Konsisten Naik Transportasi Umum Solusi Kenaikan Harga Energi


Naik transportasi umum punya banyak kelebihan. (Foto: KAI)
WACANA kenaikan harga Bahan Bakan Minyak (BBM) semakin menguat. Beragam pihak merespon wacana tersebut sejak kali pertama dihembuskan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan nan memberi sinyal kemungkinan Presiden Joko Widodo akan mengumumkan kenaikan BBM dalam waktu dekat. Bahkan, belum resmi diumumkan saja, terjadi antrean mengular BBM jenis pertalite di beberapa SPBU milik Pertamina.
Harga keekonomian BBM milik Pertamina berjenis Pertalite saja, menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, berada di angka Rp 14.450/liter. Sementara, harga ecernya saat ini Rp 7.650/liter, ada subsidi Rp 6.800/liter atau sebesar 47,1%. Di samping muncul obrolan tentang kenaikan harga bahan pokok imbas harga BBM naik, bahan bakar terbarukan, dan cukup banyak menyita perhatian tentang tips menghemat pengeluaran.
Baca juga:
Keuntungan Naik Transportasi Umum, Hemat Biaya

Maka dari itu, ada opsi lebih hemat, aman, dan anti-ribet bagi kamu nan kerap bepergian untuk bekerja atau sekolah sehari-hari.
Caranya, dengan menggunakan transportasi umum. Tanpa disadari banyak orang, menggunakan transportasi umum memberi begitu banyak manfaat bagi diri maupun lingkungan. Misal, dengan menggunakan transportasi umum, kamu jadi berjalan kaki baik itu menuju halte bus atau maupun menuju stasiun kereta.
Harga untuk menggunakan transportasi umum juga terbilang jauh lebih murah ketimbang membeli BBM untuk kendaraan pribadi. Misalnya saja, tarif untuk menaiki KRL hanya sebesar Rp 3.000 untuk 25 km pertama, sementara untuk 10 km berikutnya dikenakan penambahan Rp 1.000.
Tak kalah murah juga penggunaan bus kota seperti Transjakarta, yang tarifnya hanya Rp 3.500 dan kamu sudah bisa berkeliling kota, ke manapun kamu mau. Saat ini armadanya juga sudah jauh lebih baik, lebih bersih, aman, dan banyak pilihan trayeknya.
Baca juga:
Pandemi, Protokol Kesehatan Berlaku di Transportasi Umum

Naik transportasi umum lebih aman, karena kamu tidak perlu repot-repot mengendarai kendaraan kamu kala membelah macetnya jalanan dalam kota. Kamu tinggal serahkan saja pada supir atau masinis, duduk nyaman, dan menunggu sampai tiba di lokasi yang kamu inginkan.
Alternatif transportasi umum juga baik untuk membantu menyelamatkan lingkungan dari bahaya karbon atau polusi udara. Sepuluh orang di dalam bus kota atau KRL jelas lebih ramah lingkungan daripada sepuluh orang dengan mobil pribadi-masing-masing, misalnya.
Tak jarang, naik transportasi umum juga bisa jadi kegiatan menyenangkan untuk bepergian antar titik. Sebab, dengan naik kendaraan umum, kamu bisa punya kesempatan untuk mengobrol singkat dengan orang yang berada di sebelah hingga menonton film atau series sembari menunggu tiba di halte atau stasiun tujuan. (waf)
Baca juga:
Bikin Kangen, Alat Transportasi Publik Ini Tergerus Zaman
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Rilis Terbatas Oktober, Samsung Galaxy Z Trifold Jadi Ponsel Lipat Terunik Berkat G Dual-infold

Teaser Samsung Galaxy S25 FE Sudah Dirilis, Resmi Meluncur 4 September 2025

Apple Bakal Rombak Desain hingga 2027, iPhone 17 Jadi Seri Pertama yang Berevolusi

Bocoran Baru Samsung Galaxy S25 FE, Dipastikan Pakai Chipset Exynos 2400 dan Baterai 4.900mAh

Bocoran Terbaru Samsung Galaxy S26 Ultra: Bawa Kapasitas Baterai 5.000mAh dan Fast Charging 60W

iPhone 17 Resmi Meluncur 9 September 2025, Harganya Dibanderol Mulai Rp 13 Jutaan

Samsung Galaxy S26 Ultra Bakal Hadir dengan Desain Baru, Ciri Khas Mulai Menghilang

Meluncur Oktober 2025, OPPO Find X9 Pro Bakal Hadir dalam 3 Warna

Apple Kemungkinan Kembali Bawa Casing Bumper untuk iPhone 17 Air, Tahan Goresan hingga Benturan

Peluncuran Makin Dekat, Xiaomi 16 Jadi HP Flagship Pertama yang Pakai Snapdragon 8 Elite 2
