Kisah Warga 'Kencangkan Ikat Pinggang', Pilih Tidak Mudik Lebaran di Tengah Himpitan Ekonomi

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Selasa, 01 April 2025
Kisah Warga 'Kencangkan Ikat Pinggang', Pilih Tidak Mudik Lebaran di Tengah Himpitan Ekonomi

Iustrasi Pemudik Kereta Api (MP/Kanugrahan)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Ada pemandangan yang berbeda dari suasana Hari Raya Idul Fitri di kawasan Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, Senin (31/3) dan Selasa (1/4). Jika pada Lebaran sebelumnya kawasan Tangsel selalu sepi, kali ini tampak ramai dan banyak orang beraktivitas.

Keramaian tampak terjadi di sejumlah sudut jalan kawasan Ciputat dan Pondok Aren, seolah tak ada bedanya antara libur Lebaran dengan hari biasa. Bahkan, beberapa warung makan dan minuman yang biasanya tutup, kali ini banyak yang buka.

Usut punya usut, ternyata keramaian ini karena banyak masyatakat yang tak memilih mudik pada Lebaran 2025 ini. Warga Ciputat, Gunawan (50) memilih tak pulang kampung bersama keluarganya ke Purwokerto, karena biaya yang mahal dan pengeluaran uang yang makin tinggi.

Baca juga:

Banyak Warga Jakarta Tidak Mudik, Bang Doel Singgung Ekonomi Lagi Sulit

“Padahal biasanya selalu pulang kampung. Sekarang memilih di rumah saja karena memang ekonomi lagi sulit,” kata Gunawan ditemui di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa (1/4).

Menurut Gunawan, untuk pulang ke kampung halamannya bersama empat anggota keluarganya diperlukan biaya sekitar Rp 4 juta lebih. Padahal, dia bisa mudik membawa mobil pribadi tahun-tahun sebelumnya.

“Sekarang daripada mengeluarkan uang sebanyak itu, lebih baik ditabung. Jadi ketemu keluarga di kampung virtual saja,” kata Gunawan yang bekerja sebagai pegawai swasta ini.

Baginya, Lebaran kali ini berbeda karana harus dihabiskan di tempat tinggal sendiri. “Jadi saya ketemu keluarga di sekitar sini saja. Paling nanti mudik setelah ada rezeki lebih,” ungkapnya.

Baca juga:

233 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan Mudik Hingga H+2 Lebaran

Kisah sama diungkapkan warga Pondok Aren, Pujiastuti (43). Ibu rumah tangga ini memilih tak mudik ke Yogyakarta karena tengah ‘mengencangkan ikat pinggang’. Biasanya, saban Lebaran dia selalu pulang kampung bersama suami dan kedua anaknya.

“Sekarang di rumah saja. Karena memang lagi berhemat untuk pengeluaran yang lain,” ungkap Pujiastuti yang suaminya bekerja sebagai sopir ini.

Pujiastuti berharap, jika ekonomi sudah membaik, bisa pulang ke kampung halamannya. “Paling nanti setelah Lebaran dan ada tambahan uang bisa pulang ke rumah,” tutupnya.

Baca juga:

Sekitar 420 Ribu Orang Belum Mudik, Berangkat Hari Ini?

Sekedar informasi, data Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menunjukkan jumlah pemudik Lebaran 2025 diproyeksikan menurun 24 persen, dari 193,6 juta menjadi 147,1 juta orang.

Penurunan ini, bukan hanya karena faktor efisiensi transportasi, tetapi juga karena pelemahan daya beli masyarakat. Dengan berkurangnya puluhan juta pemudik, potensi peredaran uang di daerah juga menyusut hingga puluhan triliunan rupiah. (Knu)

#Mudik Lebaran #Ekonomi #Lebaran
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno
Langkah Bank Indonesia (BI)- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk melakukan burden sharing dengan membeli surat berharga negara (SBN) mendapatkan sorotan tajam
Frengky Aruan - Sabtu, 06 September 2025
Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno
Indonesia
Omzet Mal Anjlok Imbas Demo di Jakarta, Pemprov DKI Segera Lakukan Langkah ini
Omzet mal anjlok akibat demo yang terjadi di Jakarta. KADIN dan APPBI pun mendorong pemerintah untuk mengatasi kondisi tersebut.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Omzet Mal Anjlok Imbas Demo di Jakarta, Pemprov DKI Segera Lakukan Langkah ini
Indonesia
Langkah Konkret Yang Bisa Diambil Pemerintah Saat Rakyat Demo, Salah Satunya Turunkan Pajak Jadi 8 Persen
Bhima menilai pemerintah juga perlu membentuk tim independen untuk memenuhi aspirasi dan tuntutan masyarakat,
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 02 September 2025
Langkah Konkret Yang Bisa Diambil Pemerintah Saat Rakyat Demo, Salah Satunya Turunkan Pajak Jadi 8 Persen
Indonesia
Ekonomi Indonesia Diklaim di Jalur yang Benar, Menko Airlangga Minta Pengusaha dan Investor tak Panik
Ekonomi Indonesia diklaim berada di jalur yang benar. Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Ia meminta pengusaha dan investor tidak panik.
Soffi Amira - Senin, 01 September 2025
Ekonomi Indonesia Diklaim di Jalur yang Benar, Menko Airlangga Minta Pengusaha dan Investor tak Panik
Indonesia
DPR-Pemerintah Sepakati Asumsi RAPBN 2026, Suku Bunga dan Rupiah Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi?
Proyeksi lain yang disepakati adalah suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun sebesar 6,9% dan pendapatan per kapita (GNI) mencapai 5.520 dolar
Angga Yudha Pratama - Senin, 25 Agustus 2025
DPR-Pemerintah Sepakati Asumsi RAPBN 2026, Suku Bunga dan Rupiah Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi?
Indonesia
Ekspansi Belanja Pemerintah Bakal Bikin Ekonomi Membaik di Semester II 2025
Pada triwulan II 2025, perekonomian tercatat tumbuh 5,12 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), lebih tinggi dari rekor triwulan I sebesar 4,87 persen (yoy).
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 20 Agustus 2025
Ekspansi Belanja Pemerintah Bakal Bikin Ekonomi Membaik di Semester II 2025
Indonesia
Prabowo Berencana Tarik Utang Rp 781,87 Triliun di 2026, Jadi yang Tertinggi setelah Pandemi
Presiden RI, Prabowo Subianto, berencana menarik utang Rp 781,87 triliun pada 2026. Jumlah tersebut menjadi yang tertinggi setelah pandemi COVID-19.
Soffi Amira - Selasa, 19 Agustus 2025
Prabowo Berencana Tarik Utang Rp 781,87 Triliun di 2026, Jadi yang Tertinggi setelah Pandemi
Indonesia
Riset Prasasti: ICOR Ekonomi Digital 4,3, Dinilai Lebih Efisien Dibanding 17 Sektor Lain
Hasil riset Prasasti mencatat, bahwa ICOR ekonomi digital lebih efisien dibanding 17 sektor lainnya. Ekonomi digital berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Soffi Amira - Rabu, 13 Agustus 2025
Riset Prasasti: ICOR Ekonomi Digital 4,3, Dinilai Lebih Efisien Dibanding 17 Sektor Lain
Indonesia
Bank Indonesia Bongkar Rahasia Mengapa Ekonomi Jakarta Melaju Kencang di Kuartal III 2025
BI memproyeksikan inflasi Jakarta akan berada dalam kisaran target 2,5% ± 1%
Angga Yudha Pratama - Senin, 11 Agustus 2025
Bank Indonesia Bongkar Rahasia Mengapa Ekonomi Jakarta Melaju Kencang di Kuartal III 2025
Indonesia
Prabowo Sentil Pemain Ekonomi Cari Keuntungan Tanpa Peduli Rakyat, PKB: Penerapan Pasal 33 Harus Tegas dan Konsisten
Ratna Juwita Sari menilai pernyataan Presiden menjadi peringatan serius bagi semua pihak agar konsisten menegakkan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945.
Frengky Aruan - Jumat, 08 Agustus 2025
Prabowo Sentil Pemain Ekonomi Cari Keuntungan Tanpa Peduli Rakyat, PKB: Penerapan Pasal 33 Harus Tegas dan Konsisten
Bagikan