Sejalan dengan itu, kinerja operasional KAI terus menunjukkan tren perbaikan yang konsisten dan berkelanjutan.
Dwi Astarini - Selasa, 01 Juli 2025
Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024
Indonesia
Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis
Prancis dan Indonesia dapat memberi sumbangan yang baik kepada stabilitas geopolitik dan geo ekonomi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 28 Mei 2025
Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis
Indonesia
Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi
"Keputusan ini adalah bagian dari langkah global perusahaan," tulis Tupperware.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 April 2025
Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi
Indonesia
Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS
Pengamat pasar saham menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan IHSG turun lebih dari 6 persen.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 18 Maret 2025
Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik  Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS
Bagikan